JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kongres V Partai Demokrat terkesan sangat mendadak. Dari seharusnya bulan Mei dimajukan Maret ini. Persisnya digelar Sabtu hingga Senin depan (14-16/3) di Jakarta Convention Center (JCC).
Pelaksanaan pilkada 2020 menjadi alasan utama partai tersebut memajukan jadwal kongres. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan kongres Kongres V Demokrat sudah sesuai jadwal. Yaitu tahun 2020. "Karena ada pilkada serentak memang dimajukan sedikit dari siklus semestinya bulan Mei," kata Syarief Hasan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (11/3).
Disampaikan, pihaknya harus bergerak cepat menyikapi pilkada di 270 daerah. Terutama untuk memberikan rekomendasi calon kepala daerah yang akan diusung. Sehingga pengurus definitif periode 2020-2025 harus segera dibentuk. "Keputusan harus cepat," ujarnya.
Kini undangan kongres sudah beredar ke DPD dan DPC. Panitia pelaksana pun sudah disusun. Kongres yang terkesan mendadak itu dibenarkan sejumlah pengurus. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan dirinya justru baru mendapat informasi pelaksanaan kongres pada Selasa lalu (10/4). "Saya baru tahu kemarin (Selasa, red) melalui WhatsApp," aku Mubarok.
Selain karena alasan pilkada, dia menduga ada motif politis dari dimajukannya waktu kongres. Salah satunya adalah mempersempit manuver dan ruang gerak kader yang ingin maju sebagai calon ketua umum (caketum). Sehingga jalan aklamasi dalam menetapkan ketua umum Partai Demokrat periode 2020-2025 semakin mulus. "Memang ada kesan itu. Pro kontra pasti ada lah," ujar Mubarok.
Achmad Mubarok sendiri disebut-sebut akan maju sebagai calon ketua umum. Dia mengaku maju bukan atas keinginan pribadi. Namun didorong oleh forum pendiri dan deklarator partai. Sejumlah DPD dan DPC, tutur dia, juga memintanya untuk maju.
Meski mendapat dukungan, mantan anggota DPR itu mengaku belum bersikap sejauh ini. Dukungan itu dianggapnya sebagai dinamika politik biasa menjelang suksesi pergantian pimpinan partai. "Saya tidak menolak maupun menerima (pencalonan sebagai caketum, red). Biarkan mengalir dulu," akunya. Achmad Mubarok adalah anggota tim sembilan yang mendeklarasikan berdirinya Partai Demokrat pada 2001 silam. Dia pernah menjabat wakil ketua umum.(mar/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kongres V Partai Demokrat terkesan sangat mendadak. Dari seharusnya bulan Mei dimajukan Maret ini. Persisnya digelar Sabtu hingga Senin depan (14-16/3) di Jakarta Convention Center (JCC).
Pelaksanaan pilkada 2020 menjadi alasan utama partai tersebut memajukan jadwal kongres. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan kongres Kongres V Demokrat sudah sesuai jadwal. Yaitu tahun 2020. "Karena ada pilkada serentak memang dimajukan sedikit dari siklus semestinya bulan Mei," kata Syarief Hasan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (11/3).
- Advertisement -
Disampaikan, pihaknya harus bergerak cepat menyikapi pilkada di 270 daerah. Terutama untuk memberikan rekomendasi calon kepala daerah yang akan diusung. Sehingga pengurus definitif periode 2020-2025 harus segera dibentuk. "Keputusan harus cepat," ujarnya.
Kini undangan kongres sudah beredar ke DPD dan DPC. Panitia pelaksana pun sudah disusun. Kongres yang terkesan mendadak itu dibenarkan sejumlah pengurus. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan dirinya justru baru mendapat informasi pelaksanaan kongres pada Selasa lalu (10/4). "Saya baru tahu kemarin (Selasa, red) melalui WhatsApp," aku Mubarok.
- Advertisement -
Selain karena alasan pilkada, dia menduga ada motif politis dari dimajukannya waktu kongres. Salah satunya adalah mempersempit manuver dan ruang gerak kader yang ingin maju sebagai calon ketua umum (caketum). Sehingga jalan aklamasi dalam menetapkan ketua umum Partai Demokrat periode 2020-2025 semakin mulus. "Memang ada kesan itu. Pro kontra pasti ada lah," ujar Mubarok.
Achmad Mubarok sendiri disebut-sebut akan maju sebagai calon ketua umum. Dia mengaku maju bukan atas keinginan pribadi. Namun didorong oleh forum pendiri dan deklarator partai. Sejumlah DPD dan DPC, tutur dia, juga memintanya untuk maju.
Meski mendapat dukungan, mantan anggota DPR itu mengaku belum bersikap sejauh ini. Dukungan itu dianggapnya sebagai dinamika politik biasa menjelang suksesi pergantian pimpinan partai. "Saya tidak menolak maupun menerima (pencalonan sebagai caketum, red). Biarkan mengalir dulu," akunya. Achmad Mubarok adalah anggota tim sembilan yang mendeklarasikan berdirinya Partai Demokrat pada 2001 silam. Dia pernah menjabat wakil ketua umum.(mar/jpg)