PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Resort Bukit Rimbang (Petai) melakukan evakuasi Beruang Madu di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing, Kamis (17/12/2020). Beruang lucu ini diketahui awalnya dari postingan media sosial seseorang yang sedang menggendong hewan dilindungi dengan nama latin Helarctos Malayanus tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan, berawal dari laporan masyarakat ke call centre Balai Besar KSDA Riau. Menurutnya, begitu mengetahui informasi terkait postingan tersebut, selanjutnya, pihak BBKSDA melalui Kepala Seksi Wil I segera memerintahkan anggotanya untuk turun ke lokasi.
Gerak cepat langsung dilakukan oleh Kepala Resort Petai, AR Azmi bersama anggotanya Dahrul. Diceritakannya, sebelumnya tim terlebih dahulu menelusuri pemilik akun dan berhasil menghubungi yang bersangkutan. Tim menyampaikan sosialisasi dan imbauan kepada yang bersangkutan dan yang bersangkutan secara sukarela bersedia menyerahkan satwa dilindungi tersebut.
"Berdasarkan pengakuan pemilik satwa (Rio Ayanto), Kronologis Penemuan anak Beruang adalah pada Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, ayah yang bersangkutan menemukan bayi Beruang di lokasi kerja PT RAPP sektor Baserah. Selanjutnya Beruang dibawa ke rumahnya di Pangean. Diketahui bayi Beruang dalam kondisi sehat dan berjenis kelamin betina," ujar Suharyono.
Dijelaskan Suharyono, dari informasi yang didapat, sebelumnya belum pernah ditemukan Beruang dilokasi tersebut. Tim bertemu langsung dengan ayah dari Rio Ayanto.
Ayah Rio Ayanto kemudian menyerahkan Bayi Beruang tersebut kepada Tim disaksikan beberapa aparat desa setempat. Pada saat yang sama, Tim sekaligus melakukan sosialisasi mengenai Satwa liar yang dilindungi. Selanjutnya, tim membawa anak Beruang dalam kondisi sehat ke Resort Petai.
Pada Jumat (18/12/2020), Tim Resort Bukit Rimbang mengantarkan bayi Beruang tersebut ke klinik Satwa Balai Besar KSDA Riau. Satwa segera diperiksa kesehatannya oleh drh Rini Deswita dari BBKSDA Riau.
Rini Deswita mengungkapkan, satwa dalam keadaan sehat, dengan berat badan 1,65 kg.
"Untuk sementara satwa akan dirawat di Klinik satwa Balai Besar KSDA Riau untuk dirawat intensif dan diobservasi hingga Tim medis memutuskan bahwa satwa sudah mampu hidup di alam untuk mencari makan sendiri," pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra