Selasa, 1 Juli 2025
spot_img

Mengaku Nakes, Pelaku Hipnotis Gasak Perhiasan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaku hipnotis beroperasi dengan modus mengaku sebagai tenaga kesehatan (nakes). Peristiwa itu dialami warga Jalan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir. 

Pekan lalu, seorang ibu paruh baya bernama Kusprensiyati (61) mengatakan, ia didatangi oleh petugas yang mengaku-ngaku sebagai nakes dan mengenal sang anak. Namun, akhirnya perhiasan korban pun raib.

Hal itu dikisahkan anak korban bernama Santi. Saat itu, sang suami, anak dan menantunya yang tinggal satu rumah dengan korban sedang berada di luar.

"Ibu saat itu sedang masak di dapur dan mendengar ada suara perempuan memanggil dari dalam pagar rumah. Awalnya tidak mau mendengar. Namun, karena menyebut nama saya dan apakah masih kerja di tempat lama, maka Ibu saya ke luar," kata Santi.

Baca Juga:  Sejumlah Pejabat Pemko Tertular Covid-19

Pelaku yang memperkenalkan dirinya sebagai nakes, katanya, ingin melakukan pendataan di lingkungan setempat. Pelaku juga menginformasikan tak lama lagi dokter yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan akan datang.

''Untuk menarik simpati ibu, pelaku sempat membayarkan tagihan air galon yang waktu itu lagi antar air. Kemudian,  meminta ibu agar mengganti baju dengan alasan dokter mau datang,'' ucapnya. 

Setelah ganti baju, korban ke luar dari kamar. Namun, pelaku meminta agar kembali mengganti bajunya lagi. Disarankan pakaian lebih bagus. Korban pun menurutinya. Pelaku sempat ikut ke kamar lalu menyarankan agar memakai perhiasan.

''Karena saya yang simpan perhiasan, maka saya ditelepon Ibu. Menanyakan keberadaan perhiasannya dan langsung menutup sambungan telepon,'' tuturnya.

Baca Juga:  Dishub Riau Kandangkan 11 Truk ODOL

Merasa janggal dengan apa yang ditanyakan ibunya, Santi kembali menghubungi telepon seluler ibunya. Namun, tidak tersambung.

Bahkan, pelaku meminta dan menanyakan apakah korban ada body losion. Korban kemudian diminta pelaku untuk melepaskan perhiasannya.

''Setelah losion dioleskan, pelaku meminta ibu saya mandi. Agar tampak cantik,'' jelasnya. 

Akhirnya, saat mandi, tiba-tiba korban tersadar, atas perintah-perintah yang diminta pelaku. Sehingga, korban langsung ke luar dan mendapati pelaku sudah tidak ada.

Selanjutnya korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rumbai Pesisir. Kapolsek Rumbai Pesisir, AKP Meitartika pun tak menampiknya. 

"Ya benar, kasusnya sekarang ditangani unit Reskrim. Semoga segera terungkap," harapnya.(sof) 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaku hipnotis beroperasi dengan modus mengaku sebagai tenaga kesehatan (nakes). Peristiwa itu dialami warga Jalan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir. 

Pekan lalu, seorang ibu paruh baya bernama Kusprensiyati (61) mengatakan, ia didatangi oleh petugas yang mengaku-ngaku sebagai nakes dan mengenal sang anak. Namun, akhirnya perhiasan korban pun raib.

Hal itu dikisahkan anak korban bernama Santi. Saat itu, sang suami, anak dan menantunya yang tinggal satu rumah dengan korban sedang berada di luar.

"Ibu saat itu sedang masak di dapur dan mendengar ada suara perempuan memanggil dari dalam pagar rumah. Awalnya tidak mau mendengar. Namun, karena menyebut nama saya dan apakah masih kerja di tempat lama, maka Ibu saya ke luar," kata Santi.

Baca Juga:  Dishub Riau Kandangkan 11 Truk ODOL

Pelaku yang memperkenalkan dirinya sebagai nakes, katanya, ingin melakukan pendataan di lingkungan setempat. Pelaku juga menginformasikan tak lama lagi dokter yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan akan datang.

- Advertisement -

''Untuk menarik simpati ibu, pelaku sempat membayarkan tagihan air galon yang waktu itu lagi antar air. Kemudian,  meminta ibu agar mengganti baju dengan alasan dokter mau datang,'' ucapnya. 

Setelah ganti baju, korban ke luar dari kamar. Namun, pelaku meminta agar kembali mengganti bajunya lagi. Disarankan pakaian lebih bagus. Korban pun menurutinya. Pelaku sempat ikut ke kamar lalu menyarankan agar memakai perhiasan.

- Advertisement -

''Karena saya yang simpan perhiasan, maka saya ditelepon Ibu. Menanyakan keberadaan perhiasannya dan langsung menutup sambungan telepon,'' tuturnya.

Baca Juga:  Data Semua Warga Terdampak Banjir Penyaluran Bantuan Rp300 Ribu

Merasa janggal dengan apa yang ditanyakan ibunya, Santi kembali menghubungi telepon seluler ibunya. Namun, tidak tersambung.

Bahkan, pelaku meminta dan menanyakan apakah korban ada body losion. Korban kemudian diminta pelaku untuk melepaskan perhiasannya.

''Setelah losion dioleskan, pelaku meminta ibu saya mandi. Agar tampak cantik,'' jelasnya. 

Akhirnya, saat mandi, tiba-tiba korban tersadar, atas perintah-perintah yang diminta pelaku. Sehingga, korban langsung ke luar dan mendapati pelaku sudah tidak ada.

Selanjutnya korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rumbai Pesisir. Kapolsek Rumbai Pesisir, AKP Meitartika pun tak menampiknya. 

"Ya benar, kasusnya sekarang ditangani unit Reskrim. Semoga segera terungkap," harapnya.(sof) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaku hipnotis beroperasi dengan modus mengaku sebagai tenaga kesehatan (nakes). Peristiwa itu dialami warga Jalan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir. 

Pekan lalu, seorang ibu paruh baya bernama Kusprensiyati (61) mengatakan, ia didatangi oleh petugas yang mengaku-ngaku sebagai nakes dan mengenal sang anak. Namun, akhirnya perhiasan korban pun raib.

Hal itu dikisahkan anak korban bernama Santi. Saat itu, sang suami, anak dan menantunya yang tinggal satu rumah dengan korban sedang berada di luar.

"Ibu saat itu sedang masak di dapur dan mendengar ada suara perempuan memanggil dari dalam pagar rumah. Awalnya tidak mau mendengar. Namun, karena menyebut nama saya dan apakah masih kerja di tempat lama, maka Ibu saya ke luar," kata Santi.

Baca Juga:  Kebijakan Ekonomi dan Fiskal 2020 Dinilai Banyak Kendala

Pelaku yang memperkenalkan dirinya sebagai nakes, katanya, ingin melakukan pendataan di lingkungan setempat. Pelaku juga menginformasikan tak lama lagi dokter yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan akan datang.

''Untuk menarik simpati ibu, pelaku sempat membayarkan tagihan air galon yang waktu itu lagi antar air. Kemudian,  meminta ibu agar mengganti baju dengan alasan dokter mau datang,'' ucapnya. 

Setelah ganti baju, korban ke luar dari kamar. Namun, pelaku meminta agar kembali mengganti bajunya lagi. Disarankan pakaian lebih bagus. Korban pun menurutinya. Pelaku sempat ikut ke kamar lalu menyarankan agar memakai perhiasan.

''Karena saya yang simpan perhiasan, maka saya ditelepon Ibu. Menanyakan keberadaan perhiasannya dan langsung menutup sambungan telepon,'' tuturnya.

Baca Juga:  Data Semua Warga Terdampak Banjir Penyaluran Bantuan Rp300 Ribu

Merasa janggal dengan apa yang ditanyakan ibunya, Santi kembali menghubungi telepon seluler ibunya. Namun, tidak tersambung.

Bahkan, pelaku meminta dan menanyakan apakah korban ada body losion. Korban kemudian diminta pelaku untuk melepaskan perhiasannya.

''Setelah losion dioleskan, pelaku meminta ibu saya mandi. Agar tampak cantik,'' jelasnya. 

Akhirnya, saat mandi, tiba-tiba korban tersadar, atas perintah-perintah yang diminta pelaku. Sehingga, korban langsung ke luar dan mendapati pelaku sudah tidak ada.

Selanjutnya korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rumbai Pesisir. Kapolsek Rumbai Pesisir, AKP Meitartika pun tak menampiknya. 

"Ya benar, kasusnya sekarang ditangani unit Reskrim. Semoga segera terungkap," harapnya.(sof) 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari