Sabtu, 9 November 2024

Jalan Terjal Trump Putar Balikkan Hasil Pemilu Kandas

- Advertisement -

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Jalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencari cara membalikkan hasil pemilu makin terjal. Satu per satu jalur hukum yang ditempuh berujung buntu. Sumber internal mengabarkan, dia sedang mencari cara untuk tak hancur dari kejatuhan ini.

Beberapa hari terakhir Trump tak lagi berbicara kepada media. Termasuk kepada Fox News, stasiun anak kesayangannya empat tahun terakhir. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Gedung Putih dan dunia media sosial. 

- Advertisement -

”Dia (presiden terpilih Joe Biden, Red) hanya menang karena pemilu dicurangi,” cuitnya di Twitter Ahad (15/11/2020).

Unggahan tersebut viral di seantero AS. Media seperti CNN mengatakan bahwa pesan itu menandakan bahwa Trump tahu dirinya sudah kalah. Trump tak terima.

”Saya belum mengaku kalah. Prosesnya masih panjang,” cuitnya lagi beberapa jam kemudian.

- Advertisement -

Faktanya, argumentasi Trump terkait kecurangan pemilu tampaknya lemah. Menjelang sidang sengketa hasil pemilu di Negara Bagian Pennsylvania yang dijadwalkan hari ini, Selasa (17/11), tim kuasa hukum Trump justru mencabut sebagian gugatan. Mereka batal memerkarakan 682 ribu suara yang dianggap ilegal. Padahal, wilayah itu vital untuk membalikkan perolehan suara elektoral.

Baca Juga:  IKKS Dukung Ir H Murnis Mansyur

Klaim mereka, ratusan ribu suara tersebut diproses tanpa pengawasan saksi Partai Republik. Tudingan itu disangkal Sekretaris Jenderal Negara Bagian Kathy Boockvar. Menurut dia, setiap momen tabulasi disaksikan saksi kedua kubu, yang dipilih sebelum pelaksanaan pemilu. 

”Semua pihak terlibat dan mengawasi proses pemilu. Pernyataan sebaliknya merupakan omong kosong,” tegas Gubernur Pennsylvania Tom Wolf seperti yang dilansir Associated Press.

Namun, sebagian gugatan hukum Trump di Pennsylvania masih ada. Tim kuasa hukum masih berargumen bahwa balot (surat suara via pos) yang dikirim tanpa memenuhi standar harus didiskualifikasi.

Panitia pemilu di beberapa kota memang memberikan kesempatan untuk pemilih memperbaiki surat suaranya. Saat pos surat suara yang mereka terima cacat, pemilih bakal dihubungi untuk memperbaiki balot tersebut. Republik menilai proses itu hanya terjadi di wilayah mayoritas Demokrat. 

Baca Juga:  Dua Ekor Beruang Masuk Pemukiman, BBKSDA Pasang Perangkap

”Saya yakin jumlah surat suara yang diperdebatkan tak sampai 70 ribu,” sanggah Cliff Levine, pengacara yang mewakili Democratic National Committee.

John Bolton, mantan penasihat keamanan Gedung Putih, menilai Trump tengah bingung. Belajar dari pengalaman, Trump tampaknya benar-benar percaya bahwa dirinya akan selalu menang. 

”Pikirannya saat ini adalah bagaimana saya menjaga popularitas setelah inaugurasi Biden,” ungkapnya.

Bagi Trump, mungkin pilihannya sederhana. Namun tidak bagi sang putri Ivanka dan suaminya, Jared Kushner. Kabarnya, mereka berpikir untuk pindah alamat setelah keluar dari Gedung Putih.

Keluarga besar Trump awalnya berdomisili di New York. Namun, tahun lalu Trump sudah pindah alamat ke Florida. Sedangkan Ivanka dan Jared belum. Padahal, sudah banyak penduduk serta tokoh publik yang menyatakan kebencian kepada keluarga Trump.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Jalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencari cara membalikkan hasil pemilu makin terjal. Satu per satu jalur hukum yang ditempuh berujung buntu. Sumber internal mengabarkan, dia sedang mencari cara untuk tak hancur dari kejatuhan ini.

Beberapa hari terakhir Trump tak lagi berbicara kepada media. Termasuk kepada Fox News, stasiun anak kesayangannya empat tahun terakhir. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Gedung Putih dan dunia media sosial. 

”Dia (presiden terpilih Joe Biden, Red) hanya menang karena pemilu dicurangi,” cuitnya di Twitter Ahad (15/11/2020).

- Advertisement -

Unggahan tersebut viral di seantero AS. Media seperti CNN mengatakan bahwa pesan itu menandakan bahwa Trump tahu dirinya sudah kalah. Trump tak terima.

”Saya belum mengaku kalah. Prosesnya masih panjang,” cuitnya lagi beberapa jam kemudian.

Faktanya, argumentasi Trump terkait kecurangan pemilu tampaknya lemah. Menjelang sidang sengketa hasil pemilu di Negara Bagian Pennsylvania yang dijadwalkan hari ini, Selasa (17/11), tim kuasa hukum Trump justru mencabut sebagian gugatan. Mereka batal memerkarakan 682 ribu suara yang dianggap ilegal. Padahal, wilayah itu vital untuk membalikkan perolehan suara elektoral.

Baca Juga:  Pemprov Riau Terima Bantuan APD dari RAPP dan APR

Klaim mereka, ratusan ribu suara tersebut diproses tanpa pengawasan saksi Partai Republik. Tudingan itu disangkal Sekretaris Jenderal Negara Bagian Kathy Boockvar. Menurut dia, setiap momen tabulasi disaksikan saksi kedua kubu, yang dipilih sebelum pelaksanaan pemilu. 

”Semua pihak terlibat dan mengawasi proses pemilu. Pernyataan sebaliknya merupakan omong kosong,” tegas Gubernur Pennsylvania Tom Wolf seperti yang dilansir Associated Press.

Namun, sebagian gugatan hukum Trump di Pennsylvania masih ada. Tim kuasa hukum masih berargumen bahwa balot (surat suara via pos) yang dikirim tanpa memenuhi standar harus didiskualifikasi.

Panitia pemilu di beberapa kota memang memberikan kesempatan untuk pemilih memperbaiki surat suaranya. Saat pos surat suara yang mereka terima cacat, pemilih bakal dihubungi untuk memperbaiki balot tersebut. Republik menilai proses itu hanya terjadi di wilayah mayoritas Demokrat. 

Baca Juga:  Nirina Zubir Bingung Batuk Serang Keluarganya

”Saya yakin jumlah surat suara yang diperdebatkan tak sampai 70 ribu,” sanggah Cliff Levine, pengacara yang mewakili Democratic National Committee.

John Bolton, mantan penasihat keamanan Gedung Putih, menilai Trump tengah bingung. Belajar dari pengalaman, Trump tampaknya benar-benar percaya bahwa dirinya akan selalu menang. 

”Pikirannya saat ini adalah bagaimana saya menjaga popularitas setelah inaugurasi Biden,” ungkapnya.

Bagi Trump, mungkin pilihannya sederhana. Namun tidak bagi sang putri Ivanka dan suaminya, Jared Kushner. Kabarnya, mereka berpikir untuk pindah alamat setelah keluar dari Gedung Putih.

Keluarga besar Trump awalnya berdomisili di New York. Namun, tahun lalu Trump sudah pindah alamat ke Florida. Sedangkan Ivanka dan Jared belum. Padahal, sudah banyak penduduk serta tokoh publik yang menyatakan kebencian kepada keluarga Trump.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari