Usaha Sumi Gorden yang dirintis semenjak 2010 ini terus bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan menjadi berkah tersendiri karena bisa memproduksi masker kain. Sekarang pemasaran masker kainnya sudah menembus sampai ke Batam dan Sibolga Sumatera Utara.
Laporan: Kamaruddin (Pekanbaru)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebelum pandemi Covid-19, Sumi Gorden memproduksi gorden, seprai, bad cover, dan lainnya. Saat pandemi menyerang, Sumi Gorden melihat peluang untuk memproduksi masker kain.
"Kami memproduksi masker kain ini karena melihat banyak masyarakat yang mencari masker. Sementara masker di pasaran masih sedikit. Kami melihat peluang untuk memproduksi masker kain yang bisa dicuci," jelas Sumi pemilik Sumi Gorden, Ahad (8/11).
Sumi mempromosikan produksi masker kainnya di media sosial dan ternyata sambutannya luar biasa karena harga yang dijual sangat terjangkau. "Kami mematok harga masker kainnya dari Rp5 ribu sampai Rp8 ribu per helai. Ini tergantung bahannya kalau bahannya bagus harganya Rp8 ribu. Bahannya katun lapis dua bisa dicuci," jelas Sumi yang membuka usaha di rumahnya di Perumahan Panam Permata Residance, Panam ini.
Semenjak pandemi ini, permintaan masker terus meningkat karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya memakai masker. "Alhamdulillah, Sumi Gorden sudah memproduksi 500 lusin masker yang dijual ke berbagai daerah sampai ke Batam Kepri dan Sibolga Sumut," jelas Sumi.
Sumi mengakui penghasilannya dari membuat masker kain ini tidak tetap. Sebab tidak hanya fokus membuat masker, berbagai pesanan jahitan diterimanya mulai seprai, gorden, bantal dan lainya. "Bersyukurlah selama pandemi Covid-19 ini usaha saya tidak berdampak karena saya memang bekerja di rumah. Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga," terang Sumi.
Berkat ketekunannya usaha Sumi Gorden tidak pernah sepi orderan karena pelanggan sudah tahu kualitas buatannya. "Saya memang mempertahankan kualitas agar pelanggan tidak kecewa hasil produksi saya. Selama ini pelanggan merasa puas, walaupun ada satu dua orang yang komplain. Tetapi biasa lah yang namanya usaha," ungkap Sumi.
Walaupun membuat masker, Sumi bukan abai memakai masker tetap pakai masker sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memutuskan penyebaran Covid-19 ."Kami berharap wabah Covid-19 ini cepat berlalu dan ekonomi pulih kembali," harap Sumi.
Libatkan Tetangga
Selama ini Sumi belum mempekerjakan karyawan untuk membantu usahanya. Karena bisa dikerjakan sendiri selama orderannya tidak terlalu banyak."Kalau orderan banyak saya libatkan tetangga untuk membantu. Mereka ada juga buka membuka usaha jahitan sehingga orderannya saya kasih ke mereka. Ada juga tetangga yang ingin belajar menjahit, saya juga libatkan supaya mereka bisa langsung praktek," ungkap Sumi.
Dengan melibatkan tetangga, Sumi Gorden bisa juga membantu mereka yang terdampak pandemi Covid-19 ini. Mereka merasa bersyukur bisa dibantu di saat situasi sulit ini. "Lumayanlah mereka bisa terbantu belanja dapurnya," terang Sumi.
Di tengah pandemi Covid-19 ini banyak UMKM terdampak, tetapi tidak bagi usaha Sumi Gorden yang tetap mendapatkan berbagai pesanan. "Memang untuk orderan membuat seprai, gorden mengalami penurunan, tetapi untuk pesanan membuat masker meningkat selama pandemi ini," ungkapnya.
Beruntung saat musim pandemi ini, pemerintah mengucurkan bantuan untuk UMKM. Sumi Meraka bersyukur bisa mendapatkan bantuan UMKM, sehingga sangat membantu di saat situasi sulit saat ini. "Saya merasa bersyukur bisa mendapatkan bantuan UMKM ini. Saya diberitahu teman untuk mendaftar mendapatkan bantuan UMKM tersebut," jelas.
Sumi berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, dan ekonomi pulih kembali sehingga UMKM bisa bergeliat lagi. "Kami optimis ekonomi segera pulih sehingga para pelaku UMKM bisa meningkatkan penghasilan mereka," harap Sumi.(das)