LONDON (RIAUPOS.CO) – Surat kabar Inggris melaporkan kelompok pejuang Palestina, Hamas, diduga secara diam-diam mengoperasikan fasilitas rahasia di Turki untuk melakukan serangan siber dan operasi kontraintelijen.
Dalam laporan Times of London, Kamis (23/10/2020), pusat operasi rahasia Hamas didirikan dua tahun lalu dan diawasi oleh para pemimpin militer Hamas di Jalur Gaza.
Markas tersebut –yang terpisah dari kantor resmi Hamas di Ankara– didirikan tanpa sepengetahuan otoritas berwenang Turki.
Samakg Saraj diyakini sebagai orang yang diserahi mengawasi operasional markas rahasia Hamas. Dia bertanggung jawab langsung kepada Yahya Sinwar, kepala Hamas di Gaza.
Times of London menyebut markas intelijen rahasia itu untuk menjalankan kepentingan ganda yakni mengordinasikan serangan dunia maya terhadap musuh Hamas, termasuk otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah. Selain itu, fungsi lainnya adalah operasi kontraintelijen terhadap anggota organisasi yang dicurigai tidak setia.
Turki belum memberikan tanggapan resmi mengenai pemberitaan Times of London itu.
Pada Agustus lalu, harian Inggris, The Telegraph, melaporkan bahwa Turki memberikan kewarganegaraan kepada puluhan anggota tinggi Hamas yang terlibat dalam koordinasi serangan teror. Tuduhan tersebut kemudian dibenarkan oleh kedutaan Israel di Ankara.
The Telegraph menulis, pemberian kewarganegaraan memungkinkan anggota Hamas bepergian dengan lebih mudah dalam merancang serangan terhadap orang Israel di Eropa.
Turki melihat Hamas sebagai gerakan politik yang sah. Negara itu telah lama mempertahankan hubungan hangat dengan Hamas, yang telah tumbuh lebih terbuka karena hubungan dengan Israel semakin mendingin selama dekade terakhir.
Israel telah berulang kali menyampaikan kecaman kepada Turki mengenai hubungannya dengan Hamas, tetapi tidak berhasil mempengaruhi keputusan Ankara.
Sumber: The Telegraph/News/Times of London
Editor: Hary B Koriun