KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menandatangani langsung perjanjian kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Jumat (16/10).
Bupati Catur Sugeng menginginkan, setiap pengambilan swab di wilayah Kampar, hasilnya bisa keluar lebih cepat. Hal itu hanya bisa terealisasi dengan bekerjasama dengan balai yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI yang berkantor di Kota Batam, Kepulauan Riau tersebut.
Catur Sugeng berharap, dengan adanya kerjasama tersebut, hasil pemeriksaan swab yang selama ini agak lambat, karena panjangnya antrian di Laboratorium Privinsi Riau, bisa dipercepat. Karena sampel sudah dikirim kedua tempat, yakni ke laboratorium Provinsi Riau maupun BTKLPP Batam.
"Alhamdulillah, kerjasama ini disambut baik oleh Kepala BTKLPP Kelas I Kota Batam, Budi Santosa, yang tentunya juga telah memberikan solusi yang selama ini menjadi kendala bagi kita di Kabupaten Kampar. Dalam menangkal laju Covid-19 ini Kampar menghadapi keterbatasan pengiriman sampel ke laboratorium yang ada di Pekanbaru," sebut Catur Sugeng.
Catur Sugeng melanjutkan, dengan adanya dua labor untuk tujuan pengiriman sampel, maka Kampar juga akan lebih cepatb mendeteksi bahaya penyebaran Covid-19. Penting, menurut Catur Sugeng, untuk mengetahui apakah seseorang yang telah diambil sampel swab itu positif covid atau negatif. Maka dengan begitu, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 di Kampar dapat mengantisipasi lebih cepat dalam menekan angka penularan Covid-19.
Sementara itu, Kepala BTKLPP Kelas I Batam Budi Santosa mengatakan, laboratorium yang berada dibawah pengawasannya itu sudah mendapatkan ISO 9000 dan 1705 untuk stadar laboratorium. BTKLPP Kelas I Batam ini juga membawahi tiga Provinsi yakni. Selain Riau dan Kepri juga Jambi.
"Penyebaran Covid-19 secara umum belum menunjukkan tren penurunan secara signifikan. Untuk itu, perlu kerjasama kita semua dari seluruh lini untuk menekan angka penyebaran Covid-19 ini," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kampar Dedi Sambudi menyebutkan, pihaknya hingga kesepakatan tersebut diteken telah mengirim 424 sampel dengan empat kali pengiriman. Untuk proses laboratorium yang di Batam ini, hasilnya bisa diketahui lebih cepat yakni dua hari.
"Jadi hasilnya diketahui dua hari lebih cepat. Ini tentu sangat bagus untuk efektifitas kita dalam melakukan pencegahan penularan lebih lanjut bila memang terbukti ada positif dari sampel swab tersebut. Kami akan melakukan pengiriman dua kali dalam sepekan, Senen dan Kamis. Mudah-mudahan ini dapat membantu mempercepat deteksi Covid-19 di Kabupaten Kampar," kata Dedy.(adv)