JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kematian tenaga kesehatan menjadi keprihatinan dalam penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kemarin (2/9) Tim Mitigasi PB IDI menggelar doa bersama untuk 101 dokter dan 69 perawat yang gugur karena Covid-19. Pemerintah berjanji untuk mencukupi keperluan tenaga kesehatan (nakes).
Ketua PB IDI Daeng M Faqih berharap agar ada gotong royong seluruh pihak untuk menanggulangi Covid-19. Tenaga kesehatan sebagai garda depan harus dibantu seluruh pihak. Setidaknya untuk mengurangi jumlah kasus. "Acara ini jadi titik balik," ungkapnya.
Ucapan duka datang dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy. Dia berjanji pemerintah akan membantu tenaga kesehatan. ”Kelompok rentan salah satunya adalah tenaga kesehatan,” katanya kemarin dalam kesempatan yang sama. Untuk itu keperluan tenaga medis akan dipenuhi oleh perempuan. Termasuk untuk alat pelindung diri (APD).
Dia berpesan agar tenaga kesehatan harus mematuhi standar operasional. "Selamatkan dulu diri sendiri," ujar Muhadjir. Dia memohon agar tenaga medis saling mengawasi koleganya agar bertindak sesuai SOP penanggulangan Covid-19. "Kalau ada keperluan yang harus dipenuhi maka bisa disampaikan ke pemerintah lewat IDI," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Eric Tohir juga menyatakan hal yang sama. Masyarakat pun harus membantu dengan mematuhi protokol kesehatan. Di sisi lain dia optimis bahwa Covid-19 di tanah air trennya akan lebih baik.”Kami jaga agar angkanya tetap baik,” ucap Eric.
Kepala PPSDM Kementerian Kesehatan Abdul Kadir menyatakan Kemenkes berupaya untuk memberikan perlindungan kepada nakes. Caranya dengan memberikan APD dan insentif. Begitu juga untuk mereka yang gugur juga diberikan santunan. "Kami perkuat untuk pelacakan kasus dan penemuan specimen," katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita atas meningganya ratusan tenaga kesehatan. Termasuk di dalamnya 102 dokter. Jubir Presiden Fadjroel Rachman menuturkan, Presiden menyampaikan duka cita sekaligus apresiasi setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan. Mereka bekerja sangat keras, sangat baik, dan profesional sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Pemerintah, tutur Fadjroel, mengajak setiap orang untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Agar rumah sakit dan tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien Covid-19 karena dampaknya juga tidak baik kepada tenaga medis," ujarnya kemarin.
Dalam kondisi pandemi, masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam memutus rantai penularan Covid-19. Sementara, tenaga medis menjadi penolong terakhir bila ada masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Kepada tenaga medis dan rumah sakit, pemerintah juga mengharapkan senantiasa disiplin dalam penerapan sistem sistem sif atau pembatasan jam kerja," lanjut Fadjroel.
Dia memastikan pemerintah menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis. Mulai dari APD lengkap hingga insentif. Di saaat bersamaan, juga berulang kali mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan demi meringankan beban tenaga medis.
Langkah perlindungan lain adalah mengupayakan vaksin Covid-19. Melalui kerja sama impor dari negara manapun, kerja sama antara lembaga dalam dan luar negeri dalam produksi vaksin, serta riset vaksin merah putih yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.(lyn/byu/jpg)