- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Klaster penularan Covid-19 di wilayah perkantoran di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali bertambah. Terhitung Kamis (27/8/2020), diinformasikan ada tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang positif Covid-19.
Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Riau Syamsuar. Dikatakannya, tujuh ASN tersebut enam di antaranya berasal dari Bidang Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik serta satu ASN dari Inspektorat Riau.
- Advertisement -
"Iya saya dapat laporan ada pegawai lagi yang positif, enam dari Persandian dan satu dari Inspektorat," kata Gubri Syamsuar.
Lebih lanjut dikatakan, tingginya pertambangan angka pasien positif Covid-19 di Riau belakangan ini akibat masifnya proses pemeriksaan sampel swab. Baik itu dari sampel swab pasien suspect dan juga dari pelaksaaan swab massal.
"Memang resikonya kalau banyak periksa swab, hasilnya akan banyak. Sekarang laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad bisa periksa 1.200 sampel per hari, tapi saya minta ditingkatkan lagi jadi 1.500," sebutnya.
- Advertisement -
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Klaster penularan Covid-19 di wilayah perkantoran di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali bertambah. Terhitung Kamis (27/8/2020), diinformasikan ada tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang positif Covid-19.
Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Riau Syamsuar. Dikatakannya, tujuh ASN tersebut enam di antaranya berasal dari Bidang Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik serta satu ASN dari Inspektorat Riau.
- Advertisement -
"Iya saya dapat laporan ada pegawai lagi yang positif, enam dari Persandian dan satu dari Inspektorat," kata Gubri Syamsuar.
Lebih lanjut dikatakan, tingginya pertambangan angka pasien positif Covid-19 di Riau belakangan ini akibat masifnya proses pemeriksaan sampel swab. Baik itu dari sampel swab pasien suspect dan juga dari pelaksaaan swab massal.
- Advertisement -
"Memang resikonya kalau banyak periksa swab, hasilnya akan banyak. Sekarang laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad bisa periksa 1.200 sampel per hari, tapi saya minta ditingkatkan lagi jadi 1.500," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi