JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dengan seri iPhone 12 yang semakin dekat, rumor dan spekulasi mengenai generasi terbaru dari andalan Apple itu terus muncul ke permukaan. Laporan terbaru datang dari analis terkenal Ming-Chi Kuo yang menyatakan, perusahaan ingin mengimbangi biaya 5G dengan menawarkan desain baterai yang lebih murah.
Seri iPhone 12 sendiri akan menjadi jajaran produk unggulan pertama raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat (AS), yang menampilkan jaringan 5G. Namun, handset berkemampuan 5G diketahui umumnya lebih mahal dari model 4G LTE mereka.
Hal ini dikemukan dalam laporan dari Kuotelah, yang mengungkapkan bahwa biaya iPhone dapat naik sampai USD 85 atau setara dengan Rp 1,2 jutaan untuk menambahkan dukungan sub-6 5G. Bahkan berkisar USD 135 atau berkisar Rp 1,9 jutaan untuk menambahkan gelombang milimeter.
Dengan iPhone 12 5G yang diprediksi akan sangat mahal, menurut Kuo, Apple akan mengambil langkah pengurangan kualitas pada aspek lainnya. Dalam hal ini, yang akan dikurangi untuk bisa menekan biaya agar harga iPhone 12 agar tetap kompetitif adalah sektor baterainya.
Dikatakan, Apple telah menekan pemasoknya untuk mengurangi biaya suku cadang dengan menggunakan desain baterai yang lebih sederhana. Sehingga bisa menurunkan biaya keseluruhan dari seri iPhone 12. Spesifikasi papan baterai iPhone 12 dilaporkan menampilkan jumlah lapisan lebih sedikit dan area yang lebih kecil.
Ini akan memungkinkan Apple untuk mengurangi biaya baterai dari 40 hingga 50 persen jika dibandingkan dengan seri iPhone 11 sebelumnya. Perusahaan dilaporkan akan meninggalkan desain papan keras dan memilih desain baterai papan lunak untuk seri iPhone 12s pada tahun 2021.
Sayangnya, ini masih merupakan laporan yang belum dikonfirmasi. Seperti biasa, Apple sendiri merupakan perusahaan yang pelit informasi jika terkait dengan rumor-rumor perangkat terbarunya yang akan hadir. Jadi kita tunggu saja.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dengan seri iPhone 12 yang semakin dekat, rumor dan spekulasi mengenai generasi terbaru dari andalan Apple itu terus muncul ke permukaan. Laporan terbaru datang dari analis terkenal Ming-Chi Kuo yang menyatakan, perusahaan ingin mengimbangi biaya 5G dengan menawarkan desain baterai yang lebih murah.
Seri iPhone 12 sendiri akan menjadi jajaran produk unggulan pertama raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat (AS), yang menampilkan jaringan 5G. Namun, handset berkemampuan 5G diketahui umumnya lebih mahal dari model 4G LTE mereka.
- Advertisement -
Hal ini dikemukan dalam laporan dari Kuotelah, yang mengungkapkan bahwa biaya iPhone dapat naik sampai USD 85 atau setara dengan Rp 1,2 jutaan untuk menambahkan dukungan sub-6 5G. Bahkan berkisar USD 135 atau berkisar Rp 1,9 jutaan untuk menambahkan gelombang milimeter.
Dengan iPhone 12 5G yang diprediksi akan sangat mahal, menurut Kuo, Apple akan mengambil langkah pengurangan kualitas pada aspek lainnya. Dalam hal ini, yang akan dikurangi untuk bisa menekan biaya agar harga iPhone 12 agar tetap kompetitif adalah sektor baterainya.
- Advertisement -
Dikatakan, Apple telah menekan pemasoknya untuk mengurangi biaya suku cadang dengan menggunakan desain baterai yang lebih sederhana. Sehingga bisa menurunkan biaya keseluruhan dari seri iPhone 12. Spesifikasi papan baterai iPhone 12 dilaporkan menampilkan jumlah lapisan lebih sedikit dan area yang lebih kecil.
Ini akan memungkinkan Apple untuk mengurangi biaya baterai dari 40 hingga 50 persen jika dibandingkan dengan seri iPhone 11 sebelumnya. Perusahaan dilaporkan akan meninggalkan desain papan keras dan memilih desain baterai papan lunak untuk seri iPhone 12s pada tahun 2021.
Sayangnya, ini masih merupakan laporan yang belum dikonfirmasi. Seperti biasa, Apple sendiri merupakan perusahaan yang pelit informasi jika terkait dengan rumor-rumor perangkat terbarunya yang akan hadir. Jadi kita tunggu saja.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman