Selasa, 26 November 2024
spot_img

Mengenal Tari Suku Sakai yang Tampil dalam HUT Bhayangkara di Bengkalis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Para putra-putri suku Sakai di Bengkalis menampilkan persembahan lagu dan tarian tradisional suku Sakai dalam pameran seni dan budaya di perayaan HUT Bhayangkara ke-74 di Polres Bengkalis, Riau, Jum'at (25/6/2020).

Penampilan mereka ini merupakan bentuk melestarikan adat dan budaya mesti tetap dijunjung tinggi. Mereka tampil atas undangan kepolisian dengan pakaian adat khas Suku Sakai yang berbahan dasar dari kulit kayu.

Penari berseragam baju kayu dan peralatan tradisional ini penuh semangat menampilkan tarian tradisional Lancak Kocik dan tarian Buok Timbo Tasik. Tarian ini merupakan persembahan khusus kepada polisi.

Sekjen Lembaga Adat Melayu Riau Kawasan Bathin Sakai 8 dan Bathin 5 Sakai, Frianto Saputra mengatakan, pihaknya berterima kasih atas undangan Polres Bengkalis untuk dapat tampil dan melestarikan budaya suku Sakai pada momen HUT Bhayangkara tersebut.

Baca Juga:  Satu Tahun Kasmarni-Bagus Luncurkan Kartu Bengkalis Sejahtera

"Kami pengurus LAMR Kawasan Bathin 8 & 5 Sakai dan Lembaga Adat Sakai Riau, mengucapakn selamat HUT Bhayangkara ke-74 kepada Kepolisian RI. Dan terima kasih Pak Kapolres Bengkalis atas undangan dan keterlibatan Sakai dalam acara ini," kata Frianto, kepada Riau Pos, Sabtu (27/6/2020).

Dijelaskan Frianto, lagu dan tari Lancak Kocik yang dipersembahkan ini mengisahkan tentang ungkapan kesedihan orang sakai pada zaman dahulu yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena ingin merubah hidup agar lebih baik lagi.

"Lancak kocik berarti sampan atau perahu yang digunakan sebagai kendaraan, lagu lancak kocik artinya perahu kecil, lagu ini diciptakan leluhur Sakai pada saat membuat perahu kecil," ungkapnya.

Baca Juga:  Bupati Ajak Pemuda dan Ormas Berkontribusi Bangun Bengkalis

Sedangkan, lagu dan tari Buok Timbo Tasik mengisahkan tentang orang tua sakai zaman dahulu yang mengambil ikan ketika berjumpa dengan sungai yang bernama Tasik Tujuh.

Sungai ini terletak di kampung Dusun, namun sekarang sekarang telah berganti nama menjadi Desa Bathin Batuah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Baju kulit kayu, diantaranya terdiri dari celana dan selendang dari kulit kayu (Kayu To'ok), lalu Ago (keranjang) sebagai tempat ikan.

"Sedangkan alat peraga dalam tari lancak kocik yaitu Odot (gendang) dan baju, celana serta selendang dari kulit kayu," tuturnya.

Laporan: Panji Syuhada (Duri)
Editor: Eko Faizin

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Para putra-putri suku Sakai di Bengkalis menampilkan persembahan lagu dan tarian tradisional suku Sakai dalam pameran seni dan budaya di perayaan HUT Bhayangkara ke-74 di Polres Bengkalis, Riau, Jum'at (25/6/2020).

Penampilan mereka ini merupakan bentuk melestarikan adat dan budaya mesti tetap dijunjung tinggi. Mereka tampil atas undangan kepolisian dengan pakaian adat khas Suku Sakai yang berbahan dasar dari kulit kayu.

- Advertisement -

Penari berseragam baju kayu dan peralatan tradisional ini penuh semangat menampilkan tarian tradisional Lancak Kocik dan tarian Buok Timbo Tasik. Tarian ini merupakan persembahan khusus kepada polisi.

Sekjen Lembaga Adat Melayu Riau Kawasan Bathin Sakai 8 dan Bathin 5 Sakai, Frianto Saputra mengatakan, pihaknya berterima kasih atas undangan Polres Bengkalis untuk dapat tampil dan melestarikan budaya suku Sakai pada momen HUT Bhayangkara tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pererat Silaturahmi, Kapolres Sambangi Rumah Tokoh Masyarakat Bengkalis

"Kami pengurus LAMR Kawasan Bathin 8 & 5 Sakai dan Lembaga Adat Sakai Riau, mengucapakn selamat HUT Bhayangkara ke-74 kepada Kepolisian RI. Dan terima kasih Pak Kapolres Bengkalis atas undangan dan keterlibatan Sakai dalam acara ini," kata Frianto, kepada Riau Pos, Sabtu (27/6/2020).

Dijelaskan Frianto, lagu dan tari Lancak Kocik yang dipersembahkan ini mengisahkan tentang ungkapan kesedihan orang sakai pada zaman dahulu yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena ingin merubah hidup agar lebih baik lagi.

"Lancak kocik berarti sampan atau perahu yang digunakan sebagai kendaraan, lagu lancak kocik artinya perahu kecil, lagu ini diciptakan leluhur Sakai pada saat membuat perahu kecil," ungkapnya.

Baca Juga:  Bupati Ajak Pemuda dan Ormas Berkontribusi Bangun Bengkalis

Sedangkan, lagu dan tari Buok Timbo Tasik mengisahkan tentang orang tua sakai zaman dahulu yang mengambil ikan ketika berjumpa dengan sungai yang bernama Tasik Tujuh.

Sungai ini terletak di kampung Dusun, namun sekarang sekarang telah berganti nama menjadi Desa Bathin Batuah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Baju kulit kayu, diantaranya terdiri dari celana dan selendang dari kulit kayu (Kayu To'ok), lalu Ago (keranjang) sebagai tempat ikan.

"Sedangkan alat peraga dalam tari lancak kocik yaitu Odot (gendang) dan baju, celana serta selendang dari kulit kayu," tuturnya.

Laporan: Panji Syuhada (Duri)
Editor: Eko Faizin

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari