PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah dua hari tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, kemarin (9/6) ditemukan lagi dua kasus. Dua kasus positif itu tidak memiliki keterkaitan dan juga tidak berasal dari klaster penularan Covid-19 di Riau sebelumnya. Dengan kata lain, berasal merupakan klaster baru.
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau H Syamsuar mengatakan, dua pasien positif tersebut merupakan warga Indragiri Hilir (Inhil) dan warga Kota Batam (Kepulauan Riau) yang sedang berkunjung ke Riau.
“Dengan adanya penambahan dua pasien positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau menjadi 120 pasien dari sebelumnya 118,” ujar Syamsuar saat konferensi pers, kemarin.
Pasien positif ke-119 Tuan GM (32), warga Inhil yang memiliki riwayat perjalanan dari Abu Dhabi dan melakukan transit di Jakarta pada 21 Mei lalu. Saat ini, yang bersangkutan sudah dirawat di RSUD di Kota Tembilahan.
“Untuk pasien ke-120 Nyonya TJM (40), warga Batam. Yang bersangkutan memiliki riwayat dari Tarutung Sumatera Utara pada 29 Februari. Kemudian pada 16 Maret melakukan perjalanan ke Kuansing. Saat ini TJM sudah dirawat di Pekanbaru,” sebutnya.
Kemarin, Syamsuar juga mengumumkan terdapat penambahan empat pasien positif Covid-19 yang sembuh. Sehingga total pasien positif yang masih dirawat tinggal tujuh orang, 107 sehat dan enam meninggal.
“Empat pasien yang sembuh tersebut adalah A (39), M (41) dan SN (17). Ketiganya warga Kepulauan Meranti. Kemudian satu lagi adalah HW (46), warga Kabupaten Natuna,” jelasnya.
Sementara itu Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kontak tracing terhadap dua pasien tersebut. Karena keduanya memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah.
“Untuk pasien positif ke-120 ada dua kemungkinan. Tertular di Tarutung atau tertular saat berada di Riau. Karena yang bersangkutan dari Batam ke Tarutung akhir Februari, di sana dia merawat orangtuanya yang kemudian meninggal,” kata Indra Yovi.
Setelah orangtuanya meninggal, lanjut Indra Yovi, TJM melakukan perjalanan bersama saudaranya ke Kuansing menggunakan bus pada pertengahan Maret. Kemudian pada 5 Juni, yang bersangkutan akan kembali ke Batam dan melakukan rapid test yang hasilnya reaktif.
“Kalau kemungkinan ia tertular di dua daerah itu, tapi yang paling mungkin ia tertular di Riau. Karena ia dari Batam sudah akhir Februari. Untuk itu, semua keluarga dari pasien ini yang ikut perjalanan dari Tarutung ke Kuansing akan diperiksa. Informasinya lebih 20 orang,” sebutnya.
Kemudian untuk pasien yang ke-119, berasal dari Abu Dhabi pada akhir Mei. Karena waktunya belum terlalu lama, pihaknya menduga pasien ini sudah membawa virus dari Abu Dhabi. Namun begitu sampai di Riau tidak bergejala.
“Kedua pasien ini tidak memiliki keterkaitan, mereka berasal dari klaster baru,” jelasnya.(sol)