(RIAUPOS.CO) – SALAH satu kata kunci penerapan New Normal adalah produktivitas. Masyarakat diminta kembali mampu menghasilkan pendapatan, sementara pemerintah daerahnya diminta menggeliatkan kembali ekonomi kreatif dan pariwisata.
Menjawab hal ini, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dengan cerdiknya melakukan dua hal sekali jalan. Kampar, dengan visi utama membangun infrastruktur, perlu anggaran besar untuk membangun jalan dan jembatan. Maka dirinya mengajak anggota DPR RI Syahrul Aidi dan anggota DPD RI Edwin Pratama Putra untuk mendiskusikan infrastruktur wisata pada akhir pekan kemarin.
Diskusi yang juga dihadiri Kepala BKSDA Riau Suhariono, Kepala Bapeda Kampar Ir Azwan dan Kepala Dinas Pariwisata Zulia Dharma itu mengambil lokasi D’ Cotoz. D’ Cotoz yang mulai naik daun sebagai objek wisata eksklusif, menyajikan pemandangan indah Danau PLTA Koto Panjang. Memiliki sejumlah vila dan kolam renang diatas bukit dan di pinggir danau, D’ Cotoz yang berada di Desa Tanjung Alai, XIII Koto Kampar menjadi tempat bersantai dan pelarian dari hingar-bingar perkotaan paling indah di Riau saat ini.
‘’Sebenarnya ini selaras dengan apa yang disampaikan pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi, yang diantaranya dibukanya sektor-sektor pariwisata. Kampar punya destinasi wisata yang sangat banyak dan aksesnya tidak begitu sulit, dengan dukungan stakeholder dan juga semua pihak, aktivitas pariwisata ini berdampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat,’’ kata Bupati.
Sebelum diskusi digelar pada, Jumat (5/6) sore itu, Bupati lebih dulu mengajak rombongan menikmati kuliner khas Kampar, Kupiek Ndak Batulang Pulau Jambu Kuok. Kupiek Ndak Batulang ini sendiri baru saja pindah lokasi. Dari pinggir jalan di dalam Kecamatan Kuok, kini sudah berada di tepi tebing sungai yang sangat indah di Pulau Jambu. Lokasi baru yang lebih luas itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi asli.
Bupati sengaja mengajak mitra kerjanya untuk berkunjung ke dua tempat ikonik baru bagi Kabupaten Kampar itu untuk melakukan promosi. Tidak hanya menyatakan bahwa objek wisata di Kampar sudah bisa dikunjungi, tapi juga memberikan pesan agar pengelola dan pengunjung wajib mematuhi protokoler kesehatan. Karena selama kunjungan Bupati selalu mengenakan masker dan mencuci tangan, baik saat datang maupun meninggalkan lokasi.
Sejak diterapkannya New Normal, Pemkab Kampar membuka pintu akses pariwisata di wilayah tersebut. Namun Bupati memastikan, seluruh masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Pusat kuliner dan objek wisata yang tidak memenuhi standar protokol kesehatan diminta untuk tidak membuka layanannya kepada pengunjung.(adv)
Pengelola juga berhak menolak pengunjung yang tidak mematuhi aturan New Normal dan Protokol Kesehatan.(adv)