Jumat, 20 September 2024

10 Klaster Besar di Lima Daerah Enam, Pasien Positif di Dumai Sembuh

(RIAUPOS.CO) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau telah memetakan klaster penyebaran Covid-19 di Riau. Alhasil, tercatat ada 10 klaster. Dari 10 klaster ini, klaster Magetan yang paling banyak yakni 10 orang dan diikuti klaster pertemuan tenaga kerja (nakes) teladan di Dumai sebanyak 9 orang. Tapi patut disyukuri, Sabtu (9/5) enam pasien positif di Dumai sudah dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yopi mengatakan klaster penyebaran Covid-19 terbanyak yakni di Kota Dumai. Di kota ini terdapat tiga klaster utama. “Pertama yakni klaster nakes teladan, yakni acara pertemuan medis di Kota Dumai, kedua klaster Bekasi di mana sumber penularan awal adalah pasien yang pulang dari Bekasi dan klaster tunggal yang tidak diketahui dari mana pasien tersebut tertular,” katanya.

Dari tiga klaster tersebut, lanjut Yopi, total sudah ada 15 pasien positif Covid-19. Namun, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, dari 15 pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab, diketahui ada tiga klaster yakni klaster Bekasi, Bogor dan klaster lokal nakes keladan.

Ia mengatakan klaster Bogor sampai saat ini masih tunggal, belum ada melakukan penyebaran lokal. “Sedangkan untuk klaster Bekasi dan nakes teladan sebenarnya klaster yang berkaitan,” tuturnya.

- Advertisement -

Ia menjelaskan awal mula munculnya klaster nakes teladan dari hasil tracing kontak klaster Bekasi. “Jadi awalnya dari klaster Bekasi yakni pasien S yang menularkan kepada K, Tj dan DYA, kemudian DYA menularkan ke Y,” tuturnya. Kemudian setelah dilakukan epidemiologi diketahui Tj yang mengikuti kegiatan nakes teladan. “Dari sinilah tenaga medis yang ikut nakes teladan banyak yang tertular,” sebutnya.

Baca Juga:  TP PKK Riau Bagikan Masker dan Sosialisasikan 3M di Rohul

Syaiful mengatakan awalnya memang ada atau klaster Batam yang dideteksi yakni berasal dari pasien ME yang sudah sembuh. Namun dari hasil epidemiologi terakhir hipotesa pihaknya menjadi bias karena tidak diketahui secara pasti pasien ME tertular dari Batam oleh siapa. “Jadi kemungkinan besar, ME tertular di kegiatan nakes teladan. Jadi memang kalau diurut awalnya banyak penyebaran Covid-19 di Kota Dumai berasal dari klaster Bekasi,” tuturnya.

- Advertisement -

Ia mengatakan untuk khusus klaster Bekasi sudah banyak yang sembuh seperti S, K, DYA dan Y, hanya tinggal Tj yang masih menunggu hasil swab terakhirnya.  “Sedangkan untuk klaster lokal nakes teladan yang sembuh ada beberapa orang seperti RN, ME, RR, NU, S dan T,” terangnya.

‘’Sehingga pasien yang masih dalam perawatan yakni pasien IS, SD, MB, Tj dan SA. Kami berharap semuanya dalam waktu dekat sembuh,” tambahnya.

Namun berdasarkan hasil rapid test, ada satu klaster lagi yang terdeteksi yakni klaster Magetan. Ia menyebutkan khusus untuk klaster santri pondok pesantren Magetan Jawa Timur di Kota Dumai yang diduga klaster baru, namun pihaknya masih menunggu hasil swab test.

Baca Juga:  Pacu Jalur Menyapa Dunia Segera Terwujud

“Awalnya kami menemukan satu kasus positif atau yang kini disebut reaktif dari klaster ini, tidak mau menunggu lama tim langsung mengambil swab dan melakukan pelacakan kontak terhadap orang yang berkontak dengan satu pasien yang kini sudah diisolasi di RSUD Kota Dumai sebagai PDP,” jelasnya.

Dari satu kasus positif rapid test ini hasil setidaknya ada tujuh orang yang telah diambil rapid test-nya. Dari tujuh ada 1 orang yang positif. “Jadi dari klaster Magetan ini ada dua yang terdeteksi positif berdasarkan hasil rapid test. Namun untuk memastikan kami menunggu hasil swab yang sudah diambil. Terhadap yang negatif tetap diambil swab karena berkontak langsung. Ini dilakukan agar penyebaran virus bisa dihentikan secepatnya,” tuturnya.

Di Kota Pekanbaru, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau mencatat ada klaster Medan 1 dan Medan 2. Untuk klaster Medan 1, sudah terdapat tiga pasien Covid-19, klaster Medan 2 sudah ada dua pasien Covid-19. “Di Pekanbaru juga ada klaster Sukabumi dengan lima pasien positif Covid-19, klaster Jamaah Tablig dua pasien positif Covid-19. Dan ada juga klaster tunggal dengan delapan pasien positif Covid-19,” ujar Indra.

 

 

 

(RIAUPOS.CO) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau telah memetakan klaster penyebaran Covid-19 di Riau. Alhasil, tercatat ada 10 klaster. Dari 10 klaster ini, klaster Magetan yang paling banyak yakni 10 orang dan diikuti klaster pertemuan tenaga kerja (nakes) teladan di Dumai sebanyak 9 orang. Tapi patut disyukuri, Sabtu (9/5) enam pasien positif di Dumai sudah dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yopi mengatakan klaster penyebaran Covid-19 terbanyak yakni di Kota Dumai. Di kota ini terdapat tiga klaster utama. “Pertama yakni klaster nakes teladan, yakni acara pertemuan medis di Kota Dumai, kedua klaster Bekasi di mana sumber penularan awal adalah pasien yang pulang dari Bekasi dan klaster tunggal yang tidak diketahui dari mana pasien tersebut tertular,” katanya.

Dari tiga klaster tersebut, lanjut Yopi, total sudah ada 15 pasien positif Covid-19. Namun, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, dari 15 pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab, diketahui ada tiga klaster yakni klaster Bekasi, Bogor dan klaster lokal nakes keladan.

Ia mengatakan klaster Bogor sampai saat ini masih tunggal, belum ada melakukan penyebaran lokal. “Sedangkan untuk klaster Bekasi dan nakes teladan sebenarnya klaster yang berkaitan,” tuturnya.

Ia menjelaskan awal mula munculnya klaster nakes teladan dari hasil tracing kontak klaster Bekasi. “Jadi awalnya dari klaster Bekasi yakni pasien S yang menularkan kepada K, Tj dan DYA, kemudian DYA menularkan ke Y,” tuturnya. Kemudian setelah dilakukan epidemiologi diketahui Tj yang mengikuti kegiatan nakes teladan. “Dari sinilah tenaga medis yang ikut nakes teladan banyak yang tertular,” sebutnya.

Baca Juga:  Sembuh dari Covid-19, Gubri Berikan Arahan Perdana Kepada Kepala OPD

Syaiful mengatakan awalnya memang ada atau klaster Batam yang dideteksi yakni berasal dari pasien ME yang sudah sembuh. Namun dari hasil epidemiologi terakhir hipotesa pihaknya menjadi bias karena tidak diketahui secara pasti pasien ME tertular dari Batam oleh siapa. “Jadi kemungkinan besar, ME tertular di kegiatan nakes teladan. Jadi memang kalau diurut awalnya banyak penyebaran Covid-19 di Kota Dumai berasal dari klaster Bekasi,” tuturnya.

Ia mengatakan untuk khusus klaster Bekasi sudah banyak yang sembuh seperti S, K, DYA dan Y, hanya tinggal Tj yang masih menunggu hasil swab terakhirnya.  “Sedangkan untuk klaster lokal nakes teladan yang sembuh ada beberapa orang seperti RN, ME, RR, NU, S dan T,” terangnya.

‘’Sehingga pasien yang masih dalam perawatan yakni pasien IS, SD, MB, Tj dan SA. Kami berharap semuanya dalam waktu dekat sembuh,” tambahnya.

Namun berdasarkan hasil rapid test, ada satu klaster lagi yang terdeteksi yakni klaster Magetan. Ia menyebutkan khusus untuk klaster santri pondok pesantren Magetan Jawa Timur di Kota Dumai yang diduga klaster baru, namun pihaknya masih menunggu hasil swab test.

Baca Juga:  Open House di Balai Datuk Empat Suku Penuh Kekeluargaan

“Awalnya kami menemukan satu kasus positif atau yang kini disebut reaktif dari klaster ini, tidak mau menunggu lama tim langsung mengambil swab dan melakukan pelacakan kontak terhadap orang yang berkontak dengan satu pasien yang kini sudah diisolasi di RSUD Kota Dumai sebagai PDP,” jelasnya.

Dari satu kasus positif rapid test ini hasil setidaknya ada tujuh orang yang telah diambil rapid test-nya. Dari tujuh ada 1 orang yang positif. “Jadi dari klaster Magetan ini ada dua yang terdeteksi positif berdasarkan hasil rapid test. Namun untuk memastikan kami menunggu hasil swab yang sudah diambil. Terhadap yang negatif tetap diambil swab karena berkontak langsung. Ini dilakukan agar penyebaran virus bisa dihentikan secepatnya,” tuturnya.

Di Kota Pekanbaru, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau mencatat ada klaster Medan 1 dan Medan 2. Untuk klaster Medan 1, sudah terdapat tiga pasien Covid-19, klaster Medan 2 sudah ada dua pasien Covid-19. “Di Pekanbaru juga ada klaster Sukabumi dengan lima pasien positif Covid-19, klaster Jamaah Tablig dua pasien positif Covid-19. Dan ada juga klaster tunggal dengan delapan pasien positif Covid-19,” ujar Indra.

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari