PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Kota Pekanbaru yang merasa pernah berkontak atau menolong seorang pria yang tergeletak di halte bus Purwodadi Jalan HR Soebrantas pada Sabtu (2/5) lalu diminta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pasalnya, pria berusia 60 tahun itu berdasarkan hasil uji swab-nya positif corona (Covid-19), Kamis (7/5).
"Seorang pria tunawisma yang ditemukan tergeletak di sebuah halte di Kecamatan Tampan positif corona. Saat ini yang bersangkutan dalam proses pemindahan dari salah satu rumah sakit swasta ke RSUD Arifin Achmad," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yopi.
Indra Yopi menegatakan, pihaknya belum bisa memastikan dari mana yang bersangkutan hingga akhirnya bisa terjangkit virus corona. Pihak keluarganya juga hingga saat ini tidak ada yang bisa dihubungi.
"Untuk itu, kami saat ini akan melakukan tracing orang-orang yang sempat menolong yang bersangkutan saat berada di halte. Karena dari video yang beredar, banyak masyarakat yang melihat dan membantu, termasuk ada anggota kepolisian juga. Mereka nantinya akan diambil swab-nya. Atau bagi yang merasa pernah berkontak bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.
Dijelaskan Indra, pasien tersebut saat ini kondisinya memburuk. Pasalnya yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta yakni gangguan pada ginjal yang sudah akut. Sehingga memerlukan cuci darah.
"Nanti akan ada tim di RSUD Arifin Achmad yang akan menangani pasien ini. Pertama menangani sakit ginjalnya, dan juga mengobati Covid-19-nya," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Indra juga menyampaikan bahwa terdapat penambahan lima pasien positif corona di Riau per Kamis (7/5). Dengan adanya penambahan lima pasien positif tersebut, total pasien positif corona di Riau menjadi 66 dari sebelumnya 61.
Untuk pasien positif ke-62 yakni NM (60) warga Kota Dumai yang merupakan hasil kontak tracing dari pasien positif sebelumnya, yakni RR yang merupakan peserta acara Nakes Teladan di Dumai. Pasien positif ke-63, S (60) warga Pekanbaru yang ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah halte di Kecamatan Tampan beberapa waktu lalu.
"Pasien positif ke-64, K (14) warga Indragiri Hilir. Pasien ke-65, MZ (22) warga Indragiri Hilir, dan pasien positif ke-66, HS (20) warga Bengkalis. Ketiga pasien ini merupakan kontak tracing pasien positif dari pondok pesantren Magetan, Jawa Timur," jelasnya.
Dari total 66 kasus positif corona di Riau, hingga saat ini yang masih dirawat berjumlah 32 orang, yang sudah dinyatakan sembuh 28 orang dan yang meninggal dunia enam orang. Untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 192 orang, PDP negatif 520 orangdan DPD meninggal 92 pasien.
"Untuk jumlah ODP yang masih menjalani pemantauan sebanyak 8.109 orang, ODP sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 48.076 orang," jelasnya.
Miliki Penyakit Bawaan
Sementara itu Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful membenarkan ada penambahan satu pasien positif di Dumai.
"Benar, kami menerima satu hasil swab yang menyatakan positif Covid-19," tutur Syaiful, kemarin.
Syaiful mengatakan pasien ke-15 di Kota Dumai itu berinisial NM (60) seorang perempuan. Yang bersangkutan tertular dari pasien positif Covid-19 berinisial RR yang saat ini sudah dinyatakan sembuh. Ia menjelaskan MM dan RR miliki hubungan keluarga. MM merupakan orang tua kandung dari RR.
"Saat RR dinyatakan positif pada April lalu, langsung dilakukan tracing kontak kepada keluarga, termasuk pada sang ibu," tuturnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan untuk keluarga RR yang lain dilakukan rapid test, sedangkan MM langsung diambil swab karena memang MM dia memiliki riwayat penyakit bawaan. “MM sehari-hari beraktivitas dengan bantuan keluarga, makanya kami langsung ambil swab karena sangat rentan tertular dan benar saja hasilnya positif Covid-19,” ujarnya.
Ia mengatakan MM baru diisolasi di RSUD Kota Dumai pada, Kamis (7/5). "Untuk itu, semua keluarga MM termasuk RR akan dilakukan swab ulang agar memastikan mereka tidak tertular. Apalagi pasien MM ini beraktivitas perlu bantuan keluarga," terangnya.
Ia mengatakan MM kemungkinan besar tidak menularkan kepada selain kelurga, karena memang ada penyakit bawaan yang membuat MM tidak bisa beraktivitas di luar rumah.
“Namun kami tetap melakukan tracing kontak terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien ini,” tuturnya.
Syaiful mengatakan kondisi pasien memang perlu perawatan intensif karena penyakit bawaan yang ada, namun untuk gejala Covid-19 tidak ada. "Ini perlu penanganan khusus, dari ini kami berkesimpulan memang virus corona ini akan lebih mudah menular kepada orang yang sudah lansia, karena memang antibodi mereka sudah mulai melemah," tuturnya.
Ia mengatakan penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai kedepannya berkemungkinan besar terus terjadi. Pasalnya dari 1.646 rapid test yang dilakukan ada sekitar 29 orang yang positif terpapar virus. "Dari 29 itu, sudah ada 13 yang keluar hasil swab positif, 3 dinyatakan negatif, artinya masih 13 lagi swab yang masih di tunggu hasilnya," tuturnya.
Positif Kelima di Bengkalis
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra TH membenarkan adanya tambahan 1 (satu) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, sehingga menjadi 5 orang. Pasien itu adalah HS (20) laki-laki dari Kecamatan Siak Kecil.
"HS merupakan kasus terkonfirmasi positif bagian dari klaster pesantren di Kabupaten Magetan, Jawa Timur," terang Ersan, sebagaimana dikutip Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri.
Kata Ersan, HS merupakan pasien ke-5 di daerah ini yang terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang kedua.
"Saat ini HS sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Bengkalis. HS memiliki riwayat perjalanan dari Magetan dan termasuk dalam klaster pesantren Magetan," imbuhnya.
Ersan menambahkan, ada 55 orang warga Kabupaten Bengkalis yang termasuk dalam klaster pesantren Magetan yang menjadi salah satu fokus penanganan Covid-19 di daerah ini. Dari 55 orang itu, tambah Pelaksana Tugas Direktur RSUD Bengkalis ini, ada yang sudah dilakukan rapid test, ada yang belum.
"Dinas kesehatan melakukan pengambilan swab untuk semua warga Kabupaten Bengkalis yang termasuk klaster Magetan ini," ujarnya.(sol/hsb/esi)