Kamis, 10 Juli 2025

AS Desak Cina Selidiki Hilangnya Tiga Jurnalis

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Misteri hilangnya tiga jurnalis Cina mendapat perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, tiga jurnalis itu sebelumnya berupaya mengungkap dampak wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 di Wuhan.

Terkait hal itu, anggota parlemen AS meminta Departemen Luar Negeri mendesak Cina agar menyelidiki hilangnya tiga jurnalis tersebut. Melalui surat yang dikirim pada Selasa (31/3), perwakilan dari Partai Republik Jim Banks meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi, serta Li Zehua.

Menurut lansiran sejumlah media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan menangani pasien virus corona dan tumpukan mayat di dalam minibus.

Baca Juga:  Pemimpin Hamas Surati Jokowi

"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus corona di Cina, namun mereka tetap melakukan itu," tulis Banks. Banks sendiri menuding pemerintah Cina telah menjebloskan mereka ke penjara atau bahkan lebih buruk lagi.

Sementara itu, Kedutaan Besar Cina dan Departemen Luar Negeri Cina tidak berkomentar terkait permintaan parlemen AS tersebut.

Seperti diketahui, virus corona yang menjadi pandemi global, muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Virus tersebut telah membuat sebagian Cina lumpuh dan kini telah melumpuhkan dunia. Awalnya, Cina berusaha menutupi penyebaran virus tersebut dengan sejumlah cara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Misteri hilangnya tiga jurnalis Cina mendapat perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, tiga jurnalis itu sebelumnya berupaya mengungkap dampak wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 di Wuhan.

Terkait hal itu, anggota parlemen AS meminta Departemen Luar Negeri mendesak Cina agar menyelidiki hilangnya tiga jurnalis tersebut. Melalui surat yang dikirim pada Selasa (31/3), perwakilan dari Partai Republik Jim Banks meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi, serta Li Zehua.

Menurut lansiran sejumlah media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan menangani pasien virus corona dan tumpukan mayat di dalam minibus.

Baca Juga:  Perpanjangan SIM Bisa Online

"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus corona di Cina, namun mereka tetap melakukan itu," tulis Banks. Banks sendiri menuding pemerintah Cina telah menjebloskan mereka ke penjara atau bahkan lebih buruk lagi.

Sementara itu, Kedutaan Besar Cina dan Departemen Luar Negeri Cina tidak berkomentar terkait permintaan parlemen AS tersebut.

- Advertisement -

Seperti diketahui, virus corona yang menjadi pandemi global, muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Virus tersebut telah membuat sebagian Cina lumpuh dan kini telah melumpuhkan dunia. Awalnya, Cina berusaha menutupi penyebaran virus tersebut dengan sejumlah cara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Misteri hilangnya tiga jurnalis Cina mendapat perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, tiga jurnalis itu sebelumnya berupaya mengungkap dampak wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 di Wuhan.

Terkait hal itu, anggota parlemen AS meminta Departemen Luar Negeri mendesak Cina agar menyelidiki hilangnya tiga jurnalis tersebut. Melalui surat yang dikirim pada Selasa (31/3), perwakilan dari Partai Republik Jim Banks meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi, serta Li Zehua.

Menurut lansiran sejumlah media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan menangani pasien virus corona dan tumpukan mayat di dalam minibus.

Baca Juga:  Penjualan Migas Semester Pertama 11,89 Miliar Dolar AS

"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus corona di Cina, namun mereka tetap melakukan itu," tulis Banks. Banks sendiri menuding pemerintah Cina telah menjebloskan mereka ke penjara atau bahkan lebih buruk lagi.

Sementara itu, Kedutaan Besar Cina dan Departemen Luar Negeri Cina tidak berkomentar terkait permintaan parlemen AS tersebut.

Seperti diketahui, virus corona yang menjadi pandemi global, muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Virus tersebut telah membuat sebagian Cina lumpuh dan kini telah melumpuhkan dunia. Awalnya, Cina berusaha menutupi penyebaran virus tersebut dengan sejumlah cara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari