JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku heran dengan keributan masyarakat soal turis Cina dan wabah virus corona.
Menurut dia, jumlah turis Cina ke Indonesia hanya dua juta orang, jauh berbeda dibandingkan dengan negara lain yang didatangi mereka seperti Singapura.
"Memang ada penurunan devisa karena turis yang dua juta orang dari Cina sekarang menurun. Tapi perlu diketahui turis Cina ke dunia itu 173 juta orang. Turis Cina ke Singapura enam juta orang, ke Indonesia itu dua juta saja sudah ribut," katanya dalam Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis.
Luhut menuturkan, datangnya turis asal Cina sejatinya memberikan kontribusi positif terutama di bidang investasi, perdagangan hingga terbukaya lapangan pekerjaan.
Kondisi itu, lanjut dia, juga terjadi di negara lain yang didatangi turis Cina . Karena negeri Tirai Bambu itu punya pengaruh hingga 18 persen terhadap ekonomi dunia.
Selain dampaknya terhadap sektor pariwisata, dampak virus corona di Cina juga menyebabkan turunnya devisa ekspor komoditas Indonesia ke negeri Cina . Hal itu dikarenakan banyaknya fasilitas produksi di Cina yang berhenti beroperasi karena merebaknya virus corona.
Penurunan devisa ekspor bahan makanan atau ritel juga akan berkurang dengan mewabahnya virus tersebut karena penurunan konsumsi di Cina.
"Mungkin dalam dua bulan ke depan kalau kita tidak hati-hati menata itu, akan bisa berpengaruh ke ekonomi dalam negeri kita. Jadi dunia itu ekonominya terintegrasi. Tidak ada satu mengklaim tidak butuh. Semua saling memerlukan. Cina memerlukan dari kita, kita perlu dari dia. Cina perlu Amerika, Amerika juga memerlukan kita. Itu namanya hidup di dunia saat ini," ujarnya. (jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku heran dengan keributan masyarakat soal turis Cina dan wabah virus corona.
Menurut dia, jumlah turis Cina ke Indonesia hanya dua juta orang, jauh berbeda dibandingkan dengan negara lain yang didatangi mereka seperti Singapura.
- Advertisement -
"Memang ada penurunan devisa karena turis yang dua juta orang dari Cina sekarang menurun. Tapi perlu diketahui turis Cina ke dunia itu 173 juta orang. Turis Cina ke Singapura enam juta orang, ke Indonesia itu dua juta saja sudah ribut," katanya dalam Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis.
Luhut menuturkan, datangnya turis asal Cina sejatinya memberikan kontribusi positif terutama di bidang investasi, perdagangan hingga terbukaya lapangan pekerjaan.
- Advertisement -
Kondisi itu, lanjut dia, juga terjadi di negara lain yang didatangi turis Cina . Karena negeri Tirai Bambu itu punya pengaruh hingga 18 persen terhadap ekonomi dunia.
Selain dampaknya terhadap sektor pariwisata, dampak virus corona di Cina juga menyebabkan turunnya devisa ekspor komoditas Indonesia ke negeri Cina . Hal itu dikarenakan banyaknya fasilitas produksi di Cina yang berhenti beroperasi karena merebaknya virus corona.
Penurunan devisa ekspor bahan makanan atau ritel juga akan berkurang dengan mewabahnya virus tersebut karena penurunan konsumsi di Cina.
"Mungkin dalam dua bulan ke depan kalau kita tidak hati-hati menata itu, akan bisa berpengaruh ke ekonomi dalam negeri kita. Jadi dunia itu ekonominya terintegrasi. Tidak ada satu mengklaim tidak butuh. Semua saling memerlukan. Cina memerlukan dari kita, kita perlu dari dia. Cina perlu Amerika, Amerika juga memerlukan kita. Itu namanya hidup di dunia saat ini," ujarnya. (jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal