PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aksi demonstrasi masyarakat meminta u-turn Jalan Tuanku Tambusai depan pintu masuk Pasar Cik Puan beberapa waktu lalu ditanggapi Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zainal Arifin. Menurut Zainal, pendapat para pedagang bahwa penutupan u-turn menyebabkan turunnya aktivitas jual beli di pasar, mungkin saja benar.
Namun Zainal menilai ada faktor lain yang menjadi penyebab sepinya aktivitas jual beli di pasar tersebut. U-turn yang telah beberapa tahun tutup itu bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi sepinya pasar.
”Sebetulnya gak karena itu saja, kondisi ekonomi masyarakat memang lagi tidak baik-baik saja. Itu (penutupan u-turn) mungkin faktor kecil saja,” ujar Zainal, Rabu (9/7).
Zainal meyakini bahwa pembukaan u-turn tidak secara otomatis akan membuat pasar menjadi ramai. Maka dari itu, sebelum mengambil kebijakan, pihak berwenang harus lebih dulu melakukan kajian dan analisa terkait akar permasalahan.
”Aspirasi masyarakat harus direspon, maka ini perlu kajian yang lebih mendalam, yang lebih komprehensif untuk mencari tahu akar permasalahannya,’’ ungkap Zainal.
Seperti diketahui, para pedagang Pasar Cik Puan menuntut pembukaan u-turn di depan pasar tersebut. Lewat aksi damai pada Senin (7/7) lalu, mereka mengatakan penutupan u-turn tersebut berdampak langsung pada menurunnya aktivitas jual-beli di pasar tersebut.(end)
Reporter: Hendrawan Kariman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aksi demonstrasi masyarakat meminta u-turn Jalan Tuanku Tambusai depan pintu masuk Pasar Cik Puan beberapa waktu lalu ditanggapi Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zainal Arifin. Menurut Zainal, pendapat para pedagang bahwa penutupan u-turn menyebabkan turunnya aktivitas jual beli di pasar, mungkin saja benar.
Namun Zainal menilai ada faktor lain yang menjadi penyebab sepinya aktivitas jual beli di pasar tersebut. U-turn yang telah beberapa tahun tutup itu bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi sepinya pasar.
”Sebetulnya gak karena itu saja, kondisi ekonomi masyarakat memang lagi tidak baik-baik saja. Itu (penutupan u-turn) mungkin faktor kecil saja,” ujar Zainal, Rabu (9/7).
Zainal meyakini bahwa pembukaan u-turn tidak secara otomatis akan membuat pasar menjadi ramai. Maka dari itu, sebelum mengambil kebijakan, pihak berwenang harus lebih dulu melakukan kajian dan analisa terkait akar permasalahan.
”Aspirasi masyarakat harus direspon, maka ini perlu kajian yang lebih mendalam, yang lebih komprehensif untuk mencari tahu akar permasalahannya,’’ ungkap Zainal.
Seperti diketahui, para pedagang Pasar Cik Puan menuntut pembukaan u-turn di depan pasar tersebut. Lewat aksi damai pada Senin (7/7) lalu, mereka mengatakan penutupan u-turn tersebut berdampak langsung pada menurunnya aktivitas jual-beli di pasar tersebut.(end)
Reporter: Hendrawan Kariman