Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ginting ke Final, Axelsen Akui Lawan Bermain Baik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting bermain luar biasa untuk melaju ke partai puncak Indonesia Masters 2020. Pada semifinal di Istora Senayan hari ini (18/1), Ginting mengalahkan pemain Denmark Viktor Axelsen.

Sempat ketat pada game pertama, Ginting menang mudah di game kedua. Pemain 23 tahun itu menuntaskan pertandingan dengan skor 22-20, 21-11.

Pada game pertama, Axelsen sempat memimpin dengan skor 14-10. Namun, Ginting berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Axelsen unggul lagi, 16-14. Tetapi lagi-lagi Ginting berhasil mencapai angka sama 16-16.

Saling susul angka lalu terjadi. Bahkan Ginting berhasil mencapai game point lebih dulu pada kondisi 20-19. Axelsen bisa memaksakan deuce. Namun Ginting tidak melepaskan momentum untuk mendapatkan game pertama.

Di game kedua, pertandingan ketat terjadi hanya sampai angka 8-8. Setelah itu, Ginting melesat, mencetak lima angka beruntun dan unggul 13-8.

Baca Juga:  Aries Susanti Juara Dunia Panjat Tebing

Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu menolak melepaskan kesempatan emas untuk meraih kemenangan.

"Saya senang hari ini bukan cuma karena masuk final, tapi tadi mainnya bagus. Saya merasa puas sama performa hari ini, saya bisa mengatasi lawan dengan baik," kata Ginting dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.

"Di game pertama kondisi poin ketat dan kejar-kejaran. Di game kedua dia banyak mati sendiri, beberapa poin out atau menyangkut. Saya coba buat turunkan bola. Postur dia tinggi dan kelebihan dia smes bola atas. Sebisa mungkin saya nggak kasih ke bagian yang jadi kekuatan dia itu," imbuhnya.

Axelsen mengatakan bahwa kunci kekalahannya adalah karena dia menyia-nyiakan game pertama. Setelah itu, dia gagal bangkit untuk mengembangkan permainan pada game kedua.

Baca Juga:  Alasan Timnas Indonesia Tak Turunkan Pemain Naturalisasi dari Amerika

"Secara fisik, kondisi saya juga tidak prima karena bermain nyaris dua pekan tanpa jeda (setelah mencapai final Malaysia Masters). Ginting bermain amat baik hari ini di depan para pendukungnya," kata Axelsen.

"Kecewa, tapi inilah seni dari bulu tangkis. Saya akan perbaiki penampilan saya di turnamen berikutnya," imbuh peraih perunggu Olimpiade Rio 2016 itu.

Pada babak final, Ginting akan berjumpa dengan pemain Denmark lainnya Anders Antonsen. Di semifinal kedua, Antonsen yang merupakan juara bertahan, sukses mengalahkan pemain Hongkong Lee Cheuk Yiu dengan skor telak 21-9, 21-14.

Secara rekor head-to-head, Ginting selalu menang dalam dua pertandingan. Masing-masing di Malaysia Masters 2018 dan China Open 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting bermain luar biasa untuk melaju ke partai puncak Indonesia Masters 2020. Pada semifinal di Istora Senayan hari ini (18/1), Ginting mengalahkan pemain Denmark Viktor Axelsen.

Sempat ketat pada game pertama, Ginting menang mudah di game kedua. Pemain 23 tahun itu menuntaskan pertandingan dengan skor 22-20, 21-11.

- Advertisement -

Pada game pertama, Axelsen sempat memimpin dengan skor 14-10. Namun, Ginting berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Axelsen unggul lagi, 16-14. Tetapi lagi-lagi Ginting berhasil mencapai angka sama 16-16.

Saling susul angka lalu terjadi. Bahkan Ginting berhasil mencapai game point lebih dulu pada kondisi 20-19. Axelsen bisa memaksakan deuce. Namun Ginting tidak melepaskan momentum untuk mendapatkan game pertama.

- Advertisement -

Di game kedua, pertandingan ketat terjadi hanya sampai angka 8-8. Setelah itu, Ginting melesat, mencetak lima angka beruntun dan unggul 13-8.

Baca Juga:  Alasan Timnas Indonesia Tak Turunkan Pemain Naturalisasi dari Amerika

Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu menolak melepaskan kesempatan emas untuk meraih kemenangan.

"Saya senang hari ini bukan cuma karena masuk final, tapi tadi mainnya bagus. Saya merasa puas sama performa hari ini, saya bisa mengatasi lawan dengan baik," kata Ginting dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.

"Di game pertama kondisi poin ketat dan kejar-kejaran. Di game kedua dia banyak mati sendiri, beberapa poin out atau menyangkut. Saya coba buat turunkan bola. Postur dia tinggi dan kelebihan dia smes bola atas. Sebisa mungkin saya nggak kasih ke bagian yang jadi kekuatan dia itu," imbuhnya.

Axelsen mengatakan bahwa kunci kekalahannya adalah karena dia menyia-nyiakan game pertama. Setelah itu, dia gagal bangkit untuk mengembangkan permainan pada game kedua.

Baca Juga:  Neville: Mengapa Van De Beek Tak Dimainkan Solkjaer?

"Secara fisik, kondisi saya juga tidak prima karena bermain nyaris dua pekan tanpa jeda (setelah mencapai final Malaysia Masters). Ginting bermain amat baik hari ini di depan para pendukungnya," kata Axelsen.

"Kecewa, tapi inilah seni dari bulu tangkis. Saya akan perbaiki penampilan saya di turnamen berikutnya," imbuh peraih perunggu Olimpiade Rio 2016 itu.

Pada babak final, Ginting akan berjumpa dengan pemain Denmark lainnya Anders Antonsen. Di semifinal kedua, Antonsen yang merupakan juara bertahan, sukses mengalahkan pemain Hongkong Lee Cheuk Yiu dengan skor telak 21-9, 21-14.

Secara rekor head-to-head, Ginting selalu menang dalam dua pertandingan. Masing-masing di Malaysia Masters 2018 dan China Open 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari