Selasa, 15 April 2025

Dosen FP UIR PKM di Desa Pematang Duku Bengkalis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Islam Riau (UIR) yang diketuai M Nur SP MP dan anggota Tati Maharani SP MP, Sisca Vauliana SP MP dibantu mahasiswa melaksanakan penyuluhan di Desa Pematang Duku, Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Ketua PKM M Nur kepada Riau Pos mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memandirikan masyarakat tani Pematang Duku dalam pengusahaan pupuk organik.

Disebutkannya, persoalan yang dihadapi Desa Pematang Duku saat ini adalah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian dan pemupukan. Keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan dalam proses konversi bahan organik menjadi pupuk organik, kendala finansial, kurangnya dukungan dan penyuluhan tentang pupuk organik.

Baca Juga:  KPJ Diharap Berikan Pelayanan Efektif ke Masyarakat

‘’Manajemen limbah organik yang tidak optimal, pasar dan distribusi yang terbatas, kesadaran dan partisipasi masyarakat yang rendah serta pengaruh cuaca dan iklim,’’ ujar M Nur.

Menyelesaikan persoalan ini, katanya, memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga perguruan tinggi dan masyarakat desa untuk memastikan keberhasilan konversi bahan organik menjadi pupuk organik yang berkelanjutan.

Disebutkannya lagi, tujuan dari pengabdian ini sejalan dengan visi Program Studi (Prodi) Agroteknologi yakni menjadi pusat pengembangan sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi produksi pertanian pada lahan marjinal berkelas dunia dan berwawasan Islam.(nto/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Islam Riau (UIR) yang diketuai M Nur SP MP dan anggota Tati Maharani SP MP, Sisca Vauliana SP MP dibantu mahasiswa melaksanakan penyuluhan di Desa Pematang Duku, Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Ketua PKM M Nur kepada Riau Pos mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memandirikan masyarakat tani Pematang Duku dalam pengusahaan pupuk organik.

Disebutkannya, persoalan yang dihadapi Desa Pematang Duku saat ini adalah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian dan pemupukan. Keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan dalam proses konversi bahan organik menjadi pupuk organik, kendala finansial, kurangnya dukungan dan penyuluhan tentang pupuk organik.

Baca Juga:  Ancaman Abrasi di Pulau Bengkalis Makin Mengkhawatirkan

‘’Manajemen limbah organik yang tidak optimal, pasar dan distribusi yang terbatas, kesadaran dan partisipasi masyarakat yang rendah serta pengaruh cuaca dan iklim,’’ ujar M Nur.

Menyelesaikan persoalan ini, katanya, memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga perguruan tinggi dan masyarakat desa untuk memastikan keberhasilan konversi bahan organik menjadi pupuk organik yang berkelanjutan.

Disebutkannya lagi, tujuan dari pengabdian ini sejalan dengan visi Program Studi (Prodi) Agroteknologi yakni menjadi pusat pengembangan sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi produksi pertanian pada lahan marjinal berkelas dunia dan berwawasan Islam.(nto/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Dosen FP UIR PKM di Desa Pematang Duku Bengkalis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Islam Riau (UIR) yang diketuai M Nur SP MP dan anggota Tati Maharani SP MP, Sisca Vauliana SP MP dibantu mahasiswa melaksanakan penyuluhan di Desa Pematang Duku, Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Ketua PKM M Nur kepada Riau Pos mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memandirikan masyarakat tani Pematang Duku dalam pengusahaan pupuk organik.

Disebutkannya, persoalan yang dihadapi Desa Pematang Duku saat ini adalah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian dan pemupukan. Keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan dalam proses konversi bahan organik menjadi pupuk organik, kendala finansial, kurangnya dukungan dan penyuluhan tentang pupuk organik.

Baca Juga:  Berprestasi, Siswi SMKN 1 Benai Melaju ke Tingkat Nasional

‘’Manajemen limbah organik yang tidak optimal, pasar dan distribusi yang terbatas, kesadaran dan partisipasi masyarakat yang rendah serta pengaruh cuaca dan iklim,’’ ujar M Nur.

Menyelesaikan persoalan ini, katanya, memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga perguruan tinggi dan masyarakat desa untuk memastikan keberhasilan konversi bahan organik menjadi pupuk organik yang berkelanjutan.

Disebutkannya lagi, tujuan dari pengabdian ini sejalan dengan visi Program Studi (Prodi) Agroteknologi yakni menjadi pusat pengembangan sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi produksi pertanian pada lahan marjinal berkelas dunia dan berwawasan Islam.(nto/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Islam Riau (UIR) yang diketuai M Nur SP MP dan anggota Tati Maharani SP MP, Sisca Vauliana SP MP dibantu mahasiswa melaksanakan penyuluhan di Desa Pematang Duku, Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Ketua PKM M Nur kepada Riau Pos mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memandirikan masyarakat tani Pematang Duku dalam pengusahaan pupuk organik.

Disebutkannya, persoalan yang dihadapi Desa Pematang Duku saat ini adalah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian dan pemupukan. Keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan dalam proses konversi bahan organik menjadi pupuk organik, kendala finansial, kurangnya dukungan dan penyuluhan tentang pupuk organik.

Baca Juga:  Prihatin dengan Dunia Pendidikan

‘’Manajemen limbah organik yang tidak optimal, pasar dan distribusi yang terbatas, kesadaran dan partisipasi masyarakat yang rendah serta pengaruh cuaca dan iklim,’’ ujar M Nur.

Menyelesaikan persoalan ini, katanya, memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga perguruan tinggi dan masyarakat desa untuk memastikan keberhasilan konversi bahan organik menjadi pupuk organik yang berkelanjutan.

Disebutkannya lagi, tujuan dari pengabdian ini sejalan dengan visi Program Studi (Prodi) Agroteknologi yakni menjadi pusat pengembangan sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi produksi pertanian pada lahan marjinal berkelas dunia dan berwawasan Islam.(nto/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari