PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah permasalahan internal di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Roni Rakhmat mengingatkan agar layanan RSD Madani tetap bisa optimal kepada masyarakat.
Pj Wako mengaku tidak ingin kisruh di tubuh RSD Madani malah berdampak kepada pelayanan di rumah sakit pelat merah tersebut.
Untuk diketahui, hubungan Plt Direktur RSD Madani Pekanbaru Dedy Khairul Ray dengan sejumlah karyawan rumah sakit daerah itu belakangan memanas terkait rotasi di sejumlah jabatan.
”Jadi saya sudah meminta laporan pemeriksaan, baik dari Inspektorat maupun dari Dinas Kesehatan,” ujar Pj Wako, Ahad (19/1).
Pj Wako mengatakan, rotasi dilakukan sebagai langkah percepatan pelayanan rumah sakit daerah tersebut bisa lebih baik. Apalagi menurutnya, di antara karyawan yang masuk rotasi ternyata Roni berharap kisruh antara direktur dan karyawan bisa segera tuntas. Ia mengaku sampai saat ini masih menanti laporan hasil pemeriksaan dari Inspektorat dan Dinas Kesehatan.
”Nanti kita sampaikan seperti apa hasilnya. Yang jelas, kami tentu ingin permasalahan ini segera tuntas,” ujarnya.
Dirinya kembali mengingatkan agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat di RSD Madani Pekanbaru tetap berjalan seperti biasa. Jajaran RSD jangan sampai mengabaikan tugasnya dalam melayani masyarakat.
”Pelayanan ini tidak ada hubungan dengan jabatan,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pegawai RSD Madani mendatangi Komisi I DPRD Pekanbaru pada Senin (13/1) lalu. Mereka datang untuk menyampaikan keluhan atas apa yang terjadi di rumah sakit plat merah di Jalan Garuda Sakti tersebut.
Rombongan hadir didampingi Kasubbag Umum RSD Madani Pekanbaru Hidayat Mardianto, yang mengaku hadir memfasilitasi keinginan para pegawai. Total yang hadir mencapai 26 orang pegawai.
”Kemarin kami (RSD Madani, red) baru melakukan mutasi, pemberhentian dan perekrutan baru. Namun ternyata, dilakukan secara non-prosedural. Di mana, ada 7 pegawai yang diberhentikan yakni dokter spesialis 3 orang, petugas laundry 2 orang, farmasi 1 orang dan staf 1 orang,” kata Hidayat.
Terkait perekrutan, dibeberkan Hidayat, ada perekrutan 14 THL baru yang menurutnya dilakukan secara tertutup. Dirinya sebagai Kasubbag Umum dan Bagian Tata Usaha, merasa tidak dilibatkan.
Robin Eduar mengatakan pihaknya mendapati informasi ada beberapa hal yang diduga dilakukan oleh Plt Direktur RSD Madani secara nonprosedural.
”Kita segera akan melakukan pemanggilan terhadap Plt Direktur RSD Madani. Termasuk nanti Asisten I Setko Pekanbaru dan BPKPSDM Pekanbaru juga. Kita ingin konflik ini usai dan rumah sakit bisa fokus urus pasien,” tutup Robin Eduar.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSD Madani Pekanbaru dr Dedy Khairul Ray mengatakan, baru akan menjelaskan persoalan yang sebenarnya saat hearing dengan DPRD Pekanbaru.
“Nanti dijelaskan pada saat hearing dengan komisi 3 dan 1 (DPRD Pekanbaru), ujarnya singkat kepada Riau Pos saat dimintai konfirmasinya.(ilo)