JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Arak-arakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pascadilantik menyedot perhatian masyarakat. Sejak dari gedung DPR hingga Istana Negara, jalur sepanjang 7,7 kilometer itu hampir tidak terputus lautan manusia yang mengiringi arak-arakan presiden dan Wapres baru.
Selain ingin melihat secara langsung presiden, rakyat menaruh harapan agar presiden mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Prabowo dan Gibran menggunakan kendaraan Maung V3 Garuda Limousine berwarna putih berpelat nomor Indonesia 1. Mobil itu adalah permintaan khusus Prabowo kepada PT Pindad. Kendaraan produksi industri pertahanan dalam negeri itu bergerak pelan.
Melewati Jalan Sudirman hingga sekitar pukul 13.23 WIB, arak-arakan tiba di Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI). Tampak Prabowo yang berada di sunroof menyapa masyarakat dengan melambaikan kedua tangannya. Senyuman terlihat dari wajahnya.
Masyarakat yang berada di Bundaran HI seakan membuat pagar betis. Mereka juga melambaikan tangannya ke arah Prabowo, tidak sedikit yang mengabadikan rombongan Prabowo menggunakan kamera handphone.
Melihat presiden barunya itu membuat hati masyarakat bungah. Seperti Nining, warga Depok, Jawa Barat, yang sengaja ke Bundaran HI untuk melihat Prabowo secara langsung. Nining menuturkan, dari Depok, dirinya berangkat sejak pukul 08.00 untuk ke Bundaran HI. Tentunya ingin melihat secara langsung Prabowo. ’’Biar lihat langsung, sekalian jualan ini,’’ ujarnya lalu menunjukkan pin Prabowo-Gibran.
Saat ditanya apa harapannya terhadap Presiden Prabowo, Nining menyadari bahwa Prabowo baru saja dilantik. Tentunya dampak kinerja Prabowo belum terasa. ’’Kan baru dilantik, tapi yang penting itu kesejahteraan masyarakat. Seperti saya ini, tolong perhatiannya Pak Presiden,’’ paparnya.
Dia mengaku, pada pemerintahan sebelumnya, tidak mendapatkan kartu kesejahteraan sosial (KKS). Padahal, 10 tahun sebelumnya KKS didapatkannya. ’’Saya selama Pak Jokowi gak dapat KKS,’’ ujarnya.
Beda lagi dengan warga Depok lainnya, Agung, yang membawa istri dan ketiga anaknya untuk ikut melihat Prabowo. Dia berangkat dari Depok sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba pukul 11.00 WIB. ’’Bawa keluarga, untuk meramaikan pesta rakyat pelantikan presiden,’’ ujarnya.
Agung mengaku bekerja serabutan, jadi karyawan sekaligus tukang parkir. Menurutnya, yang paling penting itu masyarakat makmur dan sejahtera. ’’Sekarang ini susah sekali mencari pekerjaan. Pak Prabowo harus menambah jumlah pekerjaan, biar semua bisa bekerja,’’ tuturnya.
Dia pun berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak untuk keluarganya. Dengan begitu, ekonomi keluarganya juga mengalami peningkatan. ’’Ya pengin kerja lebih layak lah,’’ katanya.
Harapan agar Prabowo membuat masyarakat sejahtera juga terucap dari warga Rangkasbitung bernama Ian. Ian yang berprofesi sebagai pemulung menyebut, intinya Prabowo diharapkan bisa membuat makmur rakyatnya. ’’Itu aja, makmur semua,’’ ujarnya sembari membawa karung.
Sedangkan bagi Sukmahadi, harapan untuk pemerintahan baru tidak muluk-muluk. Pengemudi ojek daring itu ingin harga sembilan bahan pokok (sembako) jadi murah. ’’Anak saya empat, sekarang terasa sekali (semua) mahal,’’ katanya.
Dia tidak terlalu peduli siapa yang akan memimpin. Menurutnya akan sama saja karena harus kerja keras untuk menutupi biaya hidup.’’Selain itu, saya ingin ada perhatian untuk driver ojek online,’’ sarannya. Sebab, tarif ojek daring sekarang dirasa tidak berpihak ke driver. Dia ingin negara turut memberikan aturan agar perusahaan penyedia ojek online memberikan tarif yang layak.
Guru Ingatkan Janji Tambahan Gaji
Pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden periode 2024–2029 disambut positif oleh Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). Terlebih bahwa menteri pendidikan dasar dan menengah bakal dijabat oleh Abdul Mu’ti. Latar belakang Mu’ti yang sudah berpengalaman mengelola ribuan sekolah/madrasah dan perguruan tinggi di bawah Persyarikatan Muhammadiyah jadi salah satu alasan utamanya.
’’Pak Abdul Mu’ti yang memiliki latar belakang ’orang pendidikan’ menawarkan harapan baru, untuk bisa secara akseleratif memperbaiki pendidikan dan guru di tanah air,’’ ujar Koordinator Nasional P2G Satriawan Salim, Ahad (20/10).
Pihaknya pun telah mengumpulkan apa saja pekerjaan rumah prioritas warisan pemerintahan Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Ada sekitar 12 list yang diminta segera diselesaikan. Di antaranya soal skor PISA yang makin jeblok. Kemampuan membaca menurun dari 371 di 2018 menjadi 359 pada 2022. ’’Skor PISA yang jeblok makin menunjukkan kondisi pendidikan Indonesia makin tidak baik,’’ tuturnya.
Kemudian mengenai janji rekrutmen 1 juta guru PPPK. Hingga berakhirnya masa jabatan Nadiem, janji tersebut gagal terpenuhi. Selain itu, Prabowo-Gibran diminta membuka kembali rekrutmen guru PNS yang sudah 5 tahun diberhentikan Jokowi, khususnya untuk mereka yang di bawah 35 tahun. Sehingga, PPPK bisa diprioritaskan bagi guru-guru honorer senior di atas 35 tahun.
’’Kami juga mendesak Prabowo-Gibran memenuhi janjinya untuk memberi tambahan penghasilan sebesar Rp2 juta per bulan bagi seluruh guru, baik negeri, swasta, honorer, atau ASN mulai Oktober 2024 ini,’’ tegasnya. Termasuk, janji penetapan upah minimum guru swasta dan honorer.
Dia mengakui, ada kekhawatiran atas realisasi janji tersebut dengan alasan tak cukupnya anggaran. Tapi, dia meyakini, seorang jenderal tidak akan mengingkari sumpah atau janjinya. ’’Tapi, jika janji Rp2 juta per bulan tak dipenuhi, berarti Prabowo sudah meng-ghosting lebih dari tiga juta guru. Kami di-prank. Semoga tidak begitu,’’ imbuhnya.(idr/lyn/c17/bay/mia/das)