Senin, 14 Oktober 2024

Ribuan KK Terdampak Banjir di Bagansiapiapi

Sudah Tiga Malam Tidur di Kursi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Banjir melanda Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir sejak sepekan terakhir, tepatnya sejak 1 Oktober lalu. Kondisi ini berdampak terhadap 4.300 kepala keluarga (KK) serta lingkungan perumahan dan juga fasilitas publik lainnya di ibu kota Rohil tersebut.

Seorang warga Jalan Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat, Musni menyebutkan kondisi banjir yang masih terjadi saat ini membuat mereka sulit melakukan aktivitas. “Air tergenang di mana-mana, sekarang sudah masuk ke dalam rumah,” katanya, Selasa (8/10).

- Advertisement -

Pria bertubuh kurus ini menambahkan, biasanya ia berjualan di warung dengan memanfaatkan bagian rumahnya tersebut dan menanam tanaman di perkarangan rumahnya. “Biasanya bisa berkebun, menanam cabai, sayuran tapi sekarang sudah tidak bisa. Akhirnya terpaksa ditanami tebu semua,” katanya.

Ia juga menyebutkan sudah berkeinginan untuk pindah rumah, namun ditunda karena faktor lingkungan yang kerap banjir. “Kalau soal pindah rumah sudah lama. Bukan karena kondisi banjir, tapi memang kalau bisa cepat pindah lebih baik. Sudah lama memang ingin pindah, kembali ke daerah asal,” katanya.

- Advertisement -

Keluhan juga diungkapkan warga Kelurahan Bagan Timur, Hendri (45). Pria yang merupakan wartawan ini mengungkapkan sudah tiga hari terpaksa tidur di sofa atau kursi rumah. “Ya sudah tiga hari ini tidur di kursi sebab kasur basah. Untung kasur anak-anak tidak basah karena posisi cukup tinggi. Air masuk ke dalam kamar semua,” katanya.

Ia mengaku baru pertama mengalami kondisi banjir yang luar biasa ini. Menurutnya, banjir seperti ini biasanya hanya terjadi di daerah dekat tepian Sungai Rokan. Namun, intensitas hujan deras akhir-akhir ini dan kondisi aliran yang buruk, diperkirakan membuat aliran air tak berfungsi dengan lancar dan juga penyerapan air ke tanah tak berjalan baik.

Baca Juga:  Lulus Psikotes, Wajib Buat Makalah

Ia berharap pemerintah daerah bisa segera mencarikan solusi cepat untuk mengatasi banjir yang merupakan fenomena tahunan di Kota Bagansiapiapi tersebut. “Kalau kondisi genangan air masih seperti ini tidak menyusut. Kalau ada hujan lebat lagi, terpaksa kami mulai mengungsi,” keluhnya.

Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil telah menyiapkan bantuan. “Saat ini terdapat sekitar 4.300 KK di Kecamatan Bangko yang terdampak banjir. Nantinya Pemkab Rohil akan segera memberikan bantuan sosial (bansos) serta memperhatikan kondisi masyarakat tersebut,” kata Plt Bupati Rohil Sulaiman, Senin (7/10).

Selain berupaya melakukan normalisasi untuk memperlancar arus air agar ketinggian genangan berkurang, Pemkab Rohil juga menyiapkan bantuan sosial berupa mi cepat saji dan beras sebanyak 5.000 paket dari Baznas Rohil.

Selain itu Plt Bupati juga telah menginstruksikan kepada Disdikbud Rohil agar memperhatikan soal kondisi sekolah yang terdampak banjir. Bagi yang tak memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar maka bisa diliburkan demi alasan keamanan dan kenyamanan.

“Untuk bantuan akan secepatnya diserahkan ke masyarakat. Untuk pendidikan agar sekolah yang terdampak diliburkan saja sementara waktu,” kata Sulaiman.

Selain itu ditegaskan kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Rohil agar lebih memperhatikan masyarakat mengenai kesehatannya, terlebih dalam keadaan banjir ini tentu wabah penyakit banyak muncul, seperti nyamuk malaria, kuman, lintah, serta ancaman lainnya.

Begitu juga pihak terkait lainnya yakni Dinas Sosial diminta agar bisa menyediakan dapur umum agar nantinya masyarakat bisa terbantu untuk keperluan sehari-harinya jika keadaan banjir semakin bertambah.

Baca Juga:  Hanya Rp88.555, Nikmati Makan Besa’ di Hotel Labersa

“Jadi saya harap semuanya bisa berkerja sama dan ikut serta dalam mengatasi banjir ini. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan diberkahi oleh Allah serta dilindungi, aamiin,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui Sekretaris SKM Edo Rendra menyampaikan, saat ini pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan banjir di Kecamatan Bangko.

Seperti membersihkan selokan, parit, aliran air menuju sungai menggunakan alat berat dan tenaga manual. Sedangkan untuk bansos berupa beras, telur dan mi instan yang dibagikan secara langsung di Kecamatan Bangko.

“Saat ini kami sudah melakukan beberapa upaya dalam mencegahan banjir di wilayah Bangko. Kami juga akan membagi kan kembali bansos di Kelurahan Bagan Timur,” kata Edo Rendra.

Dikatakan Edo Rendra, banjir yang terjadi di Kecamatan Bangko saat ini memang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, ditambah lagi air dari pasang surut Sungai Rokan. Hal ini menyebabkan pihaknya agak kesulitan dalam mengatasi banjir tersebut.

“Saat ini kami juga akan membentuk tim satgas dalam mengatasi banjir ini dengan beberapa dinas terkait. Mudah-mudahan bisa saling bekerja sama. Nanti tanggal 18 Oktober 2024 puncaknya pasang,’’ ujarnya.

‘’Kalau kita paksa pun untuk bekerja dalam mengatasi banjir dengan membuka semua anak sungai dan parit, mungkin akan tetap sangat sulit mengatasinya. Pasalnya, air akan terus naik ke daratan. Mudah-mudahan urusan kita dipermudah dan bencana banjir ini cepat berlalu,” katanya.(das)

Laporan ZULFADLI, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Banjir melanda Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir sejak sepekan terakhir, tepatnya sejak 1 Oktober lalu. Kondisi ini berdampak terhadap 4.300 kepala keluarga (KK) serta lingkungan perumahan dan juga fasilitas publik lainnya di ibu kota Rohil tersebut.

Seorang warga Jalan Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat, Musni menyebutkan kondisi banjir yang masih terjadi saat ini membuat mereka sulit melakukan aktivitas. “Air tergenang di mana-mana, sekarang sudah masuk ke dalam rumah,” katanya, Selasa (8/10).

Pria bertubuh kurus ini menambahkan, biasanya ia berjualan di warung dengan memanfaatkan bagian rumahnya tersebut dan menanam tanaman di perkarangan rumahnya. “Biasanya bisa berkebun, menanam cabai, sayuran tapi sekarang sudah tidak bisa. Akhirnya terpaksa ditanami tebu semua,” katanya.

Ia juga menyebutkan sudah berkeinginan untuk pindah rumah, namun ditunda karena faktor lingkungan yang kerap banjir. “Kalau soal pindah rumah sudah lama. Bukan karena kondisi banjir, tapi memang kalau bisa cepat pindah lebih baik. Sudah lama memang ingin pindah, kembali ke daerah asal,” katanya.

Keluhan juga diungkapkan warga Kelurahan Bagan Timur, Hendri (45). Pria yang merupakan wartawan ini mengungkapkan sudah tiga hari terpaksa tidur di sofa atau kursi rumah. “Ya sudah tiga hari ini tidur di kursi sebab kasur basah. Untung kasur anak-anak tidak basah karena posisi cukup tinggi. Air masuk ke dalam kamar semua,” katanya.

Ia mengaku baru pertama mengalami kondisi banjir yang luar biasa ini. Menurutnya, banjir seperti ini biasanya hanya terjadi di daerah dekat tepian Sungai Rokan. Namun, intensitas hujan deras akhir-akhir ini dan kondisi aliran yang buruk, diperkirakan membuat aliran air tak berfungsi dengan lancar dan juga penyerapan air ke tanah tak berjalan baik.

Baca Juga:  Tahun Baru 2022, Ruas Jalan Ini Tutup dari Jam 10 Malam hingga 1 Dinihari

Ia berharap pemerintah daerah bisa segera mencarikan solusi cepat untuk mengatasi banjir yang merupakan fenomena tahunan di Kota Bagansiapiapi tersebut. “Kalau kondisi genangan air masih seperti ini tidak menyusut. Kalau ada hujan lebat lagi, terpaksa kami mulai mengungsi,” keluhnya.

Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil telah menyiapkan bantuan. “Saat ini terdapat sekitar 4.300 KK di Kecamatan Bangko yang terdampak banjir. Nantinya Pemkab Rohil akan segera memberikan bantuan sosial (bansos) serta memperhatikan kondisi masyarakat tersebut,” kata Plt Bupati Rohil Sulaiman, Senin (7/10).

Selain berupaya melakukan normalisasi untuk memperlancar arus air agar ketinggian genangan berkurang, Pemkab Rohil juga menyiapkan bantuan sosial berupa mi cepat saji dan beras sebanyak 5.000 paket dari Baznas Rohil.

Selain itu Plt Bupati juga telah menginstruksikan kepada Disdikbud Rohil agar memperhatikan soal kondisi sekolah yang terdampak banjir. Bagi yang tak memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar maka bisa diliburkan demi alasan keamanan dan kenyamanan.

“Untuk bantuan akan secepatnya diserahkan ke masyarakat. Untuk pendidikan agar sekolah yang terdampak diliburkan saja sementara waktu,” kata Sulaiman.

Selain itu ditegaskan kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Rohil agar lebih memperhatikan masyarakat mengenai kesehatannya, terlebih dalam keadaan banjir ini tentu wabah penyakit banyak muncul, seperti nyamuk malaria, kuman, lintah, serta ancaman lainnya.

Begitu juga pihak terkait lainnya yakni Dinas Sosial diminta agar bisa menyediakan dapur umum agar nantinya masyarakat bisa terbantu untuk keperluan sehari-harinya jika keadaan banjir semakin bertambah.

Baca Juga:  Lulus Psikotes, Wajib Buat Makalah

“Jadi saya harap semuanya bisa berkerja sama dan ikut serta dalam mengatasi banjir ini. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan diberkahi oleh Allah serta dilindungi, aamiin,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui Sekretaris SKM Edo Rendra menyampaikan, saat ini pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan banjir di Kecamatan Bangko.

Seperti membersihkan selokan, parit, aliran air menuju sungai menggunakan alat berat dan tenaga manual. Sedangkan untuk bansos berupa beras, telur dan mi instan yang dibagikan secara langsung di Kecamatan Bangko.

“Saat ini kami sudah melakukan beberapa upaya dalam mencegahan banjir di wilayah Bangko. Kami juga akan membagi kan kembali bansos di Kelurahan Bagan Timur,” kata Edo Rendra.

Dikatakan Edo Rendra, banjir yang terjadi di Kecamatan Bangko saat ini memang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, ditambah lagi air dari pasang surut Sungai Rokan. Hal ini menyebabkan pihaknya agak kesulitan dalam mengatasi banjir tersebut.

“Saat ini kami juga akan membentuk tim satgas dalam mengatasi banjir ini dengan beberapa dinas terkait. Mudah-mudahan bisa saling bekerja sama. Nanti tanggal 18 Oktober 2024 puncaknya pasang,’’ ujarnya.

‘’Kalau kita paksa pun untuk bekerja dalam mengatasi banjir dengan membuka semua anak sungai dan parit, mungkin akan tetap sangat sulit mengatasinya. Pasalnya, air akan terus naik ke daratan. Mudah-mudahan urusan kita dipermudah dan bencana banjir ini cepat berlalu,” katanya.(das)

Laporan ZULFADLI, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari