Jumat, 5 Desember 2025
spot_img

Lakukan Inovasi Ekonomi Lokal Desa Hutan Panjang

PPK Ormawa Himabisnis Berdayakan Perempuan Suku Akit

RIAUPOS.CO – DESA Hutan Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau menjadi saksi bisu perjuangan perempuan suku Akit dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Melalui program pemberdayaan yang diinisiasi mahasiswa Universitas Riau (Unri) dalam kegiatan PPK Ormawa Himabisnis, masyarakat desa ini bisa memanfaatkan limbah lidi sawit sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos dan kerajinan tangan, baru-baru ini.

Sebelumnya, limbah daun sawit yang melimpah di desa ini hanya dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan mahasiswa PPK Ormawa Himabisnis, perempuan suku Akit mulai mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos yang berkualitas tinggi.

Proses pembuatan pupuk kompos melibatkan pengumpulan limbah daun sawit, pencacahan dan fermentasi menggunakan mikroorganisme. Sempat ragu, salah serang warga bernama Asan, kini terbuka pikirannya.

Baca Juga:  Unri Kukuhkan Guru Besar Keperawatan Komunitas Pertama Sumatera

‘’Awalnya kami ragu apakah limbah ini bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Namun, setelah mengikuti pelatihan dari mahasiswa, kami menyadari bahwa sampah ini memiliki potensi yang luar biasa,’’ ungkap Asan.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga berperan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, membantu dalam memasarkan produk secara lebih luas. Dengan dukungan BUMDes, proses pemasaran menjadi lebih terstruktur dan efektif.

‘’Kami sangat berterima kasih kepada BUMDes yang telah membantu kami dalam memasarkan produk. Dengan e-commerce, kami dapat mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan keluarga,’’ ungkap Rohani, Ketua kelompok usaha perempuan suku Akit.

Program pemberdayaan perempuan suku Akit melalui pemanfaatan limbah lidi sawit telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Selain meningkatkan pendapatan keluarga, program ini juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah. (hen/c)

Baca Juga:  Dosen DIII Keperawatan Univrab Gelar Penyuluhan Anti LGBT

Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru

RIAUPOS.CO – DESA Hutan Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau menjadi saksi bisu perjuangan perempuan suku Akit dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Melalui program pemberdayaan yang diinisiasi mahasiswa Universitas Riau (Unri) dalam kegiatan PPK Ormawa Himabisnis, masyarakat desa ini bisa memanfaatkan limbah lidi sawit sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos dan kerajinan tangan, baru-baru ini.

Sebelumnya, limbah daun sawit yang melimpah di desa ini hanya dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan mahasiswa PPK Ormawa Himabisnis, perempuan suku Akit mulai mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos yang berkualitas tinggi.

Proses pembuatan pupuk kompos melibatkan pengumpulan limbah daun sawit, pencacahan dan fermentasi menggunakan mikroorganisme. Sempat ragu, salah serang warga bernama Asan, kini terbuka pikirannya.

Baca Juga:  STMIK Dharmapala Riau Wisuda 42 Mahasiswa, Lulusan Diminta Jadi Pionir Inovasi di Era Digital

‘’Awalnya kami ragu apakah limbah ini bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Namun, setelah mengikuti pelatihan dari mahasiswa, kami menyadari bahwa sampah ini memiliki potensi yang luar biasa,’’ ungkap Asan.

- Advertisement -

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga berperan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, membantu dalam memasarkan produk secara lebih luas. Dengan dukungan BUMDes, proses pemasaran menjadi lebih terstruktur dan efektif.

‘’Kami sangat berterima kasih kepada BUMDes yang telah membantu kami dalam memasarkan produk. Dengan e-commerce, kami dapat mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan keluarga,’’ ungkap Rohani, Ketua kelompok usaha perempuan suku Akit.

- Advertisement -

Program pemberdayaan perempuan suku Akit melalui pemanfaatan limbah lidi sawit telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Selain meningkatkan pendapatan keluarga, program ini juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah. (hen/c)

Baca Juga:  Rektor Tutup Perayaan HUT Ke-62 Universitas Riau

Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – DESA Hutan Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau menjadi saksi bisu perjuangan perempuan suku Akit dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Melalui program pemberdayaan yang diinisiasi mahasiswa Universitas Riau (Unri) dalam kegiatan PPK Ormawa Himabisnis, masyarakat desa ini bisa memanfaatkan limbah lidi sawit sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos dan kerajinan tangan, baru-baru ini.

Sebelumnya, limbah daun sawit yang melimpah di desa ini hanya dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan mahasiswa PPK Ormawa Himabisnis, perempuan suku Akit mulai mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos yang berkualitas tinggi.

Proses pembuatan pupuk kompos melibatkan pengumpulan limbah daun sawit, pencacahan dan fermentasi menggunakan mikroorganisme. Sempat ragu, salah serang warga bernama Asan, kini terbuka pikirannya.

Baca Juga:  Dosen DIII Keperawatan Univrab Gelar Penyuluhan Anti LGBT

‘’Awalnya kami ragu apakah limbah ini bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Namun, setelah mengikuti pelatihan dari mahasiswa, kami menyadari bahwa sampah ini memiliki potensi yang luar biasa,’’ ungkap Asan.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga berperan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, membantu dalam memasarkan produk secara lebih luas. Dengan dukungan BUMDes, proses pemasaran menjadi lebih terstruktur dan efektif.

‘’Kami sangat berterima kasih kepada BUMDes yang telah membantu kami dalam memasarkan produk. Dengan e-commerce, kami dapat mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan keluarga,’’ ungkap Rohani, Ketua kelompok usaha perempuan suku Akit.

Program pemberdayaan perempuan suku Akit melalui pemanfaatan limbah lidi sawit telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Selain meningkatkan pendapatan keluarga, program ini juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah. (hen/c)

Baca Juga:  STMIK Dharmapala Riau Wisuda 42 Mahasiswa, Lulusan Diminta Jadi Pionir Inovasi di Era Digital

Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari