TAIPEI (RIAUPOS.CO) — Presiden Taiwan Tsai Ing Wen menang telak dalam pemilihan umum yang digelar pada akhir pekan ini. Keberhasilan petahana itu menunjukkan bahwa sentimen anti-Cina masih sangat laku dijual di Taiwan.
Hasil resmi dari pemilu yang digelar pada Sabtu (11/1) menunjukkan bahwa Tsai mengantongi 57 persen suara. Dia memecahkan rekor dengan memperoleh 8,2 juta suara. Sebagai perbandingan, dalam pemilu 2016 lalu saja Tsai mengantongi 1,3 juta suara.
"Hari ini kita telah membela demokrasi dan kebebasan kita, besok mari kita bersatu untuk mengatasi semua tantangan dan kesulitan," kata Tsai di hadapan ribuan pendukungnya di luar markas partainya seperti dikabarkan Channel News Asia.
Sementara itu saingan utamanya, Han Kuo-yu dari Kuomintang yang ramah terhadap Cina, hanya mengantongi 39 persen suara. Dia pun mengakui kekalahannya dalam pemilu tersebut.
Hasil pemilu Taiwan tersebut merupakan pukulan bagi Cina yang selalu memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Tsai sendiri selama empat tahun terakhir telah membawa Taiwan menegaskan identitasnya sebagai negara yang merdeka dan bukan bagi Cina. Di sisi lain, Cina terus meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik di pulau yang dulunya bernama Formosa tersebut. (rmol/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
TAIPEI (RIAUPOS.CO) — Presiden Taiwan Tsai Ing Wen menang telak dalam pemilihan umum yang digelar pada akhir pekan ini. Keberhasilan petahana itu menunjukkan bahwa sentimen anti-Cina masih sangat laku dijual di Taiwan.
Hasil resmi dari pemilu yang digelar pada Sabtu (11/1) menunjukkan bahwa Tsai mengantongi 57 persen suara. Dia memecahkan rekor dengan memperoleh 8,2 juta suara. Sebagai perbandingan, dalam pemilu 2016 lalu saja Tsai mengantongi 1,3 juta suara.
- Advertisement -
"Hari ini kita telah membela demokrasi dan kebebasan kita, besok mari kita bersatu untuk mengatasi semua tantangan dan kesulitan," kata Tsai di hadapan ribuan pendukungnya di luar markas partainya seperti dikabarkan Channel News Asia.
Sementara itu saingan utamanya, Han Kuo-yu dari Kuomintang yang ramah terhadap Cina, hanya mengantongi 39 persen suara. Dia pun mengakui kekalahannya dalam pemilu tersebut.
- Advertisement -
Hasil pemilu Taiwan tersebut merupakan pukulan bagi Cina yang selalu memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Tsai sendiri selama empat tahun terakhir telah membawa Taiwan menegaskan identitasnya sebagai negara yang merdeka dan bukan bagi Cina. Di sisi lain, Cina terus meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik di pulau yang dulunya bernama Formosa tersebut. (rmol/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal