KOTA (RP) – Kondisi badan jalan di persimpangan lampu merah Jalan Soekarno Hatta – Jalan Kaharuddin Nasution rusak parah. Lubang besar berisi genangan air memakan hampir seluruh badan jalan di satu lajur.
Tak jarang, pengendara roda dua terjatuh atau mengalami kecelakaan tunggal. Sedangkan pengendara roda empat menghindari lubang yang berujung kemacetan.
Tri, salah seorang juru parkir (jukir) Jalan Soekarno-Hatta atau tepatnya di samping jalan rusak tersebut mengatakan, sudah banyak pengendara roda dua yang terjatuh atau mengalami kecelakaan tunggal.
Ia juga mengungkapkan, jalan yang rusak berlubang tersebut sudah berkali-kali diperbaiki oleh warga sekitar dengan cara ditimbun dengan pecahan kerikil dan pasir. Namun tidak bertahan lama jalan tersebut rusak kembali.
”Ini sudah sering diperbaiki, tapi nggak sampai tiga bulan, berlubang dan rusak lagi,” ujar Tri kepada Riau Pos, Rabu (7/8).
Menurut Tri, tidak adanya drainase atau parit menjadi salah satu penyebab jalan rusak. Pasalnya, air kerap menggenangi jalan dan membuat jalan menjadi cepat rusak.
Ia berharap jalan rusak dan berlubang tersebut bisa cepat diperbaiki olehinstansi terkait. Soalnya, untuk menghindari lubang, banyak pengendara yang melintas di area parkir yang ia jaga.
”Saya berharap agar jalan rusak berlubang ini bisa segera dilakukan perbaikan, agar tidak memakan korban lagi. Kasihan masyarakat terutama pengendara roda dua yang melintas. Apalagi dengan rusak berlubang itu kendaraan kerap melintas ke sisi kiri tempat lahan parkir yang saja jaga,” pungkasnya.(dof)
KOTA (RP) – Kondisi badan jalan di persimpangan lampu merah Jalan Soekarno Hatta – Jalan Kaharuddin Nasution rusak parah. Lubang besar berisi genangan air memakan hampir seluruh badan jalan di satu lajur.
Tak jarang, pengendara roda dua terjatuh atau mengalami kecelakaan tunggal. Sedangkan pengendara roda empat menghindari lubang yang berujung kemacetan.
Tri, salah seorang juru parkir (jukir) Jalan Soekarno-Hatta atau tepatnya di samping jalan rusak tersebut mengatakan, sudah banyak pengendara roda dua yang terjatuh atau mengalami kecelakaan tunggal.
- Advertisement -
Ia juga mengungkapkan, jalan yang rusak berlubang tersebut sudah berkali-kali diperbaiki oleh warga sekitar dengan cara ditimbun dengan pecahan kerikil dan pasir. Namun tidak bertahan lama jalan tersebut rusak kembali.
”Ini sudah sering diperbaiki, tapi nggak sampai tiga bulan, berlubang dan rusak lagi,” ujar Tri kepada Riau Pos, Rabu (7/8).
- Advertisement -
Menurut Tri, tidak adanya drainase atau parit menjadi salah satu penyebab jalan rusak. Pasalnya, air kerap menggenangi jalan dan membuat jalan menjadi cepat rusak.
Ia berharap jalan rusak dan berlubang tersebut bisa cepat diperbaiki olehinstansi terkait. Soalnya, untuk menghindari lubang, banyak pengendara yang melintas di area parkir yang ia jaga.
”Saya berharap agar jalan rusak berlubang ini bisa segera dilakukan perbaikan, agar tidak memakan korban lagi. Kasihan masyarakat terutama pengendara roda dua yang melintas. Apalagi dengan rusak berlubang itu kendaraan kerap melintas ke sisi kiri tempat lahan parkir yang saja jaga,” pungkasnya.(dof)