- Advertisement -
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Seiring dengan kemajuan industri di Kota Dumai dan semakin banyak penduduk Kota Dumai, maka kebutuhan akan pangan semakin tinggi juga, demikian juga dengan kebutuhan ikan laut.
Dari 440 nelayan yang tercatat 240 orang, kebutuhan hasil tangkapan nelayan Dumai belumlah belum bisa mencukupi kebutuhan warga Dumai sehingga hasil ikan dari daerah lain juga banyak masuk di TPI Dumai.
- Advertisement -
Menurut Ketua Peneliti Unri Prof Dr Feliatra DEA, penelitian desertasi atas nama Ulva Rizki Pradini dengan judul ‘’Strategi Pengelolahan Perikanan Tangkap Skala Kecil Berkelanjutan di Kota Dumai, Provinsi Riau’’ yang merupakan salah satu penelitian Unri yang didanai DRTPM Kemendikbud Dikti dalam skema desertasi, untuk memperoleh data yang akurat maka diadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan perwakilan nelayan.
Nelayan berharap limbah industri yang mengurangi kesuburan laut berpengaruh terhadap jumlah ikan, sehingga di laut yang dekat tidak bisa dijadikan lagi tempat penangkapan ikan, karena sudah berkurang. Nelayan meminta agar pembuangan limbah sesuai dengan amdal yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.
‘’Tidak hanya itu, nelayan juga meminta agar Pemko Dumai membantu kapal penangkapan ikan,’’ ujar Feliatra, Kamis (1/8).
- Advertisement -
Pada FGD ini dihadiri Kabid Kenelayanan Dinas Perikanan Dumai Surya SPi, Maizul SPi (Jafung Penyuluh) Muhammad Salahudin SPi (penyuh KKP) beserta 5 orang penyuluh perikanan Kota Dumai dan kelompok nelayan Sampan Dayung, Tuna 3, Kuda Laut, Hiu serta peneliti Unri Prof Dr Feliatra DEA, Dr Hazmi Arif dan Ulva Rizki Pradini SPi MSi (mahasiswa Program Doktor Ilmu Kelautan).(ali/c)
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Seiring dengan kemajuan industri di Kota Dumai dan semakin banyak penduduk Kota Dumai, maka kebutuhan akan pangan semakin tinggi juga, demikian juga dengan kebutuhan ikan laut.
Dari 440 nelayan yang tercatat 240 orang, kebutuhan hasil tangkapan nelayan Dumai belumlah belum bisa mencukupi kebutuhan warga Dumai sehingga hasil ikan dari daerah lain juga banyak masuk di TPI Dumai.
- Advertisement -
Menurut Ketua Peneliti Unri Prof Dr Feliatra DEA, penelitian desertasi atas nama Ulva Rizki Pradini dengan judul ‘’Strategi Pengelolahan Perikanan Tangkap Skala Kecil Berkelanjutan di Kota Dumai, Provinsi Riau’’ yang merupakan salah satu penelitian Unri yang didanai DRTPM Kemendikbud Dikti dalam skema desertasi, untuk memperoleh data yang akurat maka diadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan perwakilan nelayan.
Nelayan berharap limbah industri yang mengurangi kesuburan laut berpengaruh terhadap jumlah ikan, sehingga di laut yang dekat tidak bisa dijadikan lagi tempat penangkapan ikan, karena sudah berkurang. Nelayan meminta agar pembuangan limbah sesuai dengan amdal yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.
- Advertisement -
‘’Tidak hanya itu, nelayan juga meminta agar Pemko Dumai membantu kapal penangkapan ikan,’’ ujar Feliatra, Kamis (1/8).
Pada FGD ini dihadiri Kabid Kenelayanan Dinas Perikanan Dumai Surya SPi, Maizul SPi (Jafung Penyuluh) Muhammad Salahudin SPi (penyuh KKP) beserta 5 orang penyuluh perikanan Kota Dumai dan kelompok nelayan Sampan Dayung, Tuna 3, Kuda Laut, Hiu serta peneliti Unri Prof Dr Feliatra DEA, Dr Hazmi Arif dan Ulva Rizki Pradini SPi MSi (mahasiswa Program Doktor Ilmu Kelautan).(ali/c)