Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru menggelar latihan kesiapsiagaan personel dalam melakukan pengamanan wilayah dari berbagai ancaman, Rabu (17/7) pagi menggelar simulasi force down pesawat asing di komplek Lanud. Latihan ini bagian dari manuver lapangan dalam Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Penegakan Hukum dan Pengamanan Wilayah Udara (Gakkumpamwilud) 2024.
Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru
(RIAUPOS.CO) – “Melatih kesiapsiagaan TNI Angkatan Udara, pengamanan dan menjaga teritorial wilayah Indonesia,” kata Danlanud RSN Marsma TNI Feri Yunaldi SE MHan di sela-sela simulasi.
Diceritakannya, dalam skenario simulasi ini dimulai dari termonitornya pesawat asing yang masuk ke teritorial Indonesia tanpa izin. Mendapati adanya pesawat asing masuk, Lanud Roesmin Nurjadin bergerak cepat, kemudian mengutus dua pesawat hawk 100/200, untuk melakukan pengusiran sesuai perintah Kosekhanudnas.
Namun saat dua pesawat hawk kembali ke pangkalan udara, pesawat asing itu justru kembali masuk ke wilayah Indonesia lagi. Tanpa ampun, kali ini dua unit F-16 dikerahkan untuk memaksa pesawat asing tersebut mendarat, force down.
Latihan kali ini melibatkan beberapa lembaga/instansi seperti Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Pekanbaru, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Riau, Kantor Imigrasi Kelas I TP I Pekanbaru, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pekanbaru, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Pekanbaru.
“Kegiatan ini merupakan simulasi penurunan paksa pesawat asing, atau force down bukan sebenarnya,” ungkapnya.
Sesuai prosedur penanganan pesawat udara asing setelah pemaksaan mendarat, pesawat asing akan dibawa ke daerah aman untuk dilaksanakan pemeriksaan. Dimulai dari pemeriksaan awal oleh penyidik Satpomau, selanjutnya secara beruntun dilaksanakan pemeriksaan oleh tim karantina kesehatan, imigrasi, serta bea dan cukai. Proses selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan secara intensif terhadap awak pesawat, penumpang, serta kargo oleh masing-masing instansi tersebut.
Dari pemeriksaan pesawat tersebut, sedikitnya 10 orang di dalamnya, termasuk dua orang pilot yang kemudian diturunkan dari pesawat, dengan penjagaan ketat anggota TNI Angkatan Udara Lanud Roesmin Nurjadin. Pemeriksaan hingga menurunkan tim unit K 9.
Dari hasil pemeriksaan, di dugaan penumpang pesawat itu merupakan jaringan teroris. Ini dibuktikan dengan ditemukan sejumlah barang bukti, yakni 10 unit handphone, 4 buah paspor, sebuah sangkur, 21 butir amunisi, kertas berisi seruan jihad, buku zikir, dan peta wilayah.
Dalam pemeriksaan itu, satu dari 10 orang asing tersebut tercatat sebagai penumpang pesawat sempat mencoba untuk melarikan diri, namun berhasil digagalkan oleh unit K 9.
Setelah proses pemeriksaan selesai, hasil dari pemeriksaan diserahkan kepada Komandan Lanud Roesmin Nurjadin selaku Komandan Operasi, dan selanjutnya hasil tersebut diserahkan ke komando atas dan diteruskan kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk dapat ditetapkan sanksi administratif.
“Kita cukup bangga, cukup berbahagia karena kebetulan Lanud Roesmin Nurjadin ini yang dipilih dan Lanud Roesmin Nurjadin merupakan home base dari pesawat tempur kemudian Lanud terbesar di wilayah Sumatera dan lokasinya cukup strategis berdekatan dengan dua negara tetangga sehingga cukup bagus untuk pelaksanaan latihan LKO,” ungkap Danlanud lagi.
Turut hadir meninjau latihan ini Danpuslat Kodiklat TNI Marsma TNI Didik Krisyanto SE M Sc, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan SAP MHan, Capt Megi H Helmiadi Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang serta para penilai latihan LKO.(***)