PEKANBARU(RIAUPOS.CO)– Pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru memberi dampak pada kemacetan lalu lintas di jalan-jalan protokol. Sejumlah titik persimpangan perlu dibangun jalan layang (flyover) untuk mengatasi kemacetan.
Saat ini di Kota Pekanbaru sudah ada empat titik jalan layang. Dua titik di Jalan Jenderal Sudirman dan dua titik di Jalan Soekarno Hatta.dalam bidang sosial kemasyarakatan. Meskipun saat ini belum ada permintaan pembebasan lahan disekitar lokasi rencana pembangunan."Pemko akan mensupport dalam lahan dan sosial masyarakat. Sekarang belum ada permintaan pembebasan lahan tambahan selain yang ada disana. Saya kira keperluannya dalam waktu dekat untuk penertiban di sana," singkatnya.
Sebelumnya, rencana pembangunan flyover atau jalan layang simpang Jalan Garuda Sakti-Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan mulai dipersiapkan. Dalam waktu dekat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau bakal memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau. Tujuannya untuk membuat rancangan program awal serta detail engineering design (DED).
Jalan Sudirman-Bandara Juga Perlu Flyover
Sementara itu, kemacetan juga kerap terjadi di Jalan Jenderal Sudirman atas menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Ratusan bahkan mungkin ribuan kendaraan berjalan merayap untuk menuju ketiga arah yakni Jalan Kaharuddin Nasution, Bandara SSK II dan juga berputar arah menuju Jalan Arifin Achmad.
Kapadatan di Jalan Sudirman atas ini sebenarnya sudah mulai terjadi sejak u-turn di depan lapangan Awal Cross. Di lokasi ini, kendaraan yang memutar arah Bandara SSK II cukup memakan badan jalan sehingga kendaraan yang akan menuju ke arah Purna MTQ mulai tersendat.
Atas kondisi tersebut, terkadang terdapat petugas dari Satuan Polisi Lalulintas dan Dinas Perhubungan yang melakukan pengaturan dengan menutup sebagian u-turn. Jika sudah berhasil mengatasi kemacetan dititik ini, masyarakat akan kembali menghadapi kemacetan yang cukup panjang yakni tepatnya didepan GOR Remaja Pekanbaru.
Bahkan pada jam-jam sibuk, kemacetan bisa mencapai satu kilometer lebih. Pasalnya, didepan GOR Remaja merupakan lokasi U-turn yang setiap harinya cukup banyak digunakan kendaraan. Meskipun disekitar titik ini terdapat jalur lambat, namun sayangnya jalur ini kerap digunakan oleh pengendara juga untuk menunggu giliran u-turn sehingga kendaraan yang akan lurus menjadi terhambat.
Seorang warga, Candra yang kerap menggunakan Jalan Sudirman mengaku sering terjebak macet di sekitar U-turn depan GOR Remaja. Warga kecamatan Tampan ini mengaku harus lebih sabar ketika .