RIAUPOS.CO – Hari itu merupakan hari pertama Puasa di Bulan Ramadan. Papuk, sebutan pemuda kampung di Indragiri Hilir (Inhil) juga menjalankan ibadah tahunan itu.
Saat itu jam masih menujukkan pukul 09.00 WIB. Fokus terhadap ibadah puasa masih cukup baik. Termasuk godaan yang datang silih
berganti. Papuk, tetap melakukan aktivitas, seraya menjalankan ibadah puasa.
Semakin siang, perut mulai terasa lapar. Demikian pula tenggorokan yang mulai dahaga. Untuk menghilangkan itu, Papuk mulai berpikir untuk mencari tempat istirahat. Hingga di penghujung pikirannya, dia pun pulang ke rumah.
Sebab, jika tidak pulang, hal buruk diyakini Papuk bisa saja terjadi. Apalagi jika melihat makanan atau minuman. Itulah yang dirasakan Papuk.
”Pulang dulu ah. Nanti bisa kacau puasa ini,” kata Papuk kepada temannya.
Setibanya di rumah, Papuk tidak langsung tidur. Ada beberapa pekerjaan yang diselesaikan. Tak terasa waktu sudah berlalu sekitar 30 menit. Papuk mulai mencari lokasi enak untuk dia memejamkan mata dan meluruskan pinggang.
Tanpa terasa mata Papuk pun terpejam. Meski suasana rumahnya sangat sibuk siang itu. Namun dia tetap tidak mempedulikan dan tetap tidur.
Hingga akhirnya Papuk terbangun dari tidur. Ia pun buru-buru pergi ke dapur rumahnya.
Seolah seperti hari biasa, Papuk membuka lemari es dan mencari minuman segar lalu meminumnya. Tak sampai di situ dia juga membuka tudung saji untuk melihat makanan apa yang sudah dimasak.
Selang beberapa menit kemudian, Papuk baru menyadari kesalahannya.
”Alamaaaak…!!! Aku lupa. Rupanya bulan puasa,” kata Papuk.
Dia pun berusaha menutupi kejadian itu dan tetap melanjutkan puasa. Hingga waktu berbuka tiba. Papuk ikut menyantap menu berbuka puasa bersama keluarga besarnya.
Tapi hatinya tak tenang hingga ia pun membuat pengakuan.
”Mohon maaf, tadi aku lupa. Aku tak sengaja minum air yang ada di kulkas,” ceritanya malu-malu.
Suasana rumah pun menjadi gaduh. Hingga akhirnya anak-anak yang usianya masih di bawah Papuk ikut tertawa terbahak-bahak.(ind)