Satreskrim Polresta Pekanbaru berhasil membekuk dan mengamankan enam tersangka pencurian dengan pemberatan (curat) karena menguras uang di ATM sebanyak Rp1.092.500.000. Motifnya membuat seolah-olah ATM di pusat perbelanjaan rusak.
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — "Enam tersangka itu diantaranya S, M ,A ,I, AL, dan J yang sudah beroperasi selama kurang lebih satu tahun. Dengan kejadian terakhir pada 8 November 2019. Dan penangkapan pada 16 Desember 2019. Terdapat DPO bernama AG yang berada di Jakarta," jelas Kapolresta Pekanbaru AKBP Nandang Mumin Wijaya yang didampingi Kasat Reskrim AKP Awaluddin Syam, Selasa (24/12) lalu.
Enam orang pria itu berprofesi sebagai teknisi outsourcing mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Pekanbaru, ditangkap tanpa perlawanan oleh aparat Satreskrim Polresta Pekanbaru, setelah berhasil menguras uang dari ATM.
AG masih menjadi buron polisi, ditenggarai sebagai otak pelaku kejahatan itu. "Perbuatan mereka diketahui setelah pihak bank melakukan audit, lalu melaporkan perkara itu ke kepolisian. Kami pun kemudian melakukan penyelidikan dan mengamankan para pelaku dengan kerugian Rp1 miliar lebih," sebutnya.
Bekerja sebagai teknisi membuat para tersangka dengan mudah melancarkan kejahatannya. Modusnya, dengan membuat mesin ATM seakan-akan rusak, karena tidak ada proses transaksi. Dimana itu hanya modus pelaku belaka dengan cara menunggui ATM dan menyatakan mesin rusak bila ada nasabah yang hendak mengambil uang.
Dengan tidak adanya transaksi, sistem akan men-detect ada masalah dengan mesin ATM dan kemudian para tersangka yang bekerja sebagai teknisi diutus untuk memperbaikinya. Dalam kesempatan itulah mereka kemudian mengambil uang di ATM.
"Pelaku yang bekerja sebagai maintenance ATM, menyalahgunakan tugasnya yang harusnya perbaiki ATM, namun mengambil uang di dalamnya. Itu dilakukan dalam satu tahun di 10 tempat," sambungnya.
Agar perbuatannya tidak terendus, tersangka mengisi uang pada mesin ATM yang dikuras dengan uang pada ATM lain. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Awaluddin Syam menambahkan, rata-rata mesin ATM yang dijadikan sasaran ATM di ritel-ritel.(s/ade)
Laporan MUSLIM NURDIN, Kota