Wisata Edukasi dan Melestarikan Alam

Taman Burung Jauhari Siak Didesain Ramah Anak, Disabilitas dan Lansia

Pertengahan Januari, Senin (15/1), Bupati Siak Drs Alfedri MSi meresmikan taman burung yang diberi nama Taman Burung Jauhari. Taman burung ini dikelola Dinas Pariwisata dengan Kope­rasi Pesona Wisata Siak.

RIAUPOS.CO – Taman burung ini merupakan destinasi wisata baru, dan diharapkan ke depan menjadi salah satu destinasi favorit, sebab dapat dijadikan tempat wisata edukasi bagi para pelajar.

- Advertisement -

Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa ST MT, destinasi Taman Burung Jauhari ini, satu satunya taman burung di Provinsi Riau yang sudah memiliki izin penangkaran. Sebab untuk mengurus izin penangkatan agar pengelolaannya dapat dilakukan memerlukan waktu panjang.

“Kami mendedikasikan taman burung ini tak hanya sebagai teman wisata, ke depan menjadi wisata edukasi dan riset,” sebut Kadis Tekad Perbatas.

- Advertisement -

Tahap awal ini, ada 21 jenis burung dan kebanyakan masih burung endemik di Kabupaten Siak. Kabupaten Siak memiliki sejumlah burung endemik dan sebagian ada di taman burung ini.

“Burung burung di sini jumlahnya baru 52 ekor, koleksi kami akan terus bertambah, karena kami membuka diri untuk siapapun yang ingin berbagi koleksi,” kata Tekad.

Pihaknya juga tak hanya menambah koleksi burung burung yang menjadi endemik setiap daerah, tapi juga membenahi bangunan dan sarana penunjang lainnya, dengan membuat taman dan aviary, sehingga pengunjung serasa berada di hutan bersama burung burung.

“Kedepan, kami buka untuk umum, burung dilindungi yang untuk mendapatkannya mesti ada sertifikat akan menjadi koleksi. Merak kami sudah punya 3 ekor,” terang Kadis Tekad Perbatas.

Membenahi bangunan dan sarana penunjang penting dilakukan. Sebab Taman Burung Jauhari ini akan didesain ramah anak, disabilitas dan lansia.

Untuk sampai ke taman burung ini, jika dari Buatan II, sesampai bundaran jangan naik ke jembatan, tapi lurus. Namun, jika dari Dayun, belok ke kanan. Dari bundaran ujung Jembatan TASL hanya sekitar 200 meter.
Taman burung ini mudah dijangkau dan menjadi etalase untuk sejumlah spot wisata di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Saat ini di dalam taman burung, ada kandang kandang, di sana burung burung berada. Ada juga burung burung yang dibiarkan lepas, sebab taman burung ditutup dengan jaring. Jadi ke mana pun terbang, burung tetap berada di taman.

Di pintu masuk, disambut burung elang yang besar, dengan paruh dan sayapnya yang gagah, serta kaki yang kokoh.

Di dalam taman juga ada sejumlah pohon pelindung. Hal itu tak hanya akan membuat nyaman burung yang dilepas untuk hinggap, tapi taman burung juga terasa teduh.

Ada lintasan bagi pengunjung untuk melihat satu demi satu kurungan burung dan mengenalinya berikut nama dan jenisnya.

Dikatakan Kadis Tekad Perbatas, saat peresmian, Bupati Siak Alfedri akan menambah empat koleksi burung yang ada di Taman Burung Jauhari, sehingga jenis burung akan bertambah menjadi 25.

Wilayah sekitar ini akan terus dikembangkan. Akan terus dibenahi, sehingga ke depan akan lebih maju dari sekarang. Tujuan wisata tidak hanya di Kota Siak, tapi juga di Kecamatan Mempura ini.

Selain akan ada taman di tepi jalan sekitar taman burung, disebutkan Kadis Tekad Perbatas, Pemerintah Kabupaten Siak juga akan melengkapinya dengan taman permainan, serta melestarikan keanekaragaman hayati.

Ada penangkaran, tentu ada petugas yang mengurus. Awalnya, disebutkan Kadis Tekad Perbatas, pihaknya kesulitan dalam mengurus burung burung itu.

Ternyata jika tidak ahlinya, burung akan sakit lalu mati. Setelah melakukan pencarian, akhirnya ada seorang pencinta burung bernama Yayan, seorang honorer bersedia mengurus burung burung itu.

Sejak berada di tangan Yayan, burung burung itu terjaga dan sehat. Setiap pagi terdengar merdu kicau burung di Taman Burung Jauhari ini.

Sebagai pengurus burung, dan bekerja sesuai skill yang tak banyak orang yang memilikinya, tentu mendapatkan honor yang pantas.

Ini adalah awal, disebutkan Tekad Perbatas, ke depan dia ya­kin Taman Burung Jauhari ini akan menjadi ikon bari destinasi wisata di Kabupaten Siak, terutama bagi mereka yang mencintai burung, dan alam.

Sarang burung ini dibangun pada 2010, atau 14 tahun lalu. Sempat kosong dan dibiarkan, sebab panjangnya proses dalam mendapatkan izin penangkatan.

Tapi kini, setelah izin penangkaran didapat, taman burung ini diresmikan tepat pertengahan Januari. Mudah mudahan menjadi awal yang baik untuk majunya wisata Siak, dalam menjaga melestarikan alam.(gus)

Laporan MONANG LUBIS, Siak Sri Indrapura

Pertengahan Januari, Senin (15/1), Bupati Siak Drs Alfedri MSi meresmikan taman burung yang diberi nama Taman Burung Jauhari. Taman burung ini dikelola Dinas Pariwisata dengan Kope­rasi Pesona Wisata Siak.

RIAUPOS.CO – Taman burung ini merupakan destinasi wisata baru, dan diharapkan ke depan menjadi salah satu destinasi favorit, sebab dapat dijadikan tempat wisata edukasi bagi para pelajar.

Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa ST MT, destinasi Taman Burung Jauhari ini, satu satunya taman burung di Provinsi Riau yang sudah memiliki izin penangkaran. Sebab untuk mengurus izin penangkatan agar pengelolaannya dapat dilakukan memerlukan waktu panjang.

“Kami mendedikasikan taman burung ini tak hanya sebagai teman wisata, ke depan menjadi wisata edukasi dan riset,” sebut Kadis Tekad Perbatas.

Tahap awal ini, ada 21 jenis burung dan kebanyakan masih burung endemik di Kabupaten Siak. Kabupaten Siak memiliki sejumlah burung endemik dan sebagian ada di taman burung ini.

“Burung burung di sini jumlahnya baru 52 ekor, koleksi kami akan terus bertambah, karena kami membuka diri untuk siapapun yang ingin berbagi koleksi,” kata Tekad.

Pihaknya juga tak hanya menambah koleksi burung burung yang menjadi endemik setiap daerah, tapi juga membenahi bangunan dan sarana penunjang lainnya, dengan membuat taman dan aviary, sehingga pengunjung serasa berada di hutan bersama burung burung.

“Kedepan, kami buka untuk umum, burung dilindungi yang untuk mendapatkannya mesti ada sertifikat akan menjadi koleksi. Merak kami sudah punya 3 ekor,” terang Kadis Tekad Perbatas.

Membenahi bangunan dan sarana penunjang penting dilakukan. Sebab Taman Burung Jauhari ini akan didesain ramah anak, disabilitas dan lansia.

Untuk sampai ke taman burung ini, jika dari Buatan II, sesampai bundaran jangan naik ke jembatan, tapi lurus. Namun, jika dari Dayun, belok ke kanan. Dari bundaran ujung Jembatan TASL hanya sekitar 200 meter.
Taman burung ini mudah dijangkau dan menjadi etalase untuk sejumlah spot wisata di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Saat ini di dalam taman burung, ada kandang kandang, di sana burung burung berada. Ada juga burung burung yang dibiarkan lepas, sebab taman burung ditutup dengan jaring. Jadi ke mana pun terbang, burung tetap berada di taman.

Di pintu masuk, disambut burung elang yang besar, dengan paruh dan sayapnya yang gagah, serta kaki yang kokoh.

Di dalam taman juga ada sejumlah pohon pelindung. Hal itu tak hanya akan membuat nyaman burung yang dilepas untuk hinggap, tapi taman burung juga terasa teduh.

Ada lintasan bagi pengunjung untuk melihat satu demi satu kurungan burung dan mengenalinya berikut nama dan jenisnya.

Dikatakan Kadis Tekad Perbatas, saat peresmian, Bupati Siak Alfedri akan menambah empat koleksi burung yang ada di Taman Burung Jauhari, sehingga jenis burung akan bertambah menjadi 25.

Wilayah sekitar ini akan terus dikembangkan. Akan terus dibenahi, sehingga ke depan akan lebih maju dari sekarang. Tujuan wisata tidak hanya di Kota Siak, tapi juga di Kecamatan Mempura ini.

Selain akan ada taman di tepi jalan sekitar taman burung, disebutkan Kadis Tekad Perbatas, Pemerintah Kabupaten Siak juga akan melengkapinya dengan taman permainan, serta melestarikan keanekaragaman hayati.

Ada penangkaran, tentu ada petugas yang mengurus. Awalnya, disebutkan Kadis Tekad Perbatas, pihaknya kesulitan dalam mengurus burung burung itu.

Ternyata jika tidak ahlinya, burung akan sakit lalu mati. Setelah melakukan pencarian, akhirnya ada seorang pencinta burung bernama Yayan, seorang honorer bersedia mengurus burung burung itu.

Sejak berada di tangan Yayan, burung burung itu terjaga dan sehat. Setiap pagi terdengar merdu kicau burung di Taman Burung Jauhari ini.

Sebagai pengurus burung, dan bekerja sesuai skill yang tak banyak orang yang memilikinya, tentu mendapatkan honor yang pantas.

Ini adalah awal, disebutkan Tekad Perbatas, ke depan dia ya­kin Taman Burung Jauhari ini akan menjadi ikon bari destinasi wisata di Kabupaten Siak, terutama bagi mereka yang mencintai burung, dan alam.

Sarang burung ini dibangun pada 2010, atau 14 tahun lalu. Sempat kosong dan dibiarkan, sebab panjangnya proses dalam mendapatkan izin penangkatan.

Tapi kini, setelah izin penangkaran didapat, taman burung ini diresmikan tepat pertengahan Januari. Mudah mudahan menjadi awal yang baik untuk majunya wisata Siak, dalam menjaga melestarikan alam.(gus)

Laporan MONANG LUBIS, Siak Sri Indrapura

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya