PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bukan pertama kalinya anak yang memerlukan penanganan khusus (AMPK) di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Penanganan Khusus (BRSAMPK) lari. Hal itu dikisahkan Kasi Resos BRSAMPK Mohamad Toher pada Riau Pos, Selasa (17/12).
"Ahad (15/12) malam dua AMPK yang tersandung ABH kabur. Dia adalah M dan A yang berasal dari Agam, Sumatera Barat dan Pekanbaru. Kabarnya baru sepekan di sini," sebutnya.
Diketahui lari pada Senin (16/12) pukul 02.00 dini hari. "Pada saat dilihat oleh peksos (pekerja sosial, red) pukul 22.00 dan 23.00 WIB masih ada. Rupanya pas malamnya terbangun sudah tidak adalagi, sekitar pukul 02.00 WIB," jelasnya.
Dua anak yang kabur itu membobol plafon. Lalu, saat turun berada di kamar sebelah. "Karena kamar sebelah itu masih lebih kecil umurnya jadi diancam untuk tidak melaporkan. Lalu, mereka memanjat lagi dan membobol plafon kamar mandi kemudian kabur," ucapnya.
Dari kejadian yang bukan pertama kalinya, ia berharap agar fasilitas di tempatnya bekerja segera mendapat bantuan dari pemerintah tepatnya Kemensos. "Kemarin sudah pernah juga ada yang kabur. Kemudian kami sempat mengajukan agar fasilitas segera diperbarui. Semoga 2020 segera teraliasasi. Jadi tidak hanya pintu dan jendela saja yang diterali. Namun plafonnya juga diterali," terangnya.
Lebih lanjut, sehingga pembinaan khusus di BRSAMPK lengkap. Semuanya diterali dan anak-anak yang masih dalam pembinaaan tidak kabur.(*3/ade)
Laporan muslim nurdin, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bukan pertama kalinya anak yang memerlukan penanganan khusus (AMPK) di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Penanganan Khusus (BRSAMPK) lari. Hal itu dikisahkan Kasi Resos BRSAMPK Mohamad Toher pada Riau Pos, Selasa (17/12).
"Ahad (15/12) malam dua AMPK yang tersandung ABH kabur. Dia adalah M dan A yang berasal dari Agam, Sumatera Barat dan Pekanbaru. Kabarnya baru sepekan di sini," sebutnya.
- Advertisement -
Diketahui lari pada Senin (16/12) pukul 02.00 dini hari. "Pada saat dilihat oleh peksos (pekerja sosial, red) pukul 22.00 dan 23.00 WIB masih ada. Rupanya pas malamnya terbangun sudah tidak adalagi, sekitar pukul 02.00 WIB," jelasnya.
Dua anak yang kabur itu membobol plafon. Lalu, saat turun berada di kamar sebelah. "Karena kamar sebelah itu masih lebih kecil umurnya jadi diancam untuk tidak melaporkan. Lalu, mereka memanjat lagi dan membobol plafon kamar mandi kemudian kabur," ucapnya.
- Advertisement -
Dari kejadian yang bukan pertama kalinya, ia berharap agar fasilitas di tempatnya bekerja segera mendapat bantuan dari pemerintah tepatnya Kemensos. "Kemarin sudah pernah juga ada yang kabur. Kemudian kami sempat mengajukan agar fasilitas segera diperbarui. Semoga 2020 segera teraliasasi. Jadi tidak hanya pintu dan jendela saja yang diterali. Namun plafonnya juga diterali," terangnya.
Lebih lanjut, sehingga pembinaan khusus di BRSAMPK lengkap. Semuanya diterali dan anak-anak yang masih dalam pembinaaan tidak kabur.(*3/ade)
Laporan muslim nurdin, Kota