PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — AKIBAT kurang cermatnya penyusunan laporan, membuat kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) jadi tak maksimal. Berbagai masukan diperlukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan ini.
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer, Rabu (4/12). Dia baru mengikuti penyelenggaraan Capacity Building tata cara pelaporan TPID sehari sebelumnya. M Noer adalah Ketua TPID Pekanbaru.
Disampaikannya, pihaknya mendapatkan banyak masukan terkait kinerja dan cara memperbaiki performa TPID. "Mudah- mudahan dengan beberapa informasi dan koreksi yang disampaikan Pak Puji Gunawan dapat menyempurnakan kekurangan kita. Sebab beliau itu memiliki input untuk kemajuan didaerah, terutama untuk menyaingi TPID-TPID yang ada di Indonesia," kata dia.
Puji Gunawan yang disebutkan M Noer, adalah pemateri yang merupakan Kepala Bidang Moneter dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. "Semoga laporan kinerja ke depan dapat lebih disempurnakan," imbuhnya.
M Noer menyebut, kata kunci dari kelemahan yang terjadi selama ini ada pada persoalan pelaporan. "Diharapkan usai menghadiri kegiatan ini pelaporan ke depan bisa disempurnakan. Sesuai arahan pemateri berikut bagaimana terkait perkembangan dan nilai- nilai yang akan diberikan," ucapnya.
Capacity Building TPID ini digelar di ruang rapat besar Gedung A lantai II Bank Indonesia (BI). Puji Gunawan yang menjadi pemateri mengatakan TPID provinsi, kabupaten maupun kota di Indonesia berada di bawah koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
"Dalam melakukan pemantauan inflasi serta upaya dan solusi yang diambil terhadap faktor pemicu inflasi yang berada di wilayah kerja masing-masing," ujarnya.
Dengan demikian, kepala daerah diharapkan memiliki perhatian terhadap upaya pengendalian inflasi untuk memperoleh tujuan akhir. Namun begitu, untuk hasil akhir pengendalian inflasi bukan semata-mata hanya untuk menjadi ajang kompetisi antar daerah tanpa mengindahkan program yang matang dan berkelanjutan.(ksm)
Laporan M ALI NURMAN, Kota