RENGAT (RIAUPOS.CO) — Upaya menggiring empat ekor gajah liar di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) belum tuntas. Kini, Tim Balai Besar KSDA Riau sudah ditunggu untuk menggiring dua ekor gajah liar di Kecamatan Kelayang Kabupaten Inhu.
Bahkan penggiringan gajah liar dari Kecamatan Peranap ke kantong habitatnya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) belum diketahui berapa lama makan waktu. Sebab, tim penggiring gajah liar mengalami banyak rintangan.
Kepala Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar membenarkan bahwa bakal ada penggiringan gajah liar di Kecamatan Kelayang ke habitatnya. “Benar, di wilayah Kecamatan Kelayang juga ada konflik gajak liar dengan warga setempat,†ujar Andri Hansen Siregar, Jumat (14/6).
Konflik gajah liar dengan warga di Kecamatan Kelayang juga sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir ini. Namun dalam pengendaliannya juga terkendala oleh berbagai faktor terutama dari warga setempat yakni mengusir dengan petasan.
Untuk itu katanya, setelah tuntas menggiring gajah liar di Kecamatan Peranap ke kantong habitatnya, dilanjutkan dengan penanganan gajah liar di Kecamatan Kelayang. “Terpaksa dilakukan bertahap. Karena keterbatasan tim dan saat ini tim lagi bertugas di Kecamatan Peranap,†sebutnya.(kas)
Untuk itu harapnya, kepada warga Kecamatan Kelayang sebaiknya menghentikan mengusiran gajah lair menggunakan petasan. Karena bisa saja gajah tersebut sudah berupaya balik ke habitatnya tetapi lantaran terus terganggu akhirnya tetap bertahan diareal perkebunan warga.
Sesuai rencana, penggiringan gajah liar di Kecamatan Kelayang diarahkan ke kantongnya di sekitar wilayah PT Rimba Peranap Indah (RPI) di Kecamatan Peranap. “Belum dapat dijadwalkan, setidaknya setelah usai penggiringan gajah di Kecamatan Peranap,†tambahnya.
Lebih jauh disampaikanya, penggiringan gajah liar di Kecamatan Peranap hingga Jum’at (14/6) juga belum membuahkan hasil yang maksimal. Karena areal didaerah itu terdapat semak belukar yang cukup tebal. “Masih terus diupayakan dan hanya beberapa kilometer bergeser dari tempat semula,†terangnya.(kas)
RENGAT (RIAUPOS.CO) — Upaya menggiring empat ekor gajah liar di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) belum tuntas. Kini, Tim Balai Besar KSDA Riau sudah ditunggu untuk menggiring dua ekor gajah liar di Kecamatan Kelayang Kabupaten Inhu.
Bahkan penggiringan gajah liar dari Kecamatan Peranap ke kantong habitatnya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) belum diketahui berapa lama makan waktu. Sebab, tim penggiring gajah liar mengalami banyak rintangan.
Kepala Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar membenarkan bahwa bakal ada penggiringan gajah liar di Kecamatan Kelayang ke habitatnya. “Benar, di wilayah Kecamatan Kelayang juga ada konflik gajak liar dengan warga setempat,†ujar Andri Hansen Siregar, Jumat (14/6).
- Advertisement -
Konflik gajah liar dengan warga di Kecamatan Kelayang juga sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir ini. Namun dalam pengendaliannya juga terkendala oleh berbagai faktor terutama dari warga setempat yakni mengusir dengan petasan.
Untuk itu katanya, setelah tuntas menggiring gajah liar di Kecamatan Peranap ke kantong habitatnya, dilanjutkan dengan penanganan gajah liar di Kecamatan Kelayang. “Terpaksa dilakukan bertahap. Karena keterbatasan tim dan saat ini tim lagi bertugas di Kecamatan Peranap,†sebutnya.(kas)
- Advertisement -
Untuk itu harapnya, kepada warga Kecamatan Kelayang sebaiknya menghentikan mengusiran gajah lair menggunakan petasan. Karena bisa saja gajah tersebut sudah berupaya balik ke habitatnya tetapi lantaran terus terganggu akhirnya tetap bertahan diareal perkebunan warga.
Sesuai rencana, penggiringan gajah liar di Kecamatan Kelayang diarahkan ke kantongnya di sekitar wilayah PT Rimba Peranap Indah (RPI) di Kecamatan Peranap. “Belum dapat dijadwalkan, setidaknya setelah usai penggiringan gajah di Kecamatan Peranap,†tambahnya.
Lebih jauh disampaikanya, penggiringan gajah liar di Kecamatan Peranap hingga Jum’at (14/6) juga belum membuahkan hasil yang maksimal. Karena areal didaerah itu terdapat semak belukar yang cukup tebal. “Masih terus diupayakan dan hanya beberapa kilometer bergeser dari tempat semula,†terangnya.(kas)