Hebat… Petenis 16 Tahun Indonesia Libas Unggulan Pertama

MANILA (RIAUPOS.CO) — Petenis junior Indonesia Priska Madelyn Nugroho memberikan kejutan luar biasa di SEA Games 2019.

Pada perempat final tunggal putri SEA Games 2019 di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, hari ini (2/12), Priska menyingkirkan unggulan pertama asal Thailand Peangtarn Plipuech.

- Advertisement -

Priska yang masih berumur 16 tahun itu menang dalam dua set langsung dengan skor 6-1, 6-4. Dia akan kembali bermain pada Selasa, besok (3/12).

Walau melawan unggulan pertama, Priska tampil sangat percaya diri. Dia langsung mematahkan servis Pilpuech pada game pertama dan ketiga. Alhasil, dia langsung unggul 3-0.

- Advertisement -

Pilpuecvh mampu memperkecil kedudukan 1-3. Namun itulah satu-satunya poin yang dia peroleh. Priska tampil luar biasa dan mengunci set pertama dengan kemenangan 6-1.

"Tadi di set pertama, dia kelihatan nggak fokus. Makanya saya manfaakan untuk bermain dengan irama saya. Saya main nggak terlalu cepat, karena kalau cepat lawan justru berbahaya," kata Priska setelah pertandingan.

Pada set kedua, Pilpuech sempat memimpin 3-1. Servis keras dan penempatan bola baselinenya, sulit sekali dikembalikan Priska. Pemain Thailand itu pun mencoba bermain cepat untuk keluar dari tekanan Priska.

Namun pada game kelima, Priska kembali mendikte permainan. Dia memperlambat tempo dan memaksa Pilpuech bermain tergesa-gesa. Taktik ini ternyata berhasil.

Priska melaju ke semifinal dengan kemenangan 6-4 pada set kedua.

"Iya tadi di awal set kedua terbawa main dia yang cepat dan keras. Setelah itu saya coba meredam dan syukur menang," kata remaja kelahiran 29 Mei 2003 tersebut.

Pada babak semifinal, Priska akan menghadapi pemenang antara Salvana Ly Nguyen asal Vietnam atau petenis tuan rumah Anba Clarice Conwi Patrimonio. Siapapun lawannya, Priska mengaku tak gentar. “Besok nggak tahu lawan siapa. Tapi yang terpenting saya akan berusaha untuk menang,” ucapnya.

Selain Priska, tunggal putri lainnya, Aldila Sutjiadi juga lolos ke semifinal. Dia membekap petenis Vietnam Csilla Fodor, dalam dua set langsung 6-1, 6-2.

Indonesia untuk sementara menempatkan empat wakil ke semifinal tenis SEA Games 2019. Itu terdiri atas dua tunggal putri dan dua ganda campuran.

Sebelumnya, David Agung Susanto/Beatrice Gumulya yang menempati unggulan keempat, tanpa kesulitan menundukkan pasangan Kamboja Sarith Our/Grace Annete Krusling dengan skor 6-4 dan 6-2.

Sedangkan unggulan utama Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi mengandaskan ganda tuan rumah Treat Conrrad San Pedro Huey/Denise Ingua Dy dengan skor 6-7, 6-3, dan 13-11.

Aldila terlihat tak fokus dalam pertandingan ini. Sebab, sebelumnya, dia bertanding pada tunggal putri. “Capek sih bertanding dua kali. Tadi memang agak kurang fokus di set pertama. Namun, setelah itu bisa bahu-membahu sama Christo untuk memenangi pertandingan,” kata Aldila.

Menurut pelatih tim tenis Indonesia Deddy Tedjamukti, Christo/Aldila memang layak menang. Sebab, secara teknik, peraih emas Asian Games 2018 itu lebih unggul.

Namun, pasangan Filipina ternyata tampil penuh semangat sehingga menyulitkan ganda campuran Indonesia.

"Pada nomor mixed ini, kami memang target emas melalui Christo dan Aldila. Satu emas lagi kami harapkan dari ganda putri melalui Beatrice Gumulya dan Jessy Rompis. Indonesia diunggulkan di tempat pertama di nomor itu," kata Deddy.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

MANILA (RIAUPOS.CO) — Petenis junior Indonesia Priska Madelyn Nugroho memberikan kejutan luar biasa di SEA Games 2019.

Pada perempat final tunggal putri SEA Games 2019 di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, hari ini (2/12), Priska menyingkirkan unggulan pertama asal Thailand Peangtarn Plipuech.

Priska yang masih berumur 16 tahun itu menang dalam dua set langsung dengan skor 6-1, 6-4. Dia akan kembali bermain pada Selasa, besok (3/12).

Walau melawan unggulan pertama, Priska tampil sangat percaya diri. Dia langsung mematahkan servis Pilpuech pada game pertama dan ketiga. Alhasil, dia langsung unggul 3-0.

Pilpuecvh mampu memperkecil kedudukan 1-3. Namun itulah satu-satunya poin yang dia peroleh. Priska tampil luar biasa dan mengunci set pertama dengan kemenangan 6-1.

"Tadi di set pertama, dia kelihatan nggak fokus. Makanya saya manfaakan untuk bermain dengan irama saya. Saya main nggak terlalu cepat, karena kalau cepat lawan justru berbahaya," kata Priska setelah pertandingan.

Pada set kedua, Pilpuech sempat memimpin 3-1. Servis keras dan penempatan bola baselinenya, sulit sekali dikembalikan Priska. Pemain Thailand itu pun mencoba bermain cepat untuk keluar dari tekanan Priska.

Namun pada game kelima, Priska kembali mendikte permainan. Dia memperlambat tempo dan memaksa Pilpuech bermain tergesa-gesa. Taktik ini ternyata berhasil.

Priska melaju ke semifinal dengan kemenangan 6-4 pada set kedua.

"Iya tadi di awal set kedua terbawa main dia yang cepat dan keras. Setelah itu saya coba meredam dan syukur menang," kata remaja kelahiran 29 Mei 2003 tersebut.

Pada babak semifinal, Priska akan menghadapi pemenang antara Salvana Ly Nguyen asal Vietnam atau petenis tuan rumah Anba Clarice Conwi Patrimonio. Siapapun lawannya, Priska mengaku tak gentar. “Besok nggak tahu lawan siapa. Tapi yang terpenting saya akan berusaha untuk menang,” ucapnya.

Selain Priska, tunggal putri lainnya, Aldila Sutjiadi juga lolos ke semifinal. Dia membekap petenis Vietnam Csilla Fodor, dalam dua set langsung 6-1, 6-2.

Indonesia untuk sementara menempatkan empat wakil ke semifinal tenis SEA Games 2019. Itu terdiri atas dua tunggal putri dan dua ganda campuran.

Sebelumnya, David Agung Susanto/Beatrice Gumulya yang menempati unggulan keempat, tanpa kesulitan menundukkan pasangan Kamboja Sarith Our/Grace Annete Krusling dengan skor 6-4 dan 6-2.

Sedangkan unggulan utama Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi mengandaskan ganda tuan rumah Treat Conrrad San Pedro Huey/Denise Ingua Dy dengan skor 6-7, 6-3, dan 13-11.

Aldila terlihat tak fokus dalam pertandingan ini. Sebab, sebelumnya, dia bertanding pada tunggal putri. “Capek sih bertanding dua kali. Tadi memang agak kurang fokus di set pertama. Namun, setelah itu bisa bahu-membahu sama Christo untuk memenangi pertandingan,” kata Aldila.

Menurut pelatih tim tenis Indonesia Deddy Tedjamukti, Christo/Aldila memang layak menang. Sebab, secara teknik, peraih emas Asian Games 2018 itu lebih unggul.

Namun, pasangan Filipina ternyata tampil penuh semangat sehingga menyulitkan ganda campuran Indonesia.

"Pada nomor mixed ini, kami memang target emas melalui Christo dan Aldila. Satu emas lagi kami harapkan dari ganda putri melalui Beatrice Gumulya dan Jessy Rompis. Indonesia diunggulkan di tempat pertama di nomor itu," kata Deddy.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya