Jumat, 20 September 2024

Datang Duluan Jaga Berat Badan

MANILA (RIAUPOS.CO) —  Tim angkat besi Indonesia berangkat dua hari lebih awal dari jadwal resmi yang ditentukan. Kemarin (27/11), Eko Yuli Irawan dkk sudah tiba di Manila, sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Mereka belum bisa masuk hotel yang disediakan Phillipine Southeast Asian Games Organizing Commitee (PHISGOC, alias panitia lokal, red). Hotel tersebut baru bisa ditempati Jumat (29/11). Sehingga Eko dkk diinapkan di sebuah hotel di kawasan Fillmore Street, Makati, Manila, selama dua malam.

Kompetisi angkat besi dimulai pada Ahad (1/12). "Kami sengaja datang lebih awal untuk adaptasi," kata pelatih pelatnas angkat besi Dirdja Wihardja. Dirdja ingin seluruh anak asuhnya benar-benar siap menghadapi segala hal di Filipina. Mulai cuaca, makanan, hingga venue pertandingan.

Plus satu hal lagi yang dijaga adalah berat badan mereka. Beberapa lifter memang masih overweight. Kalau berangkat sesuai jadwal, yakni besok, hanya ada waktu dua hari untuk menurunkan berat mereka. Takutnya tidak cukup. "Kami juga mencari sauna untuk menurunkan berat badan anak-anak," kata Dirdja.

- Advertisement -
Baca Juga:  Inter-Pirelli Berpisah setelah 25 Tahun

Pada multievent kali ini, skuad angkat besi mengirim 10 lifter. Mereka ditemani tujuh orang pelatih dan ofisial. Setelah istirahat sebentar di hotel, empat lifter langsung mencoba latihan di gym khusus angkat besi di Rizal Memorial Sport Complex (RMSC). Mereka adalah, Eko, Deni, Lisa Setiawati, serta Rahmat Erwin Abdullah.

Hampir dua jam mereka melakoni latihan sejak pukul 18.00 waktu setempat. Eko menjelaskan, saat ini bobotnya masih terlalu berat sekitar empat kilogram. "Nanti pelan-pelan dikurangi porsi makannya. Lalu ditambah sauna juga,"kata peraih emas Asian Games 2018 dan juara dunia 2018 itu.

- Advertisement -

Di sisi lain, PHISGOC masih dikejar waktu menyelesaikan pengerjaan venue di kawasan RMSC. Misalnya, yang terlihat di venue tenis. Para pekerja masih memasang pembatas lapangan. Sejumlah spot juga masih terlihat baru dicat. Alat-alat berat juga belum dipindahkan. Padahal, seperti angkat besi, tenis sudah kick off sejak Ahad nanti.

Baca Juga:  Tsitsipas Hentikan Upaya Nadal Mengejar Gelar Grand Slam Ke-21

Hal yang sama terlihat di Ninoy Aquino Stadium. Gedung tersebut akan menjadi arena cabor angkat besi dan taekwondo. Lokasinya di sebelah utara lapangan bola. Di sana para pekerja terlihat masih melakukan finishing arena pertandingan dan tribun penonton. Bukan hanya itu, sebagian perlengkapan pertandingan pun belum siap. Misalnya barbel dan matras angkat besi.   "Alat-alat untuk angkat besi memang belum tiba, tetapi Sabtu (30/11) bakal siap di arena," jamin Paul.(jpg)

MANILA (RIAUPOS.CO) —  Tim angkat besi Indonesia berangkat dua hari lebih awal dari jadwal resmi yang ditentukan. Kemarin (27/11), Eko Yuli Irawan dkk sudah tiba di Manila, sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Mereka belum bisa masuk hotel yang disediakan Phillipine Southeast Asian Games Organizing Commitee (PHISGOC, alias panitia lokal, red). Hotel tersebut baru bisa ditempati Jumat (29/11). Sehingga Eko dkk diinapkan di sebuah hotel di kawasan Fillmore Street, Makati, Manila, selama dua malam.

Kompetisi angkat besi dimulai pada Ahad (1/12). "Kami sengaja datang lebih awal untuk adaptasi," kata pelatih pelatnas angkat besi Dirdja Wihardja. Dirdja ingin seluruh anak asuhnya benar-benar siap menghadapi segala hal di Filipina. Mulai cuaca, makanan, hingga venue pertandingan.

Plus satu hal lagi yang dijaga adalah berat badan mereka. Beberapa lifter memang masih overweight. Kalau berangkat sesuai jadwal, yakni besok, hanya ada waktu dua hari untuk menurunkan berat mereka. Takutnya tidak cukup. "Kami juga mencari sauna untuk menurunkan berat badan anak-anak," kata Dirdja.

Baca Juga:  Inter-Pirelli Berpisah setelah 25 Tahun

Pada multievent kali ini, skuad angkat besi mengirim 10 lifter. Mereka ditemani tujuh orang pelatih dan ofisial. Setelah istirahat sebentar di hotel, empat lifter langsung mencoba latihan di gym khusus angkat besi di Rizal Memorial Sport Complex (RMSC). Mereka adalah, Eko, Deni, Lisa Setiawati, serta Rahmat Erwin Abdullah.

Hampir dua jam mereka melakoni latihan sejak pukul 18.00 waktu setempat. Eko menjelaskan, saat ini bobotnya masih terlalu berat sekitar empat kilogram. "Nanti pelan-pelan dikurangi porsi makannya. Lalu ditambah sauna juga,"kata peraih emas Asian Games 2018 dan juara dunia 2018 itu.

Di sisi lain, PHISGOC masih dikejar waktu menyelesaikan pengerjaan venue di kawasan RMSC. Misalnya, yang terlihat di venue tenis. Para pekerja masih memasang pembatas lapangan. Sejumlah spot juga masih terlihat baru dicat. Alat-alat berat juga belum dipindahkan. Padahal, seperti angkat besi, tenis sudah kick off sejak Ahad nanti.

Baca Juga:  Tsitsipas Hentikan Upaya Nadal Mengejar Gelar Grand Slam Ke-21

Hal yang sama terlihat di Ninoy Aquino Stadium. Gedung tersebut akan menjadi arena cabor angkat besi dan taekwondo. Lokasinya di sebelah utara lapangan bola. Di sana para pekerja terlihat masih melakukan finishing arena pertandingan dan tribun penonton. Bukan hanya itu, sebagian perlengkapan pertandingan pun belum siap. Misalnya barbel dan matras angkat besi.   "Alat-alat untuk angkat besi memang belum tiba, tetapi Sabtu (30/11) bakal siap di arena," jamin Paul.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari