Optimis Pengesahan APBD Akan Tepat Waktu

RIAU (RIAUPOS.CO) — Tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau secara intensif melakukan pembahasan APBD 2020. Proyeksi besaran APBD-pun sempat berubah-ubah. Mulai dari rencana awal Rp12 triliun menjadi Rp7,8 triliun. Hingga kini bisa dipastikan APBD 2020 menyentuh angka Rp10 triliun.

Hal itu diakui Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran. Menurut dia, dinamika dalam pembahasan APBD bisa saja terjadi. Namun yang terpenting adalah bagaimana seluruh program yang masuk kedalam APBD bisa berjalan maksimal dan menguntungkan masyarakat.

- Advertisement -

"Ya memang dari awal itu kan Rp12 triliun ya. Karena itu masuk pinjama yang Rp4 triliun itu kan. Namun karena enggak jadi minjam, akhirnya sampai di angka Rp7,8 triliun," sebut Zukri kepada Riau Pos, Jumat (22/11).

Ia menjelaskan, setelah pinjaman Rp4 triliun dipastikan batal, maka Banggar bersama TAPD hanya membahas proyeksi sebesar Rp7,8 triliun. Seiring berjalannya waktu setelah munculnya peraturan menteri keuangan (PMK) yang baru terdapat selisih asumsi dana bagi hasil (DBH). Dari yang diasumsikan TAPD Rp2,4 triliun, namun yang terealisasi hanya Rp1,8 triliun saja.

- Advertisement -

Sehingga Banggar bersama TAPD kembali harus memutar otak untuk melaksanakan rasionalisasi. Namun kabar baiknya, lanjut Zukri, tunda salur DBH dipastikan bisa cair pada 2020 mendatang. Sehingga menambah pundi-pundi keuangan pemprov. Besarannya mencapai Rp400 miliar. Ditanbah dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp50 miliar lebih.

"Sehingga kembali balance dia. Kemaren sempat kita mau rasionalisasi Rp600 miliar lebih," tambahnya.

Soal penambahan hingga Rp10 triliun, Zukri menyebut bahwa penambahan sebesar Rp2,1 triliun lebih itu berasal dari dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. Sehingga jika ditotalkan proyeksi APBD 2020 didapatlah angka Rp10 triliun lebih. Namun dengan catatan, jumlah APBD yang dibahas bersama Banggar hanya berkisar Rp7,8 trilun saja.

"Karena kan yang DAK itu sudah ditentukan programnya apa saja.

Mudah-mudahan lah me­nurut saya bisa lebih maksimal. Karena kan kawan-kawan dari DPRD semuanya sudah sepakat untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat sesuai dengan program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Riau," tambahnya.

Saat ditanya kapan APBD 2020 akan disahkan, Zukri memperkirakan akan tepat waktu sebelum batas akhir yang telah ditetapkan. Yakni 28 November 2018.

Karena setiap komisi di DPRD bersama OPD tengah menggesa pembahasan hingga malam hari.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

RIAU (RIAUPOS.CO) — Tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau secara intensif melakukan pembahasan APBD 2020. Proyeksi besaran APBD-pun sempat berubah-ubah. Mulai dari rencana awal Rp12 triliun menjadi Rp7,8 triliun. Hingga kini bisa dipastikan APBD 2020 menyentuh angka Rp10 triliun.

Hal itu diakui Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran. Menurut dia, dinamika dalam pembahasan APBD bisa saja terjadi. Namun yang terpenting adalah bagaimana seluruh program yang masuk kedalam APBD bisa berjalan maksimal dan menguntungkan masyarakat.

"Ya memang dari awal itu kan Rp12 triliun ya. Karena itu masuk pinjama yang Rp4 triliun itu kan. Namun karena enggak jadi minjam, akhirnya sampai di angka Rp7,8 triliun," sebut Zukri kepada Riau Pos, Jumat (22/11).

Ia menjelaskan, setelah pinjaman Rp4 triliun dipastikan batal, maka Banggar bersama TAPD hanya membahas proyeksi sebesar Rp7,8 triliun. Seiring berjalannya waktu setelah munculnya peraturan menteri keuangan (PMK) yang baru terdapat selisih asumsi dana bagi hasil (DBH). Dari yang diasumsikan TAPD Rp2,4 triliun, namun yang terealisasi hanya Rp1,8 triliun saja.

Sehingga Banggar bersama TAPD kembali harus memutar otak untuk melaksanakan rasionalisasi. Namun kabar baiknya, lanjut Zukri, tunda salur DBH dipastikan bisa cair pada 2020 mendatang. Sehingga menambah pundi-pundi keuangan pemprov. Besarannya mencapai Rp400 miliar. Ditanbah dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp50 miliar lebih.

"Sehingga kembali balance dia. Kemaren sempat kita mau rasionalisasi Rp600 miliar lebih," tambahnya.

Soal penambahan hingga Rp10 triliun, Zukri menyebut bahwa penambahan sebesar Rp2,1 triliun lebih itu berasal dari dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. Sehingga jika ditotalkan proyeksi APBD 2020 didapatlah angka Rp10 triliun lebih. Namun dengan catatan, jumlah APBD yang dibahas bersama Banggar hanya berkisar Rp7,8 trilun saja.

"Karena kan yang DAK itu sudah ditentukan programnya apa saja.

Mudah-mudahan lah me­nurut saya bisa lebih maksimal. Karena kan kawan-kawan dari DPRD semuanya sudah sepakat untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat sesuai dengan program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Riau," tambahnya.

Saat ditanya kapan APBD 2020 akan disahkan, Zukri memperkirakan akan tepat waktu sebelum batas akhir yang telah ditetapkan. Yakni 28 November 2018.

Karena setiap komisi di DPRD bersama OPD tengah menggesa pembahasan hingga malam hari.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya