AGAM (RIAUPOS.CO) — Banjir dan tanah longsor merendam pemukiman penduduk di Jorong Galapuang, Nagari Sungaibatang, Kecamatan Tanjungraya, Maninjau, Rabu (20/11). Sebanyak 15 unit rumah terdampak. Dua rusak total, 3 rusak berat dan 10 rusak sedang. Banjir yang terjadi membawa material lumpur dan berbatuan sehingga menutupi akses jalan sepanjang 200 meter dengan ketinggian lebih kurang 3-5 meter.
Warga setempat juga terancam kesulitan air bersih, karena saluran pipa air bersih sepanjang 1.800 meter sebagai sumber air perbukitan bagi warga mengalami rusak parah. Para korban juga telah mengungsi ke rumah sanak famili dan tetangga mereka di daerah yang lebih aman. Peristiwa ini juga menghanyutkan dua unit rumah kayu milik Ernawati (51) dan Ermawati (69). Dari dua rumah ini, lima korban jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Selain itu, material longsor berupa lumpur juga masuk ke rumah warga sebanyak 13 unit dan satu unit masjid serta satu MDA. "Masjid Istighfar kondisi rusak berat sedangkan MDA Galapung kondisinya rusak sedang. Jika dijumlahkan seluruhnya, ada 15 unit rumah yang terdampak, 2 rusak total, 3 rusak berat dan 10 rusak sedang," ujar M Luthfi, Kepala BPBD Agam.
Kerugian lainnya, sebanyak 4 unit sepeda motor warga rusak tertimbun material longsor, dan juga menimbun sekitar 20 hektare lahan pertanian milik warga.
"Estimasi kerugian seluruhnya diperkirakan satu miliar lebih," katanya.
Sehari penanganan bencana, upaya yang dilakukan aparat gabungan dari BPBD Agam, Dinas Satpol PP dan Damkar, Pemerintah Kecamatan Tanjungraya, Dishub, Dinas Sosial, Baznas, TNI, Polri, TKSK, PMI, KSB Koto Kaciak, Pemerintah Nagari dan masyarakat melakukan pembersihan material banjir yang masuk ke dalam rumah warga maupun menutupi akses jalan.
"Untuk pembersihan material banjir yang tidak bisa dilakukan dengan sistem gotong royong. BPBD berkoordinasi dengan PUTR untuk membersihkan material dengan menggunakan alat berat," sebut Handria Asmi, Camat Tanjungraya melaporkan alat berat telah sampai di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.
Bupati Agam, Indra Catri didampingi Komandan Kodim 0304, Letkol Inf Victor Andhyka Tjokro dan Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan turun langsung ke lokasi kejadian untuk meninjau warga yang terdampak sekaligus memberikan bantuan logistik kepada para korban.
Di lokasi, Indra Catri menyebut keselamatan masyarakat menjadi tugas utama bagi jajarannya saat ini. Dia pun mendengarkan keluhan masyarakat terdampak banjir bandang. Salah satu keluhan masyarakat adalah masalah ketersediaan sumber air bersih. Bupati Agam dua periode itu langsung menginstruksikan jajarannya untuk menyalurkan air bersih ke lokasi bencana. “Akan segera kita atasi. Personel penanganan pasca bencana sudah saya minta menyalurkan air bersih. Selama proses rehabilitasi pascabencana, warga harus mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat agar tidak terserang penyakit. Yang paling penting tetap waspada, apalagi saat hujan,” kata Indra Catri.
PLN Bantu Percepatan Pulihkan Arus
Pascabanjir Bandang di Maninjau, PLN Sumbar melalui Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lubukbasung melaksanakan penormalan di kawasan yang terdampak banjir bandang tersebut.
"Petugas teknik kami sudah bergerak ke lokasi semenjak pagi dan Alhamdulillah tidak ada jaringan kita yang terkena, baik JTM (Jaringan tegangan menengah) maupun JTR (jaringan tegangan rendah), hanya saja beberapa SR (sambungan rumah) pelanggan putus sehingga perlu perbaikan," ujar Manager ULP Lubukbasung, Ahmad Fauzi dalam rilis yang diterima Padang Ekspres (RPG).(cr30/rpg)