JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8). Rakor ini dilaksanakan berdasarkan fenomena meningkatnya Hotspot di beberapa Provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Riau untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Presiden menginstruksikan secara tegas kepada lini terkecil mulai dari tingkat desa, Pemerintah Kota/Kab hingga tingkat Provinsi untuk bekerja dengan baik dalam menekan penyebarluasan Hotspot di daerah. Karena kerugian terdampak dari Kebakaran Lahan dan Hutan ini sangat besar sekali.''Sanksi yang dikeluarkan atas instruksi presiden nomor 11 tahun 2015 masih tetap berlaku yakni akan mencopot jajaran Kepolisian dan TNI di daerah, jika tidak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan,'' tegas presiden.
Dibandingkan tahun 2015, tahun ini karhutla memang turun sebesar 81,65 persen. Tapi jika dibandingkan tahun 2018, tahun ini naik lagi. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT didampingi oleh Kepala Damkar dan BNPB Kota Pekanbaru, Burhan Gurning dan Humas Setda Kota Pekanbaru Masirba H Sulaiman hadir dalam Rakornas tersebut.
Dia telah memerintahkan jajaran Dinas Kebakaran, BNPB, Camat dan Lurah untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan kebakaran lahan di kota Pekanbaru. Status siaga darurat Kabut asap sudah ditetapkan di Pekanbaru dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin (5/8) yang dipimpin oleh Sekdako Pekanbaru HM Noer MBS bertempat di Aula Dinas DAMKAR dan BNPB Kota Pekanbaru.
Menyikapi rapat yang dipimpin oleh Presiden, pihaknya sebut Wako Pekanbaru sudah memerintahkan para Camat dan Lurah se-Kota Pekanbaru untuk mengambil langkah-langkah dalam penanggulangan bencana kabut asap.''Sekalipun Kota Pekanbaru bukanlah penghasil dari kabut asap tersebut. Namun pada kesempatan ini, Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,'' katanya.
Dia melanjutkan, sejak pekan lalu juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sudah diberikan arahan untuk menginstruksikan kepada Puskesmas di seluruh Kota Pekanbaru mempersiapkan segala fasilitas untuk masyarakat yang terdampak kabut asap.''Selain itu, kami juga menginstruksikan kepada Kadisdik agar megimbau para guru untuk mengawasi anak didiknya agar mengurangi aktivitas di luar kelas,'' singkatnya.(ADV).
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8). Rakor ini dilaksanakan berdasarkan fenomena meningkatnya Hotspot di beberapa Provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Riau untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Presiden menginstruksikan secara tegas kepada lini terkecil mulai dari tingkat desa, Pemerintah Kota/Kab hingga tingkat Provinsi untuk bekerja dengan baik dalam menekan penyebarluasan Hotspot di daerah. Karena kerugian terdampak dari Kebakaran Lahan dan Hutan ini sangat besar sekali.''Sanksi yang dikeluarkan atas instruksi presiden nomor 11 tahun 2015 masih tetap berlaku yakni akan mencopot jajaran Kepolisian dan TNI di daerah, jika tidak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan,'' tegas presiden.
- Advertisement -
Dibandingkan tahun 2015, tahun ini karhutla memang turun sebesar 81,65 persen. Tapi jika dibandingkan tahun 2018, tahun ini naik lagi. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT didampingi oleh Kepala Damkar dan BNPB Kota Pekanbaru, Burhan Gurning dan Humas Setda Kota Pekanbaru Masirba H Sulaiman hadir dalam Rakornas tersebut.
Dia telah memerintahkan jajaran Dinas Kebakaran, BNPB, Camat dan Lurah untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan kebakaran lahan di kota Pekanbaru. Status siaga darurat Kabut asap sudah ditetapkan di Pekanbaru dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin (5/8) yang dipimpin oleh Sekdako Pekanbaru HM Noer MBS bertempat di Aula Dinas DAMKAR dan BNPB Kota Pekanbaru.
- Advertisement -
Menyikapi rapat yang dipimpin oleh Presiden, pihaknya sebut Wako Pekanbaru sudah memerintahkan para Camat dan Lurah se-Kota Pekanbaru untuk mengambil langkah-langkah dalam penanggulangan bencana kabut asap.''Sekalipun Kota Pekanbaru bukanlah penghasil dari kabut asap tersebut. Namun pada kesempatan ini, Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,'' katanya.
Dia melanjutkan, sejak pekan lalu juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sudah diberikan arahan untuk menginstruksikan kepada Puskesmas di seluruh Kota Pekanbaru mempersiapkan segala fasilitas untuk masyarakat yang terdampak kabut asap.''Selain itu, kami juga menginstruksikan kepada Kadisdik agar megimbau para guru untuk mengawasi anak didiknya agar mengurangi aktivitas di luar kelas,'' singkatnya.(ADV).