HONGKONG (RIAUPOS.CO) — Anthony Sinisuka Ginting gagal mengamankan titel juara Hongkong Open 2019 usai kalah dari wakil tuan rumah Lee Cheuk Yiu melalui rubber game sengit pada Ahad (17/11).
Ginting yang bermain tenang dan percaya diri berhasil mendominasi game pertama. Pukulan bervariasi yang dilancarkan Ginting sukses membuat Lee kewalahan mengejar bola.
Setelah berhasil unggul tujuh poin 11-4 di pertengahan gim pertama, Ginting sempat mendapat perlawanan cukup sengit. Namun, pebulutangkis 23 tahun itu mampu mempertahankan keunggulan 21-16.
Lee Cheuk mencoba memperbaiki penampilannya di awal gim kedua dengan bermain lebih menyerang dan memaksa Ginting melakukan kesalahan demi kesalahan. Hasilnya, Lee Cheuk berhasil memenangi game kedua 21-10.
Di awal game ketiga Ginting sempat tertinggal enam angka dengan skor 1-7 dan gagal bangkit sehingga kalah 5-11 di pertengahan duel.
Ginting sempat memperkecil jarak menjadi dua angka dengan skor 13-15. Namun, smes lurus yang dilepaskan tidak akurat sehingga Lee Cheuk kembali menjauh 13-16.
Pebulutangkis ranking delapan dunia mencoba bermain hati-hati dan meminimalisir kesalahan dan mampu menyamakan kedudukan 18-18. Ginting bahkan berbalik unggul 19-18 lewat bola lob.
Lee Cheuk yang tampil di depan publik sendiri tak mau menyerah begitu saja. Smes menyilang ke sisi kanan tak mampu dikembalikan Ginting untuk menyamakan skor 19-19.
Deuce terpaksa dilakukan karena skor imbang 20-20. Namun, Lee Cheuk berhasil menjadi juara setelah meraup dua poin terakhir. Pukulan terakhir Ginting dianggap fault karena raketnya dianggap melewati net meski bola mendarat di sisi kanan Lee Cheuk.
Sebelumnya, Indonesia harus merelakan gelar ganda putra terlepas dari genggaman Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sempat menguasai game pertama 21-13, Ahsan/Hendra malah kalah di dua game selanjutnya dengan skor 12-21,13-21.(int/eca)
HONGKONG (RIAUPOS.CO) — Anthony Sinisuka Ginting gagal mengamankan titel juara Hongkong Open 2019 usai kalah dari wakil tuan rumah Lee Cheuk Yiu melalui rubber game sengit pada Ahad (17/11).
Ginting yang bermain tenang dan percaya diri berhasil mendominasi game pertama. Pukulan bervariasi yang dilancarkan Ginting sukses membuat Lee kewalahan mengejar bola.
- Advertisement -
Setelah berhasil unggul tujuh poin 11-4 di pertengahan gim pertama, Ginting sempat mendapat perlawanan cukup sengit. Namun, pebulutangkis 23 tahun itu mampu mempertahankan keunggulan 21-16.
Lee Cheuk mencoba memperbaiki penampilannya di awal gim kedua dengan bermain lebih menyerang dan memaksa Ginting melakukan kesalahan demi kesalahan. Hasilnya, Lee Cheuk berhasil memenangi game kedua 21-10.
- Advertisement -
Di awal game ketiga Ginting sempat tertinggal enam angka dengan skor 1-7 dan gagal bangkit sehingga kalah 5-11 di pertengahan duel.
Ginting sempat memperkecil jarak menjadi dua angka dengan skor 13-15. Namun, smes lurus yang dilepaskan tidak akurat sehingga Lee Cheuk kembali menjauh 13-16.
Pebulutangkis ranking delapan dunia mencoba bermain hati-hati dan meminimalisir kesalahan dan mampu menyamakan kedudukan 18-18. Ginting bahkan berbalik unggul 19-18 lewat bola lob.
Lee Cheuk yang tampil di depan publik sendiri tak mau menyerah begitu saja. Smes menyilang ke sisi kanan tak mampu dikembalikan Ginting untuk menyamakan skor 19-19.
Deuce terpaksa dilakukan karena skor imbang 20-20. Namun, Lee Cheuk berhasil menjadi juara setelah meraup dua poin terakhir. Pukulan terakhir Ginting dianggap fault karena raketnya dianggap melewati net meski bola mendarat di sisi kanan Lee Cheuk.
Sebelumnya, Indonesia harus merelakan gelar ganda putra terlepas dari genggaman Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sempat menguasai game pertama 21-13, Ahsan/Hendra malah kalah di dua game selanjutnya dengan skor 12-21,13-21.(int/eca)