(RIUAPOS.CO)– Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan meminta warganya untuk menghindari membangun permukiman di daerah-daerah rawa bencana, seperti tanah longsor.
Hal ini mengingat terdapat beberapa daerah di Kabupaten Inhil yang rawan akan tanah longsor. Di antaranya, Kecamatan Tanah Merah, Kuala Indragiri (Kuindra), Concong, Tembilahan, Tembilahan Hulu, Tempuling dan Kecamatan Enok.
Daerah-daerah yang dimaksud sebagian besar masuk dalam daerah aliran sungai yang terkena pasang surut. Artinya, dalam waktu yang tidak diduga bencana tanah longsor dapat terjadi yang ujungnya membahayakan keselamatan masyarakat itu sendiri.
“Sebisa mungkin hindari membangun pada lokasi yang dimaksud,â€pesan Bupati Inhil HM Wardan, kemarin.
Dilihat dari geografis, secara umum Kabupaten Inhil terdiri dari daerah perairan yang banyak aliran pasang surut. Kondisi itulah yang melatarbelakangi masyarakat untuk membangun di sekitar bantaran sungai-sungai sekitar.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tidak sedikit pula masyarakat yang merubah pola hidup dengan membuat permukiman baru di bagian daratan. Kondisi itu, menurut Bupati, sangat tepat untuk mengembangkan daerah disamping terhindar dari ancaman tanah longsor.
“Kita juga harus waspada terhadap kemungkinan musibah dan bencana yang dapat terjadi kapan saja. Dengan kewaspadaan kita, maka dapat meminimalisir korban, baik harta maupun nyawa,â€paparnya.
Kendati, lanjut Bupati, musibah dan bencana adalah hal yang tidak dapat diprediksi. Sebab, itu merupakan kekuasaan Allah. Namun demikian, sebagai mahluk ciptaan Tuhan, sudah sewajarnya meminta agar terhindar dari musibah dan lainnya.
“Musibah apapun itu adalah sebuah cobaan yang diberikan Allah, supaya kita bisa mengintrospeksi diri atas kesalahan di masa lalu. Mudah-mudahan kedepannya kebaikan selalu menyertai kita semua,†imbuh Bupati Inhil ini.(adv)