Rabu, 9 April 2025

Jokowi: Jangan Ada yang Tepuk Tangan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan hanya dalam lima tahun pemerintahannya hingga akhir 2019, Indonesia tercatat memiliki jalan tol sepanjang 1.500 kilometer.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Infrastructure Week dan Indonesia Infrastructure Development Financing 2019, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).

Saat itu, suami Iriana tersebut menyampaikan bahwa salah satu alasan utamanya menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas lima tahun terakhir, karena negara ini jauh tertinggal dengan negara lain. Contohnya saja Tiongkok.

Sebagai pembanding, Jokowi menyebut jalan tol pertama yang dibangun pemerintah adalah Tol Jagowari pada 1978. Nah, sampai 2014, negara ini hanya memiliki jalan bebas hambatan sepanjang 780 km saja.

Baca Juga:  Cutra Andika Bayangi M Maliki

"Tiongkok, sampai saat ini telah membangun 280.000 km jalan tol. Jangan ada yang tepuk tangan. Kita 780 km selama 40 tahun, di China 280.000 km. Inilah yang sering ekstrem saya bilang kita terlalu tertinggal jauh," ucap Jokowi.

Namun demikian, dia bersyukur karena hingga akhir tahun 2019 nanti, Indonesia akan memiliki jalan tol 1.500 km.

"Alhamdulillah kami harap akhir 2019 ini, kita akan memiliki kurang lebih, berapa Pak Menteri? 1.500 kilometer jalan tol. Ini hanya lima tahun. Dan kami harapkan nanti lima tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500 sampai 5.000 jalan tol kita," tutur Jokowi.

Kabar baik lainnya yang disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut di acara itu adalah, peringkat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur sekarang berada di posisi 52 (2019). Angka itu naik 30 peringkat dibanding tahun 2010. Jokowi berharap pencapaian sangat baik itu mampu meningkatkan daya saing global Indonesia.

Baca Juga:  Pisah dengan Keluarga Kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Tetap Layani Masyarakat

"Meski demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain. Lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur tetap, meski proiritas SDM. Karena infrastruktur yang mendukung daya saing logistik, perbaiki pemerataan pembangunan," tambahnya. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan hanya dalam lima tahun pemerintahannya hingga akhir 2019, Indonesia tercatat memiliki jalan tol sepanjang 1.500 kilometer.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Infrastructure Week dan Indonesia Infrastructure Development Financing 2019, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).

Saat itu, suami Iriana tersebut menyampaikan bahwa salah satu alasan utamanya menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas lima tahun terakhir, karena negara ini jauh tertinggal dengan negara lain. Contohnya saja Tiongkok.

Sebagai pembanding, Jokowi menyebut jalan tol pertama yang dibangun pemerintah adalah Tol Jagowari pada 1978. Nah, sampai 2014, negara ini hanya memiliki jalan bebas hambatan sepanjang 780 km saja.

Baca Juga:  Prancis Tarik Dubes di Turki Setelah Erdogan Sarankan Presiden Macron Periksa Kejiwaan

"Tiongkok, sampai saat ini telah membangun 280.000 km jalan tol. Jangan ada yang tepuk tangan. Kita 780 km selama 40 tahun, di China 280.000 km. Inilah yang sering ekstrem saya bilang kita terlalu tertinggal jauh," ucap Jokowi.

Namun demikian, dia bersyukur karena hingga akhir tahun 2019 nanti, Indonesia akan memiliki jalan tol 1.500 km.

"Alhamdulillah kami harap akhir 2019 ini, kita akan memiliki kurang lebih, berapa Pak Menteri? 1.500 kilometer jalan tol. Ini hanya lima tahun. Dan kami harapkan nanti lima tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500 sampai 5.000 jalan tol kita," tutur Jokowi.

Kabar baik lainnya yang disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut di acara itu adalah, peringkat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur sekarang berada di posisi 52 (2019). Angka itu naik 30 peringkat dibanding tahun 2010. Jokowi berharap pencapaian sangat baik itu mampu meningkatkan daya saing global Indonesia.

Baca Juga:  Politik NU, Geger-an atau Ger-ger-an?

"Meski demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain. Lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur tetap, meski proiritas SDM. Karena infrastruktur yang mendukung daya saing logistik, perbaiki pemerataan pembangunan," tambahnya. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Jokowi: Jangan Ada yang Tepuk Tangan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan hanya dalam lima tahun pemerintahannya hingga akhir 2019, Indonesia tercatat memiliki jalan tol sepanjang 1.500 kilometer.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Infrastructure Week dan Indonesia Infrastructure Development Financing 2019, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).

Saat itu, suami Iriana tersebut menyampaikan bahwa salah satu alasan utamanya menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas lima tahun terakhir, karena negara ini jauh tertinggal dengan negara lain. Contohnya saja Tiongkok.

Sebagai pembanding, Jokowi menyebut jalan tol pertama yang dibangun pemerintah adalah Tol Jagowari pada 1978. Nah, sampai 2014, negara ini hanya memiliki jalan bebas hambatan sepanjang 780 km saja.

Baca Juga:  Benarkah Virus Corona Bisa Tertular Lewat Mata?

"Tiongkok, sampai saat ini telah membangun 280.000 km jalan tol. Jangan ada yang tepuk tangan. Kita 780 km selama 40 tahun, di China 280.000 km. Inilah yang sering ekstrem saya bilang kita terlalu tertinggal jauh," ucap Jokowi.

Namun demikian, dia bersyukur karena hingga akhir tahun 2019 nanti, Indonesia akan memiliki jalan tol 1.500 km.

"Alhamdulillah kami harap akhir 2019 ini, kita akan memiliki kurang lebih, berapa Pak Menteri? 1.500 kilometer jalan tol. Ini hanya lima tahun. Dan kami harapkan nanti lima tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500 sampai 5.000 jalan tol kita," tutur Jokowi.

Kabar baik lainnya yang disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut di acara itu adalah, peringkat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur sekarang berada di posisi 52 (2019). Angka itu naik 30 peringkat dibanding tahun 2010. Jokowi berharap pencapaian sangat baik itu mampu meningkatkan daya saing global Indonesia.

Baca Juga:  Cutra Andika Bayangi M Maliki

"Meski demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain. Lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur tetap, meski proiritas SDM. Karena infrastruktur yang mendukung daya saing logistik, perbaiki pemerataan pembangunan," tambahnya. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan hanya dalam lima tahun pemerintahannya hingga akhir 2019, Indonesia tercatat memiliki jalan tol sepanjang 1.500 kilometer.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Infrastructure Week dan Indonesia Infrastructure Development Financing 2019, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).

Saat itu, suami Iriana tersebut menyampaikan bahwa salah satu alasan utamanya menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas lima tahun terakhir, karena negara ini jauh tertinggal dengan negara lain. Contohnya saja Tiongkok.

Sebagai pembanding, Jokowi menyebut jalan tol pertama yang dibangun pemerintah adalah Tol Jagowari pada 1978. Nah, sampai 2014, negara ini hanya memiliki jalan bebas hambatan sepanjang 780 km saja.

Baca Juga:  Cutra Andika Bayangi M Maliki

"Tiongkok, sampai saat ini telah membangun 280.000 km jalan tol. Jangan ada yang tepuk tangan. Kita 780 km selama 40 tahun, di China 280.000 km. Inilah yang sering ekstrem saya bilang kita terlalu tertinggal jauh," ucap Jokowi.

Namun demikian, dia bersyukur karena hingga akhir tahun 2019 nanti, Indonesia akan memiliki jalan tol 1.500 km.

"Alhamdulillah kami harap akhir 2019 ini, kita akan memiliki kurang lebih, berapa Pak Menteri? 1.500 kilometer jalan tol. Ini hanya lima tahun. Dan kami harapkan nanti lima tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500 sampai 5.000 jalan tol kita," tutur Jokowi.

Kabar baik lainnya yang disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut di acara itu adalah, peringkat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur sekarang berada di posisi 52 (2019). Angka itu naik 30 peringkat dibanding tahun 2010. Jokowi berharap pencapaian sangat baik itu mampu meningkatkan daya saing global Indonesia.

Baca Juga:  Bintang Emon Diserang Buzzer, Novel Baswedan Beri Dukungan Moral

"Meski demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain. Lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur tetap, meski proiritas SDM. Karena infrastruktur yang mendukung daya saing logistik, perbaiki pemerataan pembangunan," tambahnya. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari