ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) — Letak geografis Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang cukup strategis dirasa menjadi berkah tersendiri bagi perkembangan daerah. Disisi lain, juga menjadi tantangan terhadap peredaran narkoba. Hal itu ditegaskan Bupati Rohil H Suyatno saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Gedung Pertemuan H Misran Rais, Selasa (5/11).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Edy Natar Nasution SIP. Termasuk pejabat daerah setempat. Seperti Wakil Ketua DPRD Rohil Basiran Nur Efendi, Dandim Rohil, Kapolres Rohil AKBP M Mustofa SIK MSi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Drs H Surya Arfan MSi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak kecamatan dan kepenghuluan, tokoh, serta kalangan pelajar.
"Keberadaan wilayah Rohil sangat strategis. Disatu sisi mendatangkan keuntungan, namun disisi lain dimanfaatkan pelaku penyalahgunaan narkoba dengan melakukan peredaran narkoba lewat pelabuhan tikus yang ada," kata bupati.
Ia menegaskan, Pemkab Rohil menyambut baik pelaksanaan kegiatan dari Pemprov Riau yang dihadiri langsung oleh wagubri.
"Hal ini luarbiasa. Karena menjadi dorongan kepada kami untuk berbuat lebih maksimal lagi. Sejauh ini berbagai pihak telah berbuat seperti adanya kegiatan dari BNK Rohil. Pak Sekda juga aktif, kegiatannya terutama dengan kegiatan yang diberikan kepada kalangan pelajar agar waspada pada penyalahgunaan narkoba," ugkap bupati.
Selain itu dengan luasan kabupaten dan jumlah penduduk yang banyak membuat Rohil dihadapkan dengan berbagai persoalan tidak tidak sedikit. Ini juga menjadi kesempatan untuk masuknya peredaran narkoba.
"Kami minta semua pihak untuk dapat mewaspadai dengan peredaran narkoba yang ada di lingkungan masing-masing. Baik dari tokoh masyarakat, organisasi setempat, para pemuda, tokoh agama dan sebagainya," ajak bupati.
Menurut bupati, memang tidak bisa dipungkiri bahwa peredaran narkoba cukup marak di Rohil. Terbukti dengan banyaknya pengungkapan kasus narkoba. Bahkan saat ini kasus yang banyak terungkap dan tahanan yang terbanyak di Cabrutan Bagansiapiapi karena tersandung masalah narkoba.
Karena itu dirinya mengharapkan untuk persoalan ini menjadi perhatian serius dari semua pihak tanpa terkecuali. Mustahil menyandarkan untuk penanggulangan narkoba hanya kepada pihak kepolisian saja. Sementara itu, Wagubri Edy Natar mengharapkan Pemkab Rohil dapat mendukung maksimal dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba yang tengah digencarkan pemerintah pada saat ini.
"Permasalahan narkoba ini sangat luar biasa. Pemerintah telah menyatakan darurat narkoba. Tapi untuk pemberantasannya tidak cukup dengan hanya merasa prihatin saja tapi harus ada langkah tegas. Makanya pemprov telah membentuk satgas pemberantasan narkoba. Dimana saya sendiri sebagai komandan dengan harapan agar Riau kedepan bebas narkoba. Ini merupakan perjuangan kita bersama," tegas wagubri.
Riau, lanjut wagubri, termasuk daerah rawan peredaran narkoba. Bahkan tercatat dalam lima besar daerah dengan rawan peredaran narkoba se-Indonesia. Maka dari itu, tanpa ada kemauan yang kuat mustahil perang terhadap narkoba dapat dituntaskan.(adv)