Kamis, 10 April 2025

Cegah Cina Ambil Keuntungan dari RUU Ekstradisi

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Sedikitnya 153 ribu warga turun ke jalan kemarin (9/6). Mereka menentang keras Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. Proposal yang kini dibahas parlemen pro-Beijing itu bakal mengakhiri kebebasan politik warga Cina. Sehari sebelumnya, perdebatan di tingkat Dewan Legislatif berakhir ricuh.

Saat ini Cina punya perjanjian ekstradisi dengan 20 negara dan aktif memberikan pendampingan hukum kepada 32 negara lainnya. Namun, kasus pembunuhan Poon Hiu Wing membuat parlemen merevisi perundang-undangan tentang ekstradisi. Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam menganggap kasus tersebut sebagai bukti kelemahan UU Ekstradisi yang sekarang berlaku. Sebab, pelaku pembunuhan tidak bisa dijerat dengan regulasi yang semestinya di Taiwan.

”Kita tidak bisa membiarkan Hongkong menjadi surga bagi para penjahat internasional,” kata Carrie. Dia menyebut keadilan sebagai landasan proposal ekstradisi yang didukungnya tersebut. Dengan aturan yang baru, Taiwan bisa meminta Cina mengekstradisi pelaku pembunuhan, Chan Tong Kai. Selanjutnya, Chan diadili sesuai dengan kejahatannya.

Namun, para kritikus pemerintah menyatakan bahwa RUU Ekstradisi itu berbahaya. Sebab, lewat celah tersebut, Beijing juga bisa memaksa Hongkong mengekstradisi politisi yang dianggap merugikan Tiongkok.(jpg)


Editor: Eko Faizin
Baca Juga:  Akhirnya Jokowi Perintahkan Evakuasi WNI dari Cina

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Sedikitnya 153 ribu warga turun ke jalan kemarin (9/6). Mereka menentang keras Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. Proposal yang kini dibahas parlemen pro-Beijing itu bakal mengakhiri kebebasan politik warga Cina. Sehari sebelumnya, perdebatan di tingkat Dewan Legislatif berakhir ricuh.

Saat ini Cina punya perjanjian ekstradisi dengan 20 negara dan aktif memberikan pendampingan hukum kepada 32 negara lainnya. Namun, kasus pembunuhan Poon Hiu Wing membuat parlemen merevisi perundang-undangan tentang ekstradisi. Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam menganggap kasus tersebut sebagai bukti kelemahan UU Ekstradisi yang sekarang berlaku. Sebab, pelaku pembunuhan tidak bisa dijerat dengan regulasi yang semestinya di Taiwan.

”Kita tidak bisa membiarkan Hongkong menjadi surga bagi para penjahat internasional,” kata Carrie. Dia menyebut keadilan sebagai landasan proposal ekstradisi yang didukungnya tersebut. Dengan aturan yang baru, Taiwan bisa meminta Cina mengekstradisi pelaku pembunuhan, Chan Tong Kai. Selanjutnya, Chan diadili sesuai dengan kejahatannya.

Namun, para kritikus pemerintah menyatakan bahwa RUU Ekstradisi itu berbahaya. Sebab, lewat celah tersebut, Beijing juga bisa memaksa Hongkong mengekstradisi politisi yang dianggap merugikan Tiongkok.(jpg)


Editor: Eko Faizin
Baca Juga:  Ford Motor Olah Limbah Biji Kopi Jadi Komponen Mobil
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Cegah Cina Ambil Keuntungan dari RUU Ekstradisi

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Sedikitnya 153 ribu warga turun ke jalan kemarin (9/6). Mereka menentang keras Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. Proposal yang kini dibahas parlemen pro-Beijing itu bakal mengakhiri kebebasan politik warga Cina. Sehari sebelumnya, perdebatan di tingkat Dewan Legislatif berakhir ricuh.

Saat ini Cina punya perjanjian ekstradisi dengan 20 negara dan aktif memberikan pendampingan hukum kepada 32 negara lainnya. Namun, kasus pembunuhan Poon Hiu Wing membuat parlemen merevisi perundang-undangan tentang ekstradisi. Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam menganggap kasus tersebut sebagai bukti kelemahan UU Ekstradisi yang sekarang berlaku. Sebab, pelaku pembunuhan tidak bisa dijerat dengan regulasi yang semestinya di Taiwan.

”Kita tidak bisa membiarkan Hongkong menjadi surga bagi para penjahat internasional,” kata Carrie. Dia menyebut keadilan sebagai landasan proposal ekstradisi yang didukungnya tersebut. Dengan aturan yang baru, Taiwan bisa meminta Cina mengekstradisi pelaku pembunuhan, Chan Tong Kai. Selanjutnya, Chan diadili sesuai dengan kejahatannya.

Namun, para kritikus pemerintah menyatakan bahwa RUU Ekstradisi itu berbahaya. Sebab, lewat celah tersebut, Beijing juga bisa memaksa Hongkong mengekstradisi politisi yang dianggap merugikan Tiongkok.(jpg)


Editor: Eko Faizin
Baca Juga:  Ford Motor Olah Limbah Biji Kopi Jadi Komponen Mobil

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Sedikitnya 153 ribu warga turun ke jalan kemarin (9/6). Mereka menentang keras Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. Proposal yang kini dibahas parlemen pro-Beijing itu bakal mengakhiri kebebasan politik warga Cina. Sehari sebelumnya, perdebatan di tingkat Dewan Legislatif berakhir ricuh.

Saat ini Cina punya perjanjian ekstradisi dengan 20 negara dan aktif memberikan pendampingan hukum kepada 32 negara lainnya. Namun, kasus pembunuhan Poon Hiu Wing membuat parlemen merevisi perundang-undangan tentang ekstradisi. Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam menganggap kasus tersebut sebagai bukti kelemahan UU Ekstradisi yang sekarang berlaku. Sebab, pelaku pembunuhan tidak bisa dijerat dengan regulasi yang semestinya di Taiwan.

”Kita tidak bisa membiarkan Hongkong menjadi surga bagi para penjahat internasional,” kata Carrie. Dia menyebut keadilan sebagai landasan proposal ekstradisi yang didukungnya tersebut. Dengan aturan yang baru, Taiwan bisa meminta Cina mengekstradisi pelaku pembunuhan, Chan Tong Kai. Selanjutnya, Chan diadili sesuai dengan kejahatannya.

Namun, para kritikus pemerintah menyatakan bahwa RUU Ekstradisi itu berbahaya. Sebab, lewat celah tersebut, Beijing juga bisa memaksa Hongkong mengekstradisi politisi yang dianggap merugikan Tiongkok.(jpg)


Editor: Eko Faizin
Baca Juga:  Tim Kementerian PUPR Cek Langsung Kondisi Jembatan Padamaran
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari