JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Jokowi mengungkap alasannya memilih pengusaha Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), bukan dari kalangan akademisi, seperti sebelumnya dari pimpinan universitas.
Dalam sesi dialog dengan jurnalis di Istana Merdeka, Kamis sore (24/10), suami Iriana itu mendeskripsikan bahwa negara ini begitu luas dan jumlah sekolah lebih dari 300 ribu yang tersebar di pelosok tanah air. Kemudian jumlah pelajarnya sekitar 50 juta.
"Bayangkan, mengelola sekolah, pelajar, memanajemeni guru sebanyak itu. Dan dituntut oleh sebuah standar yang sama. Kita diberi peluang oleh yang namanya teknologi, aplikasi sistem yang dapat mempermudah dan jadi batu loncatan. Yang dulu dirasa tidak mungkin, sekarang jadi mungkin. Sebab itu kenapa saya pilih Mas Nadiem," kata Jokowi.
Dalam proses penyusunan kabinet lalu, kata Jokowi, dia mendengar banyak hal dari suami Franka Franklin tersebut. Terutama mengenai inovasi yang bakal dilakukan di bidang pendidikan.
"Beliau (Nadiem Makarim) cerita ke saya, apa yang akan dikerjakan. Sehingga kita harapkan lompatan kualitas SDM kita, bisa terjadi. Akan ada terobosan-terobosan besar untuk melakukan itu," jelas mantan wali kota Solo tersebut.
Bicara wakil menteri (wamen), bila diperlukan oleh Nadiem, Jokowi akan memberikan seorang wamen yang akan membantunya menjalankan tugas-tugas ke depan.
"Wamen kalau diperlukan, akan diberi. Kalau itu memberi dukungan dalam kerja besar tadi. Kita mengelola sebuah negara yang besar. Jadi kalau ada wamennya, dan itu memang dibutuhkan, saya beri," tandas Jokowi. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal