JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memandang optimis 5 tahun kedua kepemimpinannya ke depan. Dia bahkan tak takut manargetkan Indonesia bisa menjadi 5 besar negara ekonomi terkuat di dunia pada 2045 mendatang.
Jokowi menilai potensi bangsa ini untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah terbuka sangat besar. Terlebih saat ini, Indonesia sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.
“Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan kesempatan kerja. Tapi akan menjadi kesempatan besar jika kita mampu membangun SDM yang unggul,” kata Jokowi dalam pidatonya di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Jokowi menuturkan, membangun SDM harus didukung oleh ekosistem politik dan ekonomi yang kondusif. Aspek ini yang akan menjadi fokus utama pemerintahannya selama 5 tahun mendatang. “Pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama kita, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Jokowi.
“Mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita. Itupun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita,” tegasnya.
Selain itu, membangun SDM juga harus disokong oleh kerjasama yang baik dengan industri secara optimal. Serta diimbangin dengan penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri.
Sebelumnya, Jokowi menargetkan cita-cita jangka panjang. Yakni, pada 2045 mendatang, Indonesia harus sudah masuk ekonomi 5 besar dunia. Serta angka kemiskinan bisa terus dikurangi.
“Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen,” ujar Jokowi di Ruang Rapat Paripurna I komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
Jokowi menerangkan, pada 2045 mendatang juga tepat satu abad usia Indonesia. Oleh karena itu menurut dia sudah sepatutnya bangsa ini melesat tinggi di kancah internasional.
Rakyat harus bisa keluar dari pendapat kelas menengah. Indonesia sudah saatnya menjadi negara maju dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan. Target ini harus menjadi fokus utama seluruh komponen bangsa.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal