Rabu, 9 April 2025

Kader Gagal Duduki Posisi Ketua MPR, Ini Reaksi Prabowo

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Ketua MPR RI Sebut PAN Dukung Amendemen Terbatas UUD 1945

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Baca Juga:  Sah! Alfedri Jabat Ketua DPW PAN Riau

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Keputusan Pemerintah Tunjukkan Kebenaran dan Demokrasi

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Baca Juga:  KPU Tunda Tahapan Pencalonan Said Hasyim-Rauf Karena Covid-19

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kader Gagal Duduki Posisi Ketua MPR, Ini Reaksi Prabowo

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca Juga:  DPR Pertanyakan Kesiapan Pengelolaan Blok Rokan

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Baca Juga:  Tahapan Bapaslon Said Hasyim dan Rauf Lanjut

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Sah! Alfedri Jabat Ketua DPW PAN Riau

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Baca Juga:  Peta Elektabilitas Demokrat dan AHY Makin Menguat

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari