Senin, 7 Oktober 2024

Jusuf Kalla Paling Tepat Jadi Mediator Jokowi – Prabowo

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan sosok yang tepat menjadi jembatan pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Pak JK dianggap tokoh yang relatif bisa diterima kedua calon presiden. Selain itu, kata dia, JK tidak punya kepentingan politik pada masa mendatang. Dia tidak mencalonkan diri sebagai capres maupun cawapres.

- Advertisement -

Perlu dicarikan format agar pertemuan tersebut dilaksanakan secara alamiah. ”Perlu disepakati agar tidak ada yang dipermalukan,” terang Mu’ti saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah kemarin (29/5).

Terkait dengan istilah rekonsiliasi yang ada sebagian yang menolak, Mu’ti mengatakan bahwa pertemuan itu bisa dibungkus agenda silaturahmi. Kapan pertemuan itu dilakukan? Ada yang mengusulkan sebelum atau setelah Idulfitri. ”Menurut saya lebih cepat, lebih baik,” kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Respons Gerindra Soal Ajakan Megawati untuk Bertempur di 2024

Menurut dia, pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat penting. Silaturahmi kedua tokoh akan memengaruhi psikologi massa, khususnya pendukung kedua paslon. Pertemuan diharapkan akan meredam ketegangan di masyarakat.

Mu’ti meyakini bahwa pertemuan itu akan menenangkan rakyat. Apalagi sampai ada kesepakatan politik atau mungkin tausiah politik bersama yang disampaikan kedua pihak. Pertemuan tersebut juga diharapkan bisa memperbaiki kondisi kebangsaan karena gesekan setelah Pemilu 2019. ”Diakui atau tidak, gesekan itu cukup panas,” tuturnya.

Menurut dia, silaturahmi kedua tokoh akan menjadi solusi untuk bangsa guna merajut kembali kebersamaan, persatuan, dan melihat Indonesia sebagai kepentingan bersama.(lum/c7/agm)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan sosok yang tepat menjadi jembatan pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Pak JK dianggap tokoh yang relatif bisa diterima kedua calon presiden. Selain itu, kata dia, JK tidak punya kepentingan politik pada masa mendatang. Dia tidak mencalonkan diri sebagai capres maupun cawapres.

Perlu dicarikan format agar pertemuan tersebut dilaksanakan secara alamiah. ”Perlu disepakati agar tidak ada yang dipermalukan,” terang Mu’ti saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah kemarin (29/5).

Terkait dengan istilah rekonsiliasi yang ada sebagian yang menolak, Mu’ti mengatakan bahwa pertemuan itu bisa dibungkus agenda silaturahmi. Kapan pertemuan itu dilakukan? Ada yang mengusulkan sebelum atau setelah Idulfitri. ”Menurut saya lebih cepat, lebih baik,” kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Baca Juga:  Ketua MPR: Bersatulah, setelah Corona, Ada Resesi Ekonomi Menanti

Menurut dia, pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat penting. Silaturahmi kedua tokoh akan memengaruhi psikologi massa, khususnya pendukung kedua paslon. Pertemuan diharapkan akan meredam ketegangan di masyarakat.

Mu’ti meyakini bahwa pertemuan itu akan menenangkan rakyat. Apalagi sampai ada kesepakatan politik atau mungkin tausiah politik bersama yang disampaikan kedua pihak. Pertemuan tersebut juga diharapkan bisa memperbaiki kondisi kebangsaan karena gesekan setelah Pemilu 2019. ”Diakui atau tidak, gesekan itu cukup panas,” tuturnya.

Menurut dia, silaturahmi kedua tokoh akan menjadi solusi untuk bangsa guna merajut kembali kebersamaan, persatuan, dan melihat Indonesia sebagai kepentingan bersama.(lum/c7/agm)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari