SIAK (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 masih belum juga usai, bahkan penambahan pasien positif masih terus terjadi. Polsek Koto Gasib tidak tinggal diam. Personel diturunkan ke rumah-rumah warga mengampanyekan protokol kesehatan.
"Kami berada di garda terdepan untuk mengampanyekan protokol kesehatan. Kami harus pastikan masyarakat mengerti pentingnya mematuhi protokol kesehatan," ungkap Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan, Rabu (9/9) petang.
Setiap hari, sejumlah personel diturunkan, mulai dari Bhabinkamtibmas sampai personel Samapta. Tujuannya selain membagikan masker, juga memastikan masyarakat paham kenapa harus mengenakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
"Kami ingin masyarakat Koto Gasib menyadari pentingnya disiplin dalam menjaga jarak, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan. Sebab hal itu bukan untuk keselamatan diri sendiri, tapi lebih jauh untuk keselamatan keluarga dan orang lain," jelas Suryawan.
Disebutkannya masyarakat sudah banyak tahu pentingnya mengenakan masker, namun abai dan tidak disiplin. Masker ditinggal di rumah. Masker hanya disangkutkan di dagu. Dan makan kue, buah dan yang lainnya tanpa cuci tangan. Hanya makan nasi baru ingat mencuci tangan.
Saatnya mengubah kebiasaan. Selalu pastikan tangan bersih. Jika ragu karena terlanjur bersalaman dan tidak bisa menolak, langsung mencuci tangan dengan sabun. Minimal mencuci tangan dengan handsanitizer atau cairan antiseptik yang saat ini sangat mudah didapatkan.
Menurut Suryawan, ia mengatakan dan meminta personelnya turun, bukan untuk dirinya. Sebaliknya ia selalu memikirkan bagaimana masyarakat di wilayah hukumnya aman dan jauh dari Covid-19.
"Mari sama-sama menjaga diri dan keluarga dari Covid-19. Saya ingin kita semua tidak hanya mematuhi tapi disiplin protokol kesehatan," ucapnya.
Ketika semua sehat, semua akan produktif. Jika semua produktif ekonomi akan bangkit dan masyarakat akan sejahtera.
Kata kuncinya hanya satu yaitu disiplin. "Bicara membangkitkan perekonomian, kami sudah memulai dengan mengajak masyarakat untuk beternak itik petelur dan berkebun. Hal itu mendapat dukungan penuh dari semua pihak," jelas Suryawan.
Menurutnya, ia mengadopsi dari upaya kapolri, kapolda dan kapolres, agar bagaimana ketahanan pangan di mulai dari kampung dan keluarga. Jika setiap keluarga ekonominya mandiri, kampung akan mandiri juga.(adv)